"Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas."
YAQUT KETIGA:
Budi pekerti yang Baik Adalah Tameng Hati
Kuterangi jiwa dengan cita-cita yang kukejar
Alangkah sempitnya hidup jika tidak karena cita-cita yang membentangManusia adalah cermin bagi manusia yang lainnya. Jika seseorang berbudi pekerti baik, maka orang lain akan berlaku serupa dengannya. Raganya akan tenang dan hatinya akan damai. Dia akan merasakan hidup dalam masyarakat yang bersahabat.
Jika ada seseorang yang berkepribadian buruk dan keras, maka orang lain juga akan berlaku serupa kepadanya. Barang siapa tidak menghormati orang lain, maka orang-orang tidak akan menghormatinya.(Dalam buku Menjadi Wanita Paling Bahagia karya DR. 'Aidh al-Qarni, terdapat di halaman 155)
Pria itu menutup buku yang dibacanya sembari menunggu seseorang. Buku itu seharusnya dibaca untuk seorang wanita.
Tetapi dia sangat tertarik melihat cover dari buku itu dan selalu membawanya kemana pun dia berada. Buku itu juga bukan miliknya, dia hanya meminjam. Sebenarnya dia juga selesai membacanya, namun dia suka mengulang-ulangnya. Karena banyak kata-kata tentang arti kehidupan sesungguhnya. Dia duduk bersila memeluk bukunya dengan pandangan ke arah gerbang taman dan menyandarkan kepalanya diakar pohon beringin.
Suara angin yang berhembus ke wajahnya membuatnya ingin sekali tidur. Tapi saat suara gelang kaki terdengar, dia tersenyum lirih sembari memicingkan matanya ke gerbang taman. Ada sosok yang memakai gaun berlengan panjang bak baju Puteri Aurora berwarna pink muda tetapi mengenakan hijab yang membuatnya terlihat lebih anggun dan sopan. Suara gelang kaki yang menggangu pria itu membuatnya tak bisa mengalihkan pandangannya. Sosok itu sudah tepat di hadapanya. Nafasnya dapat didengar karena dia harus berlari seperti di film-film Bollywood. Wanita itu duduk di samping pria dengan tersenyum."Kau mau kemana, Put?"
"I just want to see you."
"Really?"
"Yes, I just want to see you. I want to talk to you. I want to hear your ramblings. Hehehe..."
"You are very sweet. You make me..."
wanita itu langsung menyela."I just kidd." ucap wanita itu sembari mengigit bibir bawahnya dan menatap pria itu dengan ekspresi yang menahan tawanya.
"Ehmm... you're never serious."
"The boss is waiting for you in the corner over there." ucap pria itu.Wanita itu hanya mengangguk dan berdiri. Lalu dia berbalik ke belakang melihat pria yang baru ditemuinya hanya lima belas menit saja.
"Kamu masih menyukai bukunya." ucapnya sambil tersenyum.
"I like, it's a good book." jawab pria tersebut.
Dia juga berdiri mendekati wanita tadi memakaikan sesuatu di kepala wanita tersebut."Untuk apa ini?" tanya wanita itu dengan keheranan saat dipakaikan topi milik pria tersebut.
"To protect you," jawabnya sambil berjalan didepannya dan meninggalkan wanita itu.
Mereka berdua menemui bos nya."Pekan depan kita akan beroperasi lagi. Persiapkan dirimu. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak terbayangkan." perjelas Bos mengenai pekerjaan selanjutnya.
"Aku bingung. Harus memberi alasan apalagi, Bos? Dia bisa mencurigai ku dan temannya itu sudah mulai mencurigai ku. Apalagi ini pasti membutuhkan berbulan-bulan. Aku tidak bisa. Maaf Bos. " tolak wanita yang dibelakang pria tadi.
"Kalau begitu kau yang menyusu strateginya dan tidak usah ikut!!"jawab Bos membuat wanita dan pria itu saling memandang keheranan. Bos mereka langsung meninggalkan mereka berdua. Sepertinya Bos marah kepada ketakutan wanita tadi.
"Seakan-akan kau tidak mau jauh darinya." cetus pria yang mengikuti langkah wanita tersebut menuju sebuah cafe.
"Bukan begitu." jawab wanita itu sambil melepaskan topi sangat pria dan memberinys kepada pria tadi.
"Semakin banyak pertanyaannya, semakin bingu..." perkataan wanita itu langsung disela oleh pria tadi.
"Ingatlah, saat aku mulai gelisah dengan hati ku sendiri itu tandanya kau sudah mencintai orang lain. Sekarang aku mulai merasa sedikit gelisah. Aku berharap pekerjaan kita segera selesai."
kalimat itu sukses membuat wanita yang berada di sampingnya memandang penuh keheranan dan menghentikan langkah bersamaan dengan pria tersebut. Tepat didepan cafe, mereka berdua berpisah. Pria tadi berjalan ke arah kanan sedangkan wanitanya berjalan ke arah kiri. Lalu pria melihat ke belakang berharap wanita itu menoleh, tapi nyatanya wanita itu sama sekali tidak menoleh. Dengan tersenyum lirih dan matanya yang sinis dia mengalihkannya ke arah pinggir jalanan, ada banyak sepasang kekasih duduk berdua sembari menikmati es krim.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Balai Rindu
General FictionCerita tentang perjodohan tanpa direncanakan oleh kedua pihak keluarga. Perjodohan ini dilakukan untuk menyelamatkan kehormatan keluarganya. Akankah mereka berdua saling menerimanya? Oke sebelum kalian baca jangan lupa vote, follow, dan letakkan di...