Trapped With You ✓

TPWY [S2] 34 : You're Precious

Jadi cuma mau ingetin Trapped With You tersisa 3 chapter lagi guys, jadi marilah nikmati kebersamaan dengan couple-couple aneh di cerita ini sebelum kita berpisah dengan mereka 😊.

Chaerin muncul lagi di chapter ini kita perlu melihat keadaan nya gimana sebelum berpisah 😆.

Happy Reading

***

Berlin, Jerman

Seorang gadis cantik memandang lurus ke depan sambil melihat helaian daun yang jatuh karena musim gugur telah tiba. Piyama putih rumah sakit itu membungkus tubuh mungil yang terlihat semakin kurus, rambut panjang itu terlihat begitu halus ketika di terpa angin.

Chaerin memandang lurus ke depan dengan tatapan teduh, ia menghirup udara musim gugur yang tercium khas aroma dedaunan. Mata nya terpejam, fikiran nya dengan perlahan kembali memulih.

"Chaerin, aku sejak tadi mencari mu".

Panggilan seorang pria membuat Chaerin menoleh kemudian tersenyum.

"Aku disini dokter Lay".

Pria berjas dokter bernama Lay itu mendekati Chaerin dan duduk di bangku kayu di sebelah gadis itu.

"Kenapa keluar dari kamar mu? Nanti aku di marahi oleh ibumu".

"Aku hanya bosan saja, dia selalu melarang ku keluar, padahal kan aku tidak gila".

"Aunty Yoon hanya khawatir Chae, apa yang kau lakukan disini".

"Hanya menatap daun-daun yang jatuh itu".

Lay ikut memandang dedaunan berwarna kekuningan yang jatuh berserakan di tanah.

"Kau lihat sendiri kan, daun ketika jatuh tidak bisa bangkit lagi, bahkan jika di terpa angin mereka hanya pasrah dan tidak bisa melakukan apapun, namun manusia ketika jatuh mereka bisa berusaha bangkit, jika di terpa badai mereka bisa melawan nya".

Chaerin tersenyum, apa yang di katakan Lay benar, ia harus bangkit namun rasanya sulit, Chaerin saat ini merasa jiwa nya telah kembali pulih, dan psikologis nya membaik. Ia telah melakukan banyak hal berbahaya, melakukan banyak upaya bunuh diri, namun itu semua gagal, karena Lay selalu datang di saat yang tepat.

Chaerin menjalani perawatan selama 2 tahun bersama dokter pribadi nya Lay Zhang, berkali-kali Lay menasehati nya, dan memulihkan mental dan psikis nya secara perlahan berbagai cara.

"Itu memang benar, tapi rasanya sangat sulit Lay".

Lirih Chaerin sambil menunduk. Ia tidak sanggup melihat Sehun, Chaerin tau Sehun dan Somi sudah menikah dan hidup bahagia, bahkan keduanya pernah menemui nya. Namun Chaerin menolak, ia belum siap untuk menghadapi keduanya.

Lay memegang bahu Chaerin, sehingga membuat gadis itu menatap ke arah nya.

"Chae buka mata mu, lihatlah dunia ini begitu indah, di saat kau melihat mereka bahagia kau juga harus merasakan bahagia Chae, itu adalah puncak paling tertinggi dalam mengikhlaskan".

Chaerin tersenyum dan mengangguk.

"Aku sudah rela, dan aku juga sadar semua itu terjadi karena kebodohan ku, hanya saja aku tidak siap jika harus bertemu dengan mereka Lay, aku takut tidak bisa menghadapi nya".