Menjadi anak yang baik, ia akan pendapatkan kasih sayang. Terlalu sempurna juga tidaklah bagus, seharusnya sebuah hubungan adalah tempat kita bisa menjadi diri kita sendiri.
Aku memang pernah berjanji untuk terlihat ceria, bukan berarti aku tidak bisa nakal. Jadi, biarlah aku berkeliling di sekitar apartemen dengan sendirian. Senangnya ibu jangmi akan pergi ke kantor karena ada rapat, berusaha menyembuikan tampilan sebenarnya.
" ibu, kapan kita akan berkeliling ?" Kataku dengan antusias dan menyentuh ujung lengan baju.
"Sayang.. di undur dulu ya, Ibu harus pergi kerja." Kata jangmi yang kerepotan, hati nuraninya sebagai seorang ibu pasti ada perasaan tidak tega.
" tapi apa yang harus aku lakukan?" Balasku sambil memelas kepada ibuku. Memang di apartemen ini, tidak ada satu kegiatan saja. Semua sudah di rapihkan dan bersih, aku bisa mengerti dan masalahnya aku bisa mati karena bosan.
"Kamu bisa tidur"
"Tapi aku sudah tidur di pesawat". balasku dengan frustasi sambil menghela napas pasrah. Sebenarnya ini adalah balas dendamku yang terjadi di pesawat, bagaimana dengan ini? Terlihat murni dan tidak ada maksud tertentu.
"Baiklah, apa yang kamu inginkan?"
Waah.. aku suka ini batinku berseru, tetapi tidak menyenangkan bila aku langsung menerimanya begitu. Katanya wanita itu harus memiliki harga diri, tidak baik kalau menerima begitu saja dan bersikaplah jual mahal." aku mau... Ah! Tidak... apa ya?" Berpura-pura bingung adalah pilihan yang bagus bagiku, tapi hadapilah badai yang pasti berlalu.
"Daisy putri putih!!" Teriaknya yang sudah tidak bisa bersabar lagi, menunduk dan mengatakan dengan perlahan yang ada dalam pikiranku.
" Maafkan aku, aku tidak tahu. Mungkin, aku hanya akan merasa sedih karena kesepian" kataku dengan tergesa-gesa sambil tersenyum sedih. orang lain akan berpikir seorang jammi sebagai ceo, sebuah perusahaan yang terkenal di berbagai negeri akan lemah dengan reaksiku, itu terdengar seperti lelocon yang lucu.
Tapi akan berbeda. Jika putri satu-satunya dan sekaligus keluarganya yang tersisa. Kekuataan untuk bisa bertahan dan alasan untuk hidup, putri itu sering kesepian tanpa kehadiran seseorang yang berada di sampingnya. Mangsa yang termudah dan indah, memiliki senjata yang beracun. Menyadari kesalahan yang telah aku lakukan, aku mencoba mengatakan sesuatu.
"Maafkan aku, ibu tidak bisa di sini lebih lama lagi."
"Apa??"
"Maksudku.. Ham Deiji, berbelanjalah untuk dirimu sendiri. Aku menyimpannya uang di laci meja, kamar." Katanya dengan suara tegas dan berjalan menuju keluar tanpa menoleh ke belakang. Setelah menggunakan sepatunya dan mengucapkan aku berangkat.
"Ham deiji ya" berguman dengan suara pelan, masih tertuju pada sosok yang telah menghilang dari pandanganku. Ternyata aku melupakan sesuatu yang terpenting, bahwa aku baru mengenalnya 5 bulan yang lalu, setelah aku tersadar memakai tubuh anak yang bernama Ham deiji.
Tes..tes..tes.. aku hanya bisa berdiri di satu ruangan yang baru, tanpa siapapun yang aku kenal. Negara yang masih terasa baru, sekolah baru maupun barang-barang baru terasa seperti kertas yang menumpuk. Aku tahu aku hanya bisa menangis dalam diam seperti ini, terlihat sangat menyedihkan.
Isak tangis saja, rasanya sudah melelahan dan bukan satu ataupun dua kali terjadi. Aku hanya bisa berdiri menunggu, hingga air mataku berhenti mengalir dengan pandangan yang masih tertuju pada sosok yang telah menghilang, menatap kosong dan mulut sedikit terbuka tetapi tidak ada suara yang keluar, bagaikan hukuman yang harus di jalankan karena aku juga tidak bisa bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly effect from fans inso's law
ФанфикAku adalah daisy putri putih Bukan, sebenarnya aku reikarnasi dari seseorang wirausaha yang memasuki tubuh dengan jiwaku. Sejujurnya umurku berbeda jauh dengan anak yang berbakat ini, yaitu sekitar terpaut 18 tahun. Beruntungnya lagi, anak yang sang...