ॆ Cause you

1.4K 208 48
                                    

Drop dead gorgeous

.
.

Apa sih yang diharapkan Hongjoong dari tinggi badannya, memang sialan, kini dia durhaka merutuki gen ayahnya yang membuatnya kurang semampai.

Masalahnya adalah, lelaki yang baru saja memperkenalkan diri pada Seonghwa itu tinggi sekali! Lebih tinggi dari Seonghwa yang lebih tinggi darinya. Si Yoo Taeyang itu, sudah tinggi, tegap, ganteng pula. Eh tapi kalo soal wajah Hongjoong tidak kalah, karena dia juga sangat rupawan. Tapi kan tetap saja menyebalkan, apalagi Taeyang menunduk dengan tatapan agak bagaimana dan alis terangkat saat meliriknya tadi.

Yang lebih membuat Hongjoong iritasi adalah Seonghwa di sebelahnya malah melongo memandang Taeyang, seperti sangat terpesona sekali, bikin kesal saja.

"Uh Hai, Taeyang. Aku Park Seonghwa." Balas Seonghwa akhirnya setelah diam cukup lama. Mereka bersalaman singkat dan saling melempar senyum manis sampai Taeyang lebih dulu memutusnya, alih melihat Hongjoong.

"Supirmu?"

SEMBARANGAN. Ego diri Hongjoong yang setinggi awan Cirrus tentu saja langsung bukan tersinggung lagi, tapi sudah tergores.

"Iya." Eh jawaban Seonghwa malah menambah lukanya makin kemana-mana.

"Bercanda! Pacarku kok." Ralat Seonghwa langsung, kedua tangannya segera melingkari lengan Hongjoong. Dengan wajah masih berseri-seri dia menatap Hongjoong.

Hongjoong yang siap meledakkan amarah tidak jadi, untung saja IQ nya tinggi dan juga baik hati, jadi dia paham dan mengikuti saja sandiwara Seonghwa. Si Kim segera menjulurkan tangannya ke Taeyang.

"Kim Hongjoong."

Taeyang menatap sangsi pria tidak terlalu tinggi di sebelah Seonghwa tapi tetap menjabat ulurannya.

"Yoo Taeyang."

"Ayo ke mobil, kita bicara sambil jalan." Ajak Seonghwa, tanpa menunggu respon dia seenaknya berbalik dan berjalan, turut menyeret Hongjoong.

Taeyang mendecak sebal, menggeret kopernya kasar lalu menyusul sepasang manusia di depannya.

Sampai di tempat parkir, Taeyang melayangkan protes saat Seonghwa dan Hongjoong telah duduk di kursi belakang.

"Aku duduk bersama supir? Seonghwa, bukannya kau seharusnya datang untuk menjemputku?"

"Ya aku kan sudah menjemputmu." Balas Seonghwa dengan raut wajah kebingungan, matanya membulat dan bibirnya mengerucut.

"Maksudku, menemaniku." Ketus Taeyang, dia melirik Hongjoong dengan tatapan kemusuhan.

"Tidak minat. Aku suka pria pendek."

Bagaimana ya, Hongjoong ingin bahagia lebih diminati Seonghwa tapi tidak usah MEMPERJELAS LAGI ukuran tubuhnya dong.

Raut Taeyang semakin keruh, dia pada akhirnya mengalah dan duduk di samping supir.

Di perjalanan, lengan Seonghwa dan Hongjoong pun masih tertaut. Si cantik menyenderkan kepala di bahu sosok di sebelahnya menghaskan tatapan dengki dari Taeyang.

"Taeyang, ayah baru bilang kemarin secara sangattt singkat tentangmu. Hanya begini, 'Seonghwa, ambil cuti untuk besok, calon tunanganmu akan kembali ke Korea, jemput dia di bandara'. Nah begitu saja, kita tidak belum saling mengenal. Dan aku sudah punya pacar, jadi rencana tunangannya batal saja ya." Seonghwa langsung menawarkan permintaan tanpa basa-basi.

"Tidak mau. Dia pasti hanya pacar palsu." Jawab Taeyang ketus.

"Dasar tidak punya moral. Memfitnah orang sembarangan. Hubungan kami ini asli." Yang bicara kali ini Hongjoong, dia buka suara dengan tak kalah sarkas.

The Only Guy That Gets to Date MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang