1.Arlando Remandra

6 1 0
                                    

Salva Saputri wanita berumur dua puluh tiga tahun yang tengah berada di bangku pojok dalam kelasnya.

Kelas yang begitu ramai membuatnya tak fokus membaca novel mopel Rahmarani yang di pegang nya.

Berisik.

Salva menyembunyikan wajah nya dengan buku bersampul hitam merah. Matanya ke buku tapi telinganya terganggu.

Tiba tiba kelas mendadak hening. Salva mengintip di balik buku. Dan terkejut saat melihat sosok lelaki tegap berdiri di depannya.

"Ikut gue" Ucap laki laki itu lalu meninggalkannya.

Semua mata menatap sosok yang meenyelonong masuk lalu pergi begitu pun Salva.

Dia ngomong sama gue?

Lama Salva berfikir sampai lelaki tadi kembali dan berdiri diambang pintu.

"Woy Lo budeg?" Teriak lelaki itu kepada Salva.

Salva terkejut. Berdiri sambil menunjuk dirinya sendiri dan bertanya tanpa suara

Gue?

Lelaki itu memanggut mantap. Semua mata menatap Salva tanpa wanita itu tau.

Koridor kampus di buat hening ketika dua sosok manusia beda kelamin berjalan bersama.

Salva merasa risih ketika semua mata menatapnya bahkan ada yang menunduk dan memberi jalan seolah yang tengah lewat adalah presiden ke7 Indonesia.

"Eng sori kak" ucap Salva langkahannya dibuat lebih cepat agar sejajar.

"What?" Tanya lelaki itu ia melangkah semakin lebar tapi santai meninggalkan Salva.

Salva mencoba mengejar.
"Lo mau bawa gue kemana?" Tanya Salva. Lelaki itu berhenti melangkah membuat Salva ikut menghentikan langkahnya.

Lelaki itu memiringkan kepalanya sambil menunduk menatap Salva yang hanya setinggi bahunya.

Tatapan mereka bertemu. Salva menatap dalam memerhatikan setiap inci wajahnya. Ia seperti pernah melihatnya.

Jreeeeeng.....

Ingatannya mendadak pulih. Salva terkejut saat tau kalau lelaki itu adalah lelaki yang waktu itu. Ya waktu itu

"Ikut aja bisa gak?" Keterkejutannya menghilang setelah mendengar jawaban dingin dari Arlando.

Arlando kembali melangkah kali ini langkahnya ia buat pendek tapi fastly.

Salva masih diam ditempatnya. Ando? Ando yang itu kan?? Salva panik dalam diam.

Arlando Remandra lelaki tampan tapi kejam. Umurnya dua puluh lima tahun. Dia adalah anak dari sang pemilik kampus Abdi Bangsa 06.

Hampir seluruh penghuni kampus Abdi Bangsa 06 menjauhi nya. Bukan karena ia yang suka membuly tapi karena kekuasaan nya sebagai anak penerus kepemimpinan lah yang membuatnya mudah mengotak Atik nilai ataupun kasus.

Jangan mau berurusan dengannya!!!

Selama tiga tahun Salva berusaha untuk tak melihat Arlando dalam kehidupannya. Ia berdoa agar dijauhkan dari makhluk tampan yang satu itu.

Tapi hari ini rasanya Tuhan sedang menguji nya. Karna nyatanya lelaki yang selalu ia hindari tengah duduk di depannya.

Siang, hari Sabtu. Cuaca cerah dengan angin sepoy sepoy. Sesekali ia menerbangkan ujung kerudung milik Salva.

Salva masih menatap Arlando yang tetap fokus memainkan ponselnya. Tanpa peduli ada manusia yang tengah berkeringat dingin memperhatikan dirinya.

"Masih inget gue???" Tanya nya membuka suara.

Salva memanggut cepat.

"Gak lupa sama kejadian 2 tahun lalu kan?" Tanya Arlando lagi perhatiannya tetap pada ponsel genggamnya.

Salva kembali memanggut cepat. Ia menggigit bibir bawahnya.

"Loh budeg?? Apa tuh mulut udah gak berfungsi sama sekali??" Kali ini Arlando menatap Salva tajam .

Salva semakin dibuat kegelimpangan keringat. Gigitannya semakin kuat. Ia menggeleng cepat entah apa salahnya. Padahal ia sudah menjawab pertanyaanya.

Tapi memang tak dilihat oleh Arlando. Arlando menyodorkan hp nya. Wajah nya kembali dingin.

Alis Salva berkerut. "Ma-mau apa kak??" Tanya Salva terbata

"Your number." Jawabnya singkat lalu bungkam.

Salva mulai mengetik angka angka menyusun nomornya lalu menyimpan dengan nama Salva s.

Ia lalu mengembalikan ponsel kepada pemiliknya.

Hening....

Arlando membuang muka memperhatikan para mahasiswa/i lainnya yang sedang berada di taman kampus. Sambil menyeruput minumannya.

Salva pun merasa gugup jika harus menatap Arlando. Ia lebih tertarik menatap meja kosong.

"Gue mau loh tanggung jawab soal mobil gue" ucap Arlando perhatiannya tak beralih pada taman hijau kampus.

Salva terkejut dari lamunannya ia menatap Arlando.
Saat Arlando berbalik wajah dan tatapan mereka saling bertemu, seolah ada magic cepat yang membuat Salva kembali ke masa 2 tahun yang lalu.

°°assalamualaikum readers.... Sorry before. Aku tuh cuma readers sama kek kalian bukan writers. Tapi karna kebobolan imajinasi dan inspirasi yang membuat aku melakukan hal yang bukan prestasi aku. Parah bgt ya:(. °°°
But....
Hope you like:)

Salva dan ArlandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang