Posessive Ray # -23

8.6K 470 6
                                    

"LO KENAPA NAMPAR DIA, BANGSAT!!" Teriak Nathan didepan wajah Ella. Ella yang diikat dikursi hanya bisa menahan amarahnya.

Iya, mereka bertiga. Ella, Erika dan Nathan membuat rencana untuk menghancurkan hubungan Reyna dan Ray.

"GUE REFLEK! GUE KESAL KARENA RAY MILIH CEWEK JALANG ITU DARI PADA GUE!" Balas Ella berteriak dengan wajah yang memerah.

Plaak!

"Itu buat lo karena udah berani menampar cewe yang gue sayang" Ucap Nathan setelah menampar pipi kanan milik Ella.

Plaak!

"Itu buat lo yang udah berani nyebut Reyna dengan sebutan jalang" Sambung Nathan setelah menampar pipi kiri Ella.

"Dan jalang yang sebenarnya itu lo! Lo jalang!" Teriak Nathan tepat pada wajah Ella.

Ella menghadap kesamping ketika Nathan berteriak tepat pada wajahnya. Kasihan wajah yang cantik kena semprot air liur Nathan.

"Danu!" Panggil Nathan ke orang kepercayaannya.

"Iya bos?" Tanya Danu.

"Lo ambil uang di tempat biasa dan kasi ke cewek jalang ini. Dan ingat! Lo gak boleh lepasin nih cewek sampek besok! Awas kalau lo lancang lepasin dia. Gue bakal main-main sebentar sama nih cewek nanti malam" Setelah memerintah Danu, Nathan segera pergi. Dan mengurus rencana baru.

"LEPASIN GUE BAJINGAN!!" Teriak Ella ketika kedua laki-laki tadi sudah hilang.

"AKHH!! NATHAN SIALAN! GUE PASTIIN CEWE YANG LO BANGGA-BANGGAIN BAKAL MATI DITANGAN GUE!!" Teriak Ella lagi sambil menggoyang-goyangkan badannya. Berharap agar tali yang mengikat dirinya akan lepas.

*****

Reyna sedari tadi diam. Kata-kata yang Ella katakan tadi masih lengket dikepalanya.

"Ray pacaran sama lo karena kasihan"

"Lo cewek manja"

Kata-kata itu membuat dia ilfeel. Jujur, Ella keliatan anggun dan dewasa dibanding dirinya yang cengeng dan manja.

Apakah benar Ray berpacaran kepada dirinya karena kasihan? Apakah karena dirinya tersesat malam itu?

"Sayang!" Panggil Ray yang baru saja datang membuat Reyna kaget.

Reyna hanya menoleh dengan wajah datar tanpa ingin menyahut. Namun, dimatanya tersirat kesedihan.

"Kenapa, hm?" Tanya Ray lembut sambil mengelus rambut Reyna.

Reyna hanya menggeleng lalu menatap kedepan dengan tatapan kosong.

"Ella bilang apa aja sama kamu?" Tanya Ray.

Lagi lagi, Reyna menggeleng membuat Ray menghembuskan nafas kasar.

"Kamu gak usah dengerin apa yang dia bilang" Ujar Ray sabar.

"Tapi kan Reyna punya telinga. Reyna udah kelanjur denger" Sahut Reyna membuat Ray kesal seketika.

Tapi, ia senang karena Reyna menyahut pernyataannya.

"Maksud aku bukan gitu. Maksud aku, gak usah disimpen dalam hati" Ucap Ray sambil terkekeh.

POSSESIVE RAY (END) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang