Sebelum baca, jangan lupa klik dulu gambar bintangnya.
Gimana, udah?
Terima kasih bagi yang sudah memberikan vote.
Happy Reading ♡•
•
•*** Sebelumnya ***
"Ya udah gue ikutin Lo dari belakang," putus Al dan di setujui Dinda.
Sesuai dengan kesepakatan mereka tadi, Al mengikuti mobil Dinda dari belakang. Gadis itu berulang kali melihat Al dari pantulan cermin yang ada di depannya, ia meremat stir mobilnya dengan senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya.
***
Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, akhirnya mereka berdua sampai di rumah mewah dengan gerbang yang menjulang tinggi di depannya. Dinda membunyikan klakson mobil sebanyak dua kali, tak lama gerbang yang tinggi itupun terbuka secara otomatis. Saat Dinda memasukan mobilnya ke dalam Al menunggunya di depan, selang beberapa menit gadis cantik itu kembali lagi dan menghampiri Al.
"Al, makasih ya udah nganterin gue pulang," ucap Dinda sembari menautkan kedua tangannya gugup.
"Iya, sama-sama. Kalo gitu gue pam--"
"Eh, gak mau mampir dulu?" tawar Dinda setelah memotong ucapan pemuda tampan di depannya.
Al melihat jam yang melingkar di tangannya, sekarang sudah pukul 23.30. Lalu pemuda itu menggelengkan kepalanya, "Next time aja, ini udah larut malam. Gak baik bertamu ke rumah orang jam segini," balas Al, kemudian memasang helm dan bersiap untuk pergi.
Dinda mengangguk paham, lalu ia menepi dari hadapan motor milik Alano, "Ok, h-hati-hati pulangnya."
"Aman, kok." Al menyalakan mesin motornya, setelah itu membunyikan klakson sebelum melenggang pergi dari sana. Dinda melambaikan tangan sampai punggung Al tidak terlihat lagi, lalu gadis itu masuk kedalam rumahnya sembari bersenandung riang.
Rumah mewah bak istana itu terlihat sangat sepi, mengingat waktu yang memang sudah larut malam. Dinda berjalan santai di ruang tamu yang luas menuju arah tangga untuk ke kamarnya yang ada di lantai atas. Baru beberapa anak tangga yang gadis itu pijak, suara seseorang yang terdengar lembut memanggilnya dari arah bawah.
"Dinda."
Merasa namanya dipanggil, Dinda menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya untuk melihat siapa orang yang memanggilnya.
"Aaaaaa!" teriak gadis itu spontan sembari menutup wajahnya, ia terkejut saat melihat seorang wanita mengenakan dress tidur berwarna putih dengan wajahnya yang berwarna senada, tengah berdiri di bawah tepat di depan tangga yang sedang ia naiki.
"Kamu kenapa?!" tanya sosok itu sembari menghampiri Dinda yang masih menutup wajahnya. "Ini Mommy sayang," lanjutnya sembari menangkup wajah putrinya.
"Mommy?" tanya Dinda dan diangguki oleh sang Mommy. "Ih Aku kirain kuntilanak, lagian Mommy ngapain sih maskeran tengah malem kayak gini?" lanjutnya sebal.
"Ya kan Mommy selalu maskeran dulu sebelum tidur. Gara-gara kamu sih, liat nih masker Mommy jadi retak!" balasnya tak kalah sebal sambil menyentuh kulit wajahnya dengan pelan.
"Dih malah nyalahin aku, salah Mommy juga kali kenapa ngagetin." Dinda tidak mau kalah, ia melipat kedua tangannya di atas perut lalu mengerucutkan bibirnya. Sang Mommy yang merasa gemas pun mencubit pipi chubby putrinya dan membuat Dinda meringis sakit, setelahnya ia menarik gadis itu kedalam pelukan hangatnya.
"Mommy kangen banget sama kamu, Din," ujarnya tulus dan memberikan belain lembut pada rambutnya. Dinda membalas pelukan Mommy-nya erat dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA || Kupu-kupu Hitam Dan Putih
Genç Kurgu~REVISI SETELAH TAMAT || FOLLOW SEBELUM BACA~ [HIATUS SEMENTARA] Seorang gadis berkacamata bernama Reyna Nathalia selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya, hanya karena penampilannya yang acak-acakan, dekil, dan bau. Sehingga membuat g...