Berhubung besok aku sama suami mau vaksin jadi aku double up hari ini:) Dan makasih banyak buat yang udah komentar dan penuh kekesalan dipart sebelumnya. Aku suka loh karena kalian udah emosi😂 Luv acil❤️
Happy reading..
Mizuki dan Miyuki sudah pamit untuk berangkat sekolah setelah selesai dengan sarapannya. Senang sekali rasanya bisa melakukan rutinitasnya seperti biasa setelah satu bulan merana karena kesepian.
Sasuke tidak turun entah apa alasannya. Mungkin pria itu mulai alergi dengan masakannya dan kali ini Sakura benar-benar tidak peduli. Setelah kata cerai terucap dari bibirnya semalam Sakura dan Sasuke belum bertemu sampai sekarang.
Bahkan semalam Sakura lah yang menerima makanan cepat saja yang dipesan oleh Sasuke dan membayarnya dengan sisa uangnya yang sudah menipis. Tentu saja menipis, ia sama sekali tidak punya simpanan. Ino dan Sai yang membantunya finansialnya selama kepergiannya.
Sakura pun tidak tidur dikamarnya bersama Sasuke dan lebih memilih tertidur disofa kamar anaknya walaupun harus meringkuk. Lama-kelamaan Sakura mulai jengah karena Sasuke malah memperburuk keadaan mereka.
Setidaknya kalau mereka tidak baik-baik saja jangan pernah menampakkannya begitu jelas didepan anaknya. Ia tahu sebenarnya Mizuki menangis karena Sasuke, entah pria itu membentaknya ataupun memarahinya ia sendiri tidak tahu. Tapi kalau anaknya sudah sesegukan seperti itu siapa lagi penyebabnya kalau bukan Sasuke.
Lalu matanya menangkap tanggal di kalender. Dua hari lagi adalah ulang tahun Miyuki dan Mizuki kenapa ia sampai lupa? Ngomong-ngomong tentang hadiah untuk ulang tahun kedua anaknya dua hari lagi, bukankah dia harus mencarinya dari sekarang?
Pastinya hal itu membutuhkan waktu yang lama, Sakura menaruh kain lap yang dipegangnya, Sakura berjalan kearah tangga untuk menelfon seseorang yang sudah sangat dikenalnya. Ponselnya masih berada ditangan Ino. Sakura memberikannya sebagai jaminan kalau dirinya belum bisa membayarnya. Sakura berjanji akan mencari pekerjaan untuk menggantinya.
" Kak Ita "
" Ya, ada sesuatu? " Tanyanya , Sakura mengepalkan tangannya karena pikirannya berkecamuk. Apakah Itachi akan meminjamkanya uang untuk membelikan hadiah kedua anaknya. Saat ini ia benar-benar sudah tidak punya uang.
" Tumben banget kamu telfon, perlu bantuanku? " Sakura tersentak karena ucapannya, ia sungguh bimbang dengan niatnya ini. Dan ia tidak tahu kenapa suara Itachi lebih dingin dari biasanya.
" Mungkin ini gak pantes dibicarain ditelfon, tapi bolehkah aku pinjem uang sama kakak? " Suara tawa disebrang sana membuat Sakura mengerutkan dahinya, kenapa Itachi malah tertawa? Apakah ada yang lucu? Padahal hatinya benar-benar cemas , ia sudah tidak punya uang dan semua uangnya ada didalam lemari kamarnya bersama Sasuke.
" Ya Tuhan, aku kira kenapa, Berapa yang ingin kamu pinjam? "
" Aku bakal ganti setelah bekerja kerja nanti, mungkin kita harus ketemu. Aku bener-bener gak enak sama Kakak " Ucapnya. Itachi mengiyakan permintaannya, setelah mengucapkan terima kasih Sakura menaruh telfonnya kembali.
Uangnya hanya tersisa lima juta, dan itu tidak cukup untuk membelikan mereka sepeda berdua. Ya , Sakura ingin menghadiahinya sepeda karena yang lama sudah cukup lusuh dan tak layak pakai.
Wanita itu menghela nafas lelah, hidupnya sangat sulit. Tidak ada pilihan lain selain meminjam, ia tidak mungkin meminjamnya pada Sasuke bukan? Sasuke pasti akan marah dan tambah membencinya, sebisa mungkin ia tidak bergantung pada Sasuke lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Newlyweds Couple (SASU x SAKU) ✔
Fiksi Penggemar📍 Mature for Language Content 📍 Sakura dan Sasuke sudah menjalin hubungan selama satu tahun dan berakhir di pelaminan. Kehidupannya pernikahannya berjalan seperti apa yang mereka harapkan. Dari menikah Sakura tahu kalau Sasuke punya gairah yang ti...