Chapter 01

28 3 4
                                    

"Ma,jangan tinggalin papa sama aku...
pliss... Hiks hiks Huhuu," rengek gadis kecil itu pada mamanya sembari menangis deras. Terlihat sosok papa gadis kecil tersebut hanya diam melihatnya.

Sementara mamanya,

" Udah ya sayang jangan nangis terus,kita bakal ketemu lagi kok tenang aja... Mamah ga bisa disini lagi,maaf yaa... " Ucap Sahara sosok mama gadis kecil tersebut menenangkan anaknya, Sangra Rasyella Ziora.

"Tapi kenapaaa.... Huhuuu," gadis kecil itu tetaplah kekeh tak ingin mamanya pergi.

"Mamah udah ga bisa sama papah lagi sayangg...maaf yaa...lain kali kita ketemu lagi," jawab Sahara sembari mulai melangkahkan kaki keluar dari rumah. Namun lagi lagi gagal karena Sangra menarik tangan mamanya.

"Jangan pergi... Ma... Pliss "
Sahara menghiraukan panggilan Sangra, ia dengan cepat melepaskan tangan anaknya darinya.Dan segera menaiki mobilnya, menjauhi pekarangan rumah suami nya.

"Maaa jangan pergiii hu hu hu,, paaa jangan diam dong. Kejar mamaaa pliss huhu huu," teriak Sangra,

Gersang Alxert zidion, sang papa hanya diam sembari berkata,
" Mamah sudah pergi,jangan dikejar.Mamah udah ga sayang lagi sama kamu dan papa. Biarin mamah pergi aja ya Ra...,"

"Mamah jahatt huhuu Uda gak sayang lagi sama Sangraa huu huu," tangis Sangra, sembari berlari menuju kamarnya.

"Maaf Ra,..." Batin Gersang

Brakk (suara pintu)

Sangra masuk kekamar dan segera mengunci pintu.

"Aku benci mamahh, mama jahattt . Mamah jahatttt huhuhuuu" teriak Sangra

Sementara itu,

"Maaf Sangra, mamah harus ngelakuin itu... Ini semua agar kamu bahagia." Batin Sahara. Sahara menatap jalanan dengan rintik deras air matanya...

"Mamah harap kamu bahagia sama papa dan juga dia, kuharap dia mampu menjaga Sangra," batin sekali lagi Sahara.

~ 10 tahun kemudian ~

Kini Sangra sudah dewasa, diusianya yang ke 17 tahun. Ia tetap membenci ibunya hingga sampai sekarang.

"Pah, Asye pergi ke sekolah dulu ya," ucap gadis cantik Sangra yang kini kerap dipanggil Asye.

"Iya,nanti kamu dijemput pak supir atau papah?,"

"Naik mobil sendiri pah, Oh iya Tante Tara gimana? Kok ga papah nikahin hehe,"

"Udah ga usah bahas itu, kamu masih kecil,"

"Ih,Asye kan dah gede pah. Asye gak papa kok kalo papah nikah lagi hehe apalagi Tante Tara baik banget sama Asye,"
"Udah sana gih berangkat, entar telat..."
"Iya iyaa, huh dasar papa,"jawab Asye sambil cemberut.

-Sesampainya di sekolah-

"Eh Sangra, Lo dah ngerjain IPS belom woi!" Panggil Sera, sahabat Asye.

"Ser,kan gw dah bilang jangan panggil nama Sangra lagi, Lo ngingetin sama dia kan," ucap Asye tak suka jika seseorang menyebut nama panggilan lamanya.

"Tapi Lo ga boleh selamanya gitu Sye, gimanapun itu kan mama kandung Lo juga.,"

"Plis deh Ra,Lo ga ngerti perasaan gw saat ditinggal dia pergi dulu."

"Iye gw emang ga ngerti Ama perasaan Lo. Tapi sampe kapan Sye? Gimana kalo seandainya Lo ketemu lagi Ama ma-," belum selesai ucapan Sera, Asye sudah pergi meninggalkannya.

"Woy Sye, tungguin! Gw sumpahin deh Lo ketemu lagi Ama mamah Lo! Hehh!," Teriak Sera tak terima.

"BODO AMAT!!!," Jawab Asye sembari memeletkan lidahnya.

Tanpa sadar, Tuhan telah memberikan hadiah yang bahkan tidak akan diduga oleh Asye.

~Author~
Sedikit dulu ya...
Ditunggu Vote dan coment ya ^^
Lanjut ga nih?




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Sorry Mom.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang