Tujuh : Luka

942 106 3
                                    

-

-

selama kelas berlangsung, jaehyuk hanya menggigit-gigit kuku jarinya dan menggerakan kakinya tanda tak tenang. gimana ga? sampai setengah jam pelajaran asahi belum juga kembali, padahal tas dan sketsa book nya sudah ada di meja.

saat guru datang pun jihoon melirik jaehyuk untuk tanya keberadaan teman sebangkunya dan dijawab dengan gelengan jaehyuk dan mengangkat bahunya. tapi tentu dia sudah berusaha menelfon dan hasilnya nihil tak diangkat. nyambung tapi tak diangkat.

jaehyuk sangat gelisah, ia tak bisa fokus pada pelajaran. sampai ia izin untuk pergi ke toilet untuk mencuci mukanya agar menenangkan dirinya.

"aishh" jaehyuk menyirami air ke wajahnya.

ia mentap dirinya di kaca toilet dan menyadarkan dirinya untuk tetap tenang.

Hiks

Hiks

jaehyuk mendengar tangisan itu. bagaimana tidak terdengar, toilet yang tidak besar dan beberapa bilik disana. apalagi masih waktu pelajaran, tak ada orang yang datang ke toilet ini, toilet ini sepi. jaehyuk memberanikan diri melihat satu-satu bilik dan ada satu yang terkunci.

jaehyuk mendengar tangisan itu berasal dari bilik tersebut.

"Ya! kau manusia atau bukan?" jaehyuk dengan memberanikan diri.

yang di dalam asahi.

"Ya! kau manusia atau bukan?"

DEG!

asahi membekap mulutnya agar tak tedengar tangisannya. bisa malu dia jika seseorang tau keadaannya seperti ini.

"ya! kau bolos kelas ya?!" jaehyuk sambil menggedor pintu bilik.

tunggu? bukankah itu suara jaehyuk? -batin asahi.

"jae..jae hyuk? hiks" asahi dengan suara seraknya.

"kau... kau mengenalku?!"

klek. pintu itu terbuka

GREP!

"ASAHI?!"

setelah mengetahui itu jaehyuk, asahi langsung memeluknya dan menangis. yang dicemaskan dan dikhawatirkan jaehyuk selama pelajaran ternyata berada disini?!

jaehyuk mendorong asahi perlahan dan melepaskan pelukannya di tubuhnya untuk melihat wajahnya. asahi menunduk sambil menyisakan tangisan sesegukan yang ia tahan sejak tadi. jaehyuk berusaha melihat wajahnya. ia melihat bibir asahi yang bengkak dan juga lehernya dengan banyak tanda merah.

"apa yang terjadi?"

grep!

asahi kembali memeluk jaehyuk dan menangis. jaehyuk tentu menenangkannya, hal ini sama seperti saat jaehyuk menemukannya digudang. ia bergetar dan menangis sesegukan lagi.

--

"gomawo" jaehyuk memberikan tasnya kepada asahi.

"sudah ku beritahu guru kalau kau tidak enak badan nanti kau di uks saja sampai bel pulang, tenang guru tak akan memberi tahun kakakmu"

"gomawo"

"bersihkan ingusmu itu" jaehyuk memberikan kain yang berada dikantongnya.

"ne.. gomawo"

"aish sudah tidak usah bilang terimakasih, sekarang permasalahannya, kenapa kau bisa di dalam bilik toilet berdiam dan itu.. di.. di lehermu.. ada...tanda merah?" jaehyuk yang kepo.

Just Pain? (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang