2. Tidak Sebenarnya Pergi

141 26 1
                                    

Pagi hari tiba, Delisa masih dengan keadaan yang sama. Memakai pakaian khas pasien rumah sakit. Tangan kiri yang masih diinfus. Tertidur di ranjang rumah sakit. Dan ditemani dengan wanita paruh baya itu, Nyonya Diana.

Seperti biasa dokter dan suster sudah siap untuk memeriksa keadaan Delisa. 

"Gimana keadaannya Sellyn?" Dokter itu memanggilnya 'Sellyn', karena memang secara fisik dia adalah gadis bernama Sellyn. 

Tapi jiwanya bukanlah Sellyn, melainkan Delisa, sedangkan tubuh Delisa saja sudah berada di bawah tanah. Dan kemana jiwa asli Sellyn? Kamu nanya?

"Biasa aja sih, dok," jawab Delisa.

"Haha.. udah enakan ya?"

"Iya dok."

"Tubuh kamu punya imun dan daya tahan tubuh yang kuat. Selain luka di kepalamu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi," jelas dokter sambil melihat Delisa dan Nyonya Diana bergantian.

"Dan hari ini kamu sudah bisa pulang Sellyn," imbuh dokternya lagi.

"Terima kasih banyak dokter," ujar Nyonya Diana.

"Iya, sama-sama. Saya permisi dulu, bu, Sellyn." Dokter itu pergi diikuti suster, tak lupa dengan senyum manisnya.

🏵️🏵️🏵️


Cowok yang sedang berada di kamarnya, dengan tatapan kosong melihat fotonya bersama gadis yang ia cintai sedang tersenyum bahagia. Melihat foto itu di ponselnya, membuat hatinya terluka.

"Secepat itu lo ninggalin gue, Del," ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya.

"AH.. KENAPA LO TEGA DELL?! KENAPA LO JAHAT SAMA GUE?! GUE SAYANG SAMA LO DELISAA," teriaknya sampai membanting lampu tidur di sampingnya.

PRANGG

"Del, gue sayang sama lo, Dell. Apa lo tau? HAH?! APA LO TAU DELISAA?!!" 

Tak bisa dibendung lagi tangisan cowok itu. Ia terduduk di samping ranjangnya, dengan kaki yang ditekuk dan kepala tertunduk diantara tekukan tangannya.

Ia tinggal sendiri di apartemennya. Tidak ada yang menenangkannya. Tidak ada yang menghentikannya. Tidak ada yang memeluknya. Aldi menangis sejadi-jadinya. Ia telah kehilangan orang yang dicintainya. Ia, Aldiano Ganeswara.

🏵️🏵️🏵️


Saat sampai di rumah, Delisa dibuat menganga karena yang ada di depannya itu benar-benar diluar dugaannya. Gerbang yang tinggi nan mewah. 

Garasi yang terdapat tiga mobil yang terparkir. Ada satu motor ninja. Dan dua motor KLX berjejer rapi disana. Rumahnya pun berlantai tiga. Dan juga halaman rumahnya hampir seluas lapangan sepak bola.

Pak supir atau lebih dikenal Pak Karyo, membukakan pintu untuk Delisa saat mobil sudah berada tepat di depan pintu rumahnya.

"Ayo, sayang, sama Mami," ajak Nyonya Diana menarik pelan tangan Delisa.

Delisa sudah keluar dari mobil, namun ia masih mematung menatap rumah itu.

"Sayang?"

"Eh, iya Mah, maaf," Delisa tersadar.

Saat membuka pintu, ternyata di dalam sudah ada Papinya yang tersenyum lebar ke arahnya. Papinya memang sudah disuruh Maminya untuk menunggu di rumah saja, tidak usah menjemput ke rumah sakit.

Saat menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya, tentu saja diantar oleh Maminya-Nyonya Diana, ia benar-benar kagum dengan rumahnya.

"Wahh, gilaa. Gue beneran bakal tinggal di sini?," batinnya dalam hati.

Diana membukakan pintu kamarnya, kemudian masuk diikuti Delisa yang masih mengagumi rumah itu. Diana meletakkan tas yang ia bawa ke dalam ruang pakaian yang ada di kamar itu.

"Sayang, kamu istirahat dulu ya."

"Iya, Mah."

Diana sedikit merasa aneh, Sellyn tidak biasa memanggilnya dengan sebutan 'Mah'.

Setelah pintu tertutup, ia buru-buru mengunci pintu kamarnya. "Gilaaa, gilaaa.. Nih kamar, kamar gue? Gede banget anjir. Ini mah bisa 4 kali lipat luasnya dari kamar gue."

"Aaaa.. senengnyaa," teriaknya sambil merebahkan dirinya dia atas ranjang king size di depannya. Saat melihat ke langit-langit kamar, ia tiba-tiba teringat sesuatu.

"Kalau gue emang transmigrasi ke tubuh ni orang, terus badan gue yang asli kemana dong? Mama, Papa, Abang-abang gue juga gimana?" Ia mengambil ponselnya mencoba mencari tahu informasi.

"Coba gue cari ke ignya si Tiara coba," ujarnya sambil membuka aplikasi Instagram dan mencari username yang ia cari.

"Coba gue cari ke ignya si Tiara coba," ujarnya sambil membuka aplikasi Instagram dan mencari username yang ia cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️💬↪️
385 suka
tiara.anasya|  Kita semua sayang sama lo Del, tapi Tuhan juga lebih sayang sama lo. Semoga tenang di sana ya Del. Gue ga bakal ngelupain lo. Lo bakal terus jadi bagian kita. Jaga diri di sana ya. Selamat jalan orang baik.❤️ @delisa.ayd

Lihat 76  komentar.

"Lah? gue mati?"

☀️TO BE CONTINUED☀️

639 kata.

Garing ya? Kalo gitu, gue saranin, baca part selanjutnya aja deh.

Ketemuan yuu,
IG: @sheseesyi
Emang gada apa-apanya sih, tapi.. ya gada tapinya. Kalo mo follow ya follow aja, ga maksa. Pokoknya follow!!

Vote!!
Komen!!
Share!!!
MAKSAAA!!


SEE YOU NEXT PART!!

NOT SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang