Flashback of
Selama Buk Sofia selaku guru Bahasa Indonesia didepan kelas sedang menjelaskan Avrill dan Chania tidak benar benar menyimaknya,bahkan sampai jam istirahat tiba. Karna mereka sedang bermain dengan berbagai alat tulis mereka yang diubah dan disusun menjadi rumah rumahan dan boneka pensil. Dan itu disusun seluas meja mereka dengan mengeluarkan semua alat tulis yang mereka miliki bahkan beberapa buku yang dicopslay menjadi tempat tidur untuk boneka pensilnya.
Dikantin, sekarang dua sejoli itu tampak sedang memakan seporsi siomai. Menu kesukaan mereka yang tak pernah tergantikan hingga sekarang. Dengan segelas es jeruk sebagai menyempurnanya. Canda sempurna.
"Hai... Boleh gabung? " Tanya seorang siswi dengan rambut sebahu sambil membawa semangkok mie ayam dan segelas es teh.
Tak ada yang menyahuti pertanyaan siswi itu. Karna Avrill dan Chania malah saling menatap seolah saling bertanya pendapat satu sama lain dengan perang batin. Cukup lama siswi yang bernama Ajeng itu menunggu jawaban dari kedua nya. Pada akhirnya dijawab oleh Chania.
"Maaf Jeng, tapi kami mau berdua dulu, ada hal yang mau diomongin pribadi. Cari tempat yang lain dulu ya?! Soalnya kalo disebutin jumlah hutang Avrill didepan lo, dia pasti malu nya sampe ke anus." mengerti arti tatapan Avrill tadi setelah mereka perang batin, Chania paham bahwa sahabatnya itu tidak mau ada yang menggangu mereka.
Karna itu lah Avrill, walaupun ia dikenal dengan sosok yang ramah. Tapi dia tidak mau ada orang ketiga atau orang yang mengganggunya ketika sedang bersama sahabat atau keluarganya. Karna tak mudah bagi Avrill untuk berbaur dengan orang baru ketika dia sudah merasa nyaman dengan orang disekitarnya.
Avrill mengenal dan tahu siapa Ajeng dan apa maksud kedatanganya tadi. Ajeng adalah anak kelas 9D yang sudah lama ingin berteman dekat dengan dirinya dan Chania. Ajeng selalu membantu nya dan Chania, dan ia juga sering sekali meminta izin untuk ikut bergabung dengan ia dan Chania ketika sedang berdua. Tapi Avrill tetaplah Avrill, tidak mau terganggu dengan orang yang tidak terlalu dekat dengan dirinya dan utung saja Chania memahaminya. Chania memanglah sahabat terbaik yang Avrill punya walaupun kadang ada rasa ingin membuang anak itu ke gorong gorong.
"Umm... Iya Jeng sorry ya. "
"Ya udah gak papa kok. Aku cari meja yang lain aja. Sorry ganggu waktu kalian, mungkin lain kali aku bisa ikut bareng kalian. Permisi. " Seulas senyum tampak diwajah Ajeng sebelum meninggalkan meja Avrill dan Chania.
Ajeng sangat lah suka dengan circle persahabatan Avrill dan Chania, bukan hanya Ajeng tapi banyak orang lain yang juga suka dengan persahabatan mereka. Maka dari itu,tak sedikit pula sebenarnya yang ingin ikut bergabung kedalam persahabatan Avrill dan Chania. Tapi lagi lagi keinginan mereka bertentangan dengan sifat yang dimiliki Avrill.
Setelah sepiring siomai mereka habis, sekarang hanya tersisa setengah gelas jus jeruk. Sudah dapat dipastikan mereka akan memulai pembicaraan yang sangat random. Menceritakan hal hal yang di alami saat dirumah,tentang rencana yang akan di lakukan untuk esok atau lusa, bahkan impian impian yang ingin dilakukan di masa depan dan banyak lagi.
"Kemaren SW teman gua yang namanya Johan dari Padang itu,demi ape alay banget bangke. Geli gua nengok nya, dia ngebucen sama doi nya bukannya estoktok bikin iri malah bikin ilfil.... Huaaaa, demi alek sumpah " Adu Avrill pada Chania dengan wajah yang pura pura menangis. Sangat sangat mendramatis dengan berbagai ekspresi wajah. Dari sok kaget, ilfil, sampai pura pura muntah.
Sebenarnya topik ini juga sering digunakan mereka. Teman teman Avrill yang ada diberbagai belahan Indonesia tak jarang mereka jadikan bahan ghibah. Ada juga beberapa orang yang sebenarnya membuat Chania terkesan karna ketampanan teman teman virtual Aveil. Karna sejujurnya kontak Whatsapp Chania hanyalah teman teman sekelasnya, keluarga, dan hanya beberapa kakak kelas. Berbeda dengan Avrill yang sampai 3000+ karna banyak grup Whatsapp juga yang Avril ikuti.Teman Virtual.
Walaupun tak terlalu sering berkomunikasi karna Avrill hanya menyimpan kontak mereka untuk melihat SW nya saja. Ketika dichat? Oh, Avrill akan cuek, tidak peduli, dan hanya menjawab seadanya. Tapi tidak untuk sebagian orang yang sering membantu Avrill menyelesaikan tugasnya. Lagian banyak juga yang hanya sekedar meng-P-kan kontak nya,memberi tahu nama, kelas dan asal,dan minta untuk saling bersimpang nomor. Setelah itu akan hilang begitu saja seperti digulung ombang, diterjang angin, ditelan bumi dan hanya muncul di deretan orang yang membuat status.
"Ya udah blok aja sih, lagian kontak lu dah banyak banget Mbing. Gak capek lu nontonin SW mereka? Ni...buanyak amat..noh noh noh tengok tengok, pake mata lu tengok!!" Jawab Chania sambil terus menyodorkan HP Avrill ke wajah Avrill. Tanpa peduli sekarang posisi Avrill duduk sudah di ujung kursi.
"Diam bangke gua gak buta! Nanti mundur mundur terus yang ada gua jungkirbalik dari kursi. Lagian kalo lu gak suka hapusin aja,susah amat."
"Y udah, gua hapusin semuanya!! " Tekan Chania.
"Tapi yang kakel kakel jangan nyet. Gua butuh mereka untuk ngerjain tugas ntar." ucap Avrill sambil menyeruput kembali es jeruk miliknya.
"Iya aman aja. Mereka semua kan jalan ninja kita kalo Fisika sama Matematika. HAHAHAHHA.. " Tawa mereka berdua pun pecah begitu saja mengingat seringnya mereka mengirim foto tugas tugas ke kakel kakel virtual yang ada dikontak Avrill. Sementara mereka hanya tinggal menyalin saja. Benar atau salah,gak jadi masalah untuk mereka. 'Yang penting diisi, ada jawaban nya' begitu kata Chania.
"Nih, segini ya yang gua hapus. Gakpapa kan? " Chania menyodorkan HP Avrill supaya Avrill bisa melihat berapa jumlah kontak manusia virtual yang akan ia hapus.
"Hmmm, 2032? Y udah, hapus aja masih ada sekitar seribuan juga." Sambil mengangkat sebelah alis nya Avrill menyetujui.
Tak ada privasi diantara mereka. Bahkan mereka sering saling bertukar HP satu sama lain walau hanya membuka media sosial. Itu pun hanya untuk melihat mereka chatingan dengan siapa saja dan topik apa yang dibahas. Barang yang Avrill punya berarti barang Chania juga,begitupun sebaliknya. Menurut Avrill dan Chania, hubungan mereka jauh lebih indah daripada ke uwuwan orang pacaran. Walau sebenarnya ada rasa iri yang bersemayang, tapi hanya sesaat.
Jangan lupa vote sama komennya!!
Kalau lupa, udah di ingatin ni.And ya.. Follow akun Ig AvCha67 juga ya!!
🤗
(988 kata)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Selamanya
HumorBaca aja sendiri!! Jangan lupa vote Komen setiap paragraf buat kasih saran dan pendapat buat cerita ini. Follow IG AvCha67 Wajib ya!! Ok, makaciwww