okey ini spesial edition, wuhuuu
jadi sebelumnya mau jelasin di spesial edition ini seme gemoy itu yang seme tapi soft gtu lho. untuk uke manly sendiri dia lebih bar-bar dan ga terlalu kelihatan sisi lembutnya.gampangannya gini deh, ini series power bottom. karena ya takut kalian bosen sama yuta yang di book ini terlau soft atau gimana.
yok tes ombak ->
makin rame ombaknya makin cepet updatelangsung baca!! jangan lupa vote sama komen ya. buat kalian yang masukin ke perpustakaan pribadi tapi ga vote. serius aku gapapa kok kak
top! taeil , winwin
bott! yuta (jelas lah anying!!)Yuta sedang berjalan mengelilingi area kantor suaminya. Yap benar suaminya Moon Taeil, ada lagi satu tapi sedang di luar kota. Alasan Yuta berjalan-jalan tak lain sebab rasa bosan menunggu selesainya pertemuan dengan para kolega bisnis.
Para karyawan tentu mengenal Yuta sangat baik. Terkadang suami dari bos mereka itu tiba-tiba saja datang dan membawakan makanan. Walaupun memang pakaian yang Yuta kenakan tidak bersifat formal. Tapi siapa berani menegur suami dari perusahan yang memberimu gaji untuk checkout shopee setiap tanggal istimewa.
Yuta merasa heran saat merasa seorang wanita dengan pakaian ketat menghampiri suaminya. Tak lupa dengan busungan dada yang ia yakini untuk menggoda suaminya. Gatal rasanya. Ingin tertawa rasanya melihat suaminya tak bereaksi sesuai apa yang dibayangkan si wanita itu.
Dengan langkah angkuhnya, Yuta menyibak surai tersebut kebelakang. Menghampiri sang suami. Dengan menelusup kan badannya diantara jarak sang suami dengan perempuan bernama Yunsoo itu. Duduk tepat dimana paha Taeil terbuka. Singgasana khusus untuk seorang Nakamoto Yuta. Taeil tak keberatan, tangannya memeluk Yuta posesif. Mengendus leher yuta dengan wangi yang menenangkan.
"Wow, siapa nona manis ini? Tunggu kurasa lebih tepatnya si pemburu om om kaya raya." Tawa Yuta mengalun begitu keras sampai beberapa karyawan melihat kearahnya. Bisa dipastikan wanita tersebut akan kembali pulang tanpa harga diri setelah mendapat hadiah lidah Yuta yang tajam."Kurang ajar, berani sekali orang rendahan sepertimu mengataiku" hendak menampar Yuta, namun terlambat Yuta terlebih dahulu bangun dari pangkuan Taeil dan menahan tangannya.
"Kau harusnya sadar diri, dengan pakaia ln seperti pembungkus makanan cepat saji itu Taeil tidak akan menatapmu. Ahh dengan bertelanjang juga. Kau tau Taeil itu menyukaiku, dia hanya suka padaku. Pulanglah sebelum harga dirimu semakin jatuh sampai di level kereta bawah tanah." Yuta melepaskan geggam tangannya dan lihat drama baru dipertontonkan.
Dengan dramatis Yunsoo memperhatikan pergelangan tangannya, menunjuk Yuta seakan Yuta melakukan penganiayaan terhadapnya.
"Kau! Dasar bajingan lihatlah tanganku merah akan ku pastikan surat pengadilan untuk penganiayaan!"
Taeil hanya menonton layaknya karyawan lain. Tidak ingin bermain dalam drama di. Yuta bukanlah seorang bottom yang bisa dibilang remeh. Yuta mandiri dan akan selalu melawan seseorang yang menyepelekan dirinya.
"Selain tidak punya harga diri ternyata kau juga bodoh. Dengar ya kulitmu itu putih, dalam dirimu ada darah yang mengalir ya kecuali kau mati. Aku belom selesai bicara" Yuta membuat gesture untuk diam.
"Okey kulanjutkan, saat kau mencoba menggenggam tanganmu ada aliran darah yang terhambat sehingga tanganmu itu merah. Okey ada pertanyaan?" Seolah guru yang usai menjelaskan materi. Degan senyum manis Yuta melemparkan pertanyaan pada Yunsoo
Tentu saja Yunsoo marah dan jengkel, ia mendorong Yuta hingga limbung dan jatuh pada pangkuan Taeil. Dengan senang hati Yuta melingkarkan lengannya pada leher Taeil. Melihat Yunsoo pergi dengan begitu senang tak lupa melambaikan tangan.
"Bye bye!!" Menoleh pada Taeil yang ikut tertawa karenanya. Yuta tak segan mencium bibir Taeil. Sedikit melumat bibir. Tangan kanan Yuta menrik dasi Taeil untuk mendekat guna memperdalam ciuman mereka.
"Ekhem, maaf mengganggu"
Keduanya menoleh dan mendapati Sicheng menatap mereka sedikit berbeda. Seakan tau, Yuta lekas berdiri dari pangkuan Taeil dan menghampiri Sicheng. Sedikit berjinjit untuk mencium bibir suami keduanya itu.
"Aku berpikir saat kau kembali, akan ada sedikit lemak bertambah tapi sayang semua makanan yang pernah kau kirimkan gambarnya padaku hanya saja semua nutrisi itu masuk dalam tulang, dan membuatmu bertambah tinggi."
Yuta berlalu begitu saja, meninggalkan Sicheng dan Taeil di belakang. Kembali menyapa karyawan seolah tidak terjadi drama. Memang Yuta sekali.
"Hey, aku ingin ke kantin kalau mau menitip sekalian saja. Tapi jangan lupa ada biaya pengiriman." Yuta tersenyum manis di ujung lorong, berbalik untuk menampilkan smirk menyebalkan dan mempesona miliknya.
"Tch, bagaimana bisa aku terus terjatuh pada kucing nakal itu." Keluh Sicheng melihat gelagat Yuta. Bahunya ditepuk oleh Taeil membuatnya menoleh.
"Itulah hebatnya seorang Na Yuta. Sudahlah ayo pulang. Kudengar dia-"
"Kepada suami-suamiku di lantai atas. Cepatlah turun sebelum aku berkencan dengan seorang bocah yang, hey bocah siapa namamu?" Terdengar jeda guna mengetahui nama seorang bocah laki-laki. Yap tepat sekali. Yuta menggunakan mic pengumuman di meja resepsionis untuk memanggil kedua suaminya itu.
"Okey, yang merasa suamiku cepat turun atau aku akan berkencan dengan Sungchan. Dia masuk dalam tipeku. Hampir mirip dengan Sicheng. CEPAT KEBAWAH BODOH!" Teriak Yuta diakhir kalimat membuat beberapa karyawan menutup telinganya.
Dengan panik Sicheng dan Taeil bergegas ke bawah tidak melalui lift melainkan tangga evakuasi. Hanya Yut yang mampu membuat dua orang tersebut panik karena alasan konyol.
Sementara disana Yuta sedang asik menyedot segelas boba dengan rasa caramel. Menggoyangkan gelas boba agar saus caramel menyatu dengan susu. Senyumnya merekah saat melihat kedua suaminya terengah kelelahan menuruni 10 lantai dengan tergopoh.
"Kurasa energi kalian tinggal setengah, haruskah aku bermain sendiri atau dengan dengan bantuan benda? Miss daddy and master so fucking much" dengan gaya polosnya Yuta bersenandung lagu twinkle little star menuju parkiran.
Sementara Sicheng dan Winwin sedang menggeleng tak percaya dengan kelakuan suami tengilnya itu.
"Hey ayo cepat!" Teriak Yuta yang sudah berada di ujung pintu. Menunggu kehadiran keduanya disamping kiri dan kanannya.
End --- bagaimana tes ombaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Na Yuta Uke
Fanfictionisinya cerita Yuta Uke bxb jadi kalo kalian salah lapak pergi aja ya