-Cup 26-

345 72 56
                                    

-Tetaplah bertahan, meski kedepan langkah mungkin bisa lebih sulit-

___

"Dia melamarmu?"

Kedua mata Sohyun melotot. Memberi peringatan pada sang kakak agar tidak bicara keras-keras. Takut orang tuanya dengar,sementara mereka belum memastikan kapan keinginan itu di resmikan. Untung saja mereka belum turun untuk sarapan.

"Ya. Tapi, kami masih mempersiapkan beberapa hal. Tolong jangan beritahu ayah ibu dulu,"mohon Sohyun.

Irene mengangguki," ku tunggu kabar baik secepatnya."

"Tak ku sangka dia mengambil langkah cepat." Puji wanita itu pada sang manta yang sebentar lagi mungkin jadi iparnya.

"Ya aku pun sama,"

"Lalu kau mau kemana? Pagi-pagi sudah rapi?"

Sohyun tersenyum malu-malu menjawab," hari ini aku akan menghabiskan libur bersama kekasih tampanku itu."

Sedikit membuat Irene geli mendengarnya. " Ya,ya, semoga hari mu menyenangkan."

.
.

Pukul 10.00 KST, Seokjin tiba di halaman kediaman kelurga Lee. Menjemput Sohyun dan berencana mengajak gadis itu ke apartement yang baru di belinya.

"Tidak apa, kan?" Tanyanya sambil menyetir.

"Aku tak masalah. Kemanapun,asal denganmu aku mau." Balas Sohyun melempar gombalan receh.

Menggunakan salah satu tangannya langsung membuat Seokjin gemas mengusak kepalanya.

"Aku tidak sangka kau pandai merayu,ya."

"Sedikit. Jadi, disana nanti kita akan melakukan apa?" Tanya Sohyun.

"Menurutmu apa?"

Jawaban ambigu yang membuat Sohyun berpikir keras hingga menimbulkan semu di kedua pipinya.

"Ya,jangan berpikir yang tidak-tidak."

"Tidak ya. Aku tidak berpikir yang tidak-tidak,"elak Sohyun sambil membuang pandangan ke arah jalanan. Salah tingkah.

Seokjin terkekeh melihat tingkah kekasihnya.

"Menggemaskan sekali.."

____

Menata beberapa barang yang di pesan,menonton film dan masak bersama. Seokjin sudah merencanakan kegiatan yang akan mereka lalukan di dalam  apartement barunya.

"Seokjin? Aigo..,kau sungguh Seokjin!"

Kedua mata Sohyun mengawasi sosok perempuan yang entah darimana muncul. Tiba-tiba menempel pada lengan kekasihnya, saat mereka tiba di lobby apartement. Membuat langkahnya tertinggal dari Seokjin yang terus perempuan itu seret. Menimbulkan rasa cemburu karena mendengar obrolan keduanya. Menghancurkan mood dalam sekejap.

"Aku tidak sangka bertemu denganmu lagi disini. Dan, kau semakin terlihat tampan,"

"Ha...ha..ha..iya, aku juga tidak sangka." Jawab Seokjin pada perempuan yang dia ingat salah satu teman sekolahnya dulu.

Not one's cup of tea -End- Seokjin💜SohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang