1

5 1 0
                                    

Happy reading
_____________________

Kringgg....

Akhirnya setelah sekian lama bel istirahat berbunyi juga, aku langsung keluar bersama teman-temanku untuk mengisi perut keroncongan kami dikantin. Saat di perjalanan tepatnya di samping lapangan basket,

"Hei, awass" teriak salah satu cowok yang bermain basket

Aku pun yang tidak tau apa-apa lebih memilih melanjutkan langkahku dan,

"Jedug, awss" rintihku setelah ku toleh ternyata bola basket tepat mengenai belakang kepala dan setelah itu pandanganku menggelap.

"Ngh awss" lenguhku sesaat setelah bangun, belakang kepalaku terasa sangat nyeri mungkin karena tadi terkena bola basket. Eh tapi sebentar kok aku merasa janggal, ini kok ruangannya serba kuno ya? Kan seharusnya aku dibawa ke ruang kesehatan bukan malah ke ruangan kuno  tetapi mewah ini. Aku berulang kali menolehkan kepala kesana sini, tapi hasilnya nihil aku tidak bisa mengingat tempat ini barang secuil pun dan akhirnya,

Kriett...

"Tuan putri" seru seseorang yang membuka pintu tersebut.

"Apakah ada yang sakit tuan putri?"

"Hahh, hanya sedikit pusing saja. Siapa kau?" Tanyaku penasaran

"Saya  Lia pelayan pribadi anda tuan putri, apakah anda tidak ingat?"

"Tidak, dan sebenarnya siapa aku dan dimana ini?"

Dengan wajah bingungnya kemudian ia menjawab, "Anda adalah putri dari Kerajaan Elnest dan nama Anda adalah Elysia De Majoline Elnest putri pertama di kerajaan ini tuan putri"

Bukankah itu nama tokoh antagonis dalam novel yang kubaca seminggu lalu? Jadi aku masuk dunia novel? Hah seriusan dan apa menjadi tokoh antagonis huaa aku tidak mau tolong aku hikss:< untuk memastikan aku akan bertanya lagi, batinku.

"Benarkah? Kau tidak berbohong kan?"

"Benar tuan putri, mana berani saya berbohong pada tuan putri. Ampuni saya tuan putri" katanya sambil berlutut ketakutan.

"Hei kenapa kau berlutut? Astaga aku tak bermaksut berdirilah dan jelaskan semuanya tentang kerajaan ini dan kenapa aku bisa terbaring disini!" pintaku agar aku tak semakin bingung dengan semua ini.

Dan setelah dijelaskan panjang x lebar oleh pelayan pribadiku tadi, aku sekarang jadi paham dan yakin sekarang bahwa aku benar-benar masuk novel hikss:( dan ya ceritanya tadi sama persis dengan novel yang kubaca di dunia nyata. Rasanya aku ingin mengutuk yang telah memasukkan aku kedalam dunia novel ini sungguh karna hei aku hanya remaja biasa yang tak tau apa-apa dan malah masuk novel hngg...tak masuk akal tapi biarlah suka-suka dianya aku sudah lelah meratapi nasibku ini:(( dan penyebab aku terbaring disini karena aku tadi tidak sengaja terpeleset masuk dalam kolam ikan di halaman belakang istana hiks memalukan:(

"Tuan putri, segeralah bersiap untuk makan malam, airnya sudah saya siapkan dengan aroma kesukaan anda"

"Hah memang jam berapa ini, bukannya makan malamnya masih lama?" Tanyaku karena aku sedang rebahan gess sumpa males bangun ini.

"Menjawab tuan putri sekarang pukul 5 dan makan malam diadakan jam 7 jadi sebaiknya anda bersiap dari sekarang" katanya lagi menyuruhku bersiap.

"Huh, baiklah siapkan pakaiannya dan aku akan mandi sendiri"

"Baik tuan putri"

Aku segera menuju kamar mandi dan woww... aku tercengang kamar mandinya sangat mewah pemirsah dan lihatlah bathupnya bertaburan kelopak mawar mewah wah aromanya benar-benar menenangkan jiwa. Sesudahnya aku langsung memakai pakaian yang disiapkan pelayanku tadi, inikan hanya makan malam dan mengapa aku harus memakai gaun mewah dan panjang ini huh menyebalkan padahal aku kan ingin memakai kaos dan celana pendek itu lebih nyaman dan bebas.

"Tuan putri, rambut anda mau dihias bagaimana?

"Cukup digerai dan pasangkan aksesoris sederhana saja jangan aneh-aneh dan rias wajahku tipis saja"

Iya gess soalnya si Elysia asli ini suka gaya rambut yang heboh dan aksesoris yang cetar membahana aku tidak bisa membayangkan bahwa kepala kecil ini dipenuhi dengan pernak-pernik seperti toko perhiasan hiks:(

"Baik tuan putri"

Dan wah tada aku terlihat sangat-sangat cantik ehh emm...bukan aku tapi tubuh ini benar membuatku tercengang sendiri. Tidak beda dengan para pelayan yang meriasku mereka tampak terpesona dengan penampilanku, sederhana tetapi elegan yang membuat kecantikan tubuh ini terpancar.

Ruang Makan Istana 

Sesampainya Elysia di ruang makan dan disana sudah ada ayah, ibu (ibu tiri karena ibu kandungnya meninggal karena sakit keras) dan ia mempunyai adik laki-laki berumur 12 tahun yang sayangnya sangat takut padanya karena memang dulu Elysia benar-benar kejam dan suka menindas kaum lemah dan ia juga sangat tidak menyukai ibu tiri dan saudara tirinya tersebut.

"Salam hangat dari saya Ayah" ucapku sambil menundukkan kepala.

"Salam putriku, duduklah"

"Terima kasih"

Dan aku menyempatkan untuk melempar senyum pada ibu dan adik tiriku, sunggu ekspresi mereka seperti melihat hantu di siang bolong huhhh apa Elysia di masa lalu terlalu kejam sehingga mereka sampai terkaget-kaget begitu.

"T-tuan putri?" Tanyanya takut-takut

"Ya kenapa adikku?"

"Mengapa anda tersenyum kepada saya?"

"Aih bukannya itu bagus yaa, kenapa kau sangat kaget apakah aku terlihat menyeramkan dengan tersenyum?" Tanyaku menatap lekat padanya.

"Tidak tidak, tuan putri terlihat berkali-kali lebih cantik dengan tersenyum" ucapnya dengan mantap.

"Baiklah adikku dan oh ya panggil saja aku kakak agar kita lebih akrab" tutupku dengan senyuman.

"Iya k-kakak"

"Aww lucunya dirimu, tidak usah sungkan dan biasakan yaa"

"Emm..."

Sunggu percakapan kecil tersebut membuat yang semua yang berada di ruang tersebut menganga karena melihat tian putri mereka tersenyum dan bahkan menyuruh adiknya untuk memanggilnya kakak, padahal dulu ia sangat membenci adiknya itu.

~to be continued~


Selamat membaca yess
Vote dan komennya juseyo!
See u next chapter👋

Can't be TrustedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang