CHAPTER 13

415 61 3
                                    

Sicheng menatap Yunho heran, ia tidak mengerti dengan pola pikir pria itu yang sering berubah-ubah. Jika tadi Yunho memerintahkan anak buahnya untuk mengikat dirinya, lalu kenapa sekarang Yunho malah melepas ikatannya?

Bahkan setelah tali terlepas, Sicheng tidak berniat untuk kabur. Ia hanya bisa menatap pintu keluar dengan jantung yang berdegup kencang. Jujur saja, Sicheng sangat ingin kabur, namun ia terlalu takut—membayangkan Yunho marah pastinya lebih seram daripada Changmin.

"K-kenapa kau melepas ikatannya?" Sicheng kembali menoleh kearah Yunho, suaranya sedikit terbata karena menahan takut.

Yunho tertawa pelan, lalu mengambil posisi duduk disamping Sicheng. "Kau pasti sangat lapar, jadi mana mungkin aku menyuruhmu makan dengan tangan terikat." Ucapnya seraya memakan sebuah apel.

"Aku tidak lapar!" Sentak Sicheng dengan memberi Yunho tatapan nyalang.

"Tidak perlu menyiksa dirimu." Lagi-lagi Yunho tertawa. Ia menikmati apelnya seraya memasang ekspresi mengejek pada Sicheng.

Wajah Sicheng mengeras, ia menatap makanan yang tersaji didepannya. Aroma lezat yang menguar dari makanan tersebut kembali membuat perutnya berbunyi. Hingga pada akhirnya Sicheng menyerah, ia menurunkan gengsinya dan memakan makanan tersebut dengan rakus.

Ditengah menikmati makanan, Sicheng mencuri pandang kearah Yunho. Ia mengernyit dengan apa yang Yunho lakukan, pria itu menuangkan cairan berwarna ungu pekat ke dalam sebuah gelas—yang dimana ia sendiri tidak tau itu jenis minuman apa.

"Apa itu?" Untuk sejenak Sicheng berhenti makan, ia terus menatap cairan ungu yang berada didalam gelas.

"Minuman untukmu. Kau pasti butuh minum setelah makan bukan? Dan tenang saja, ini bukan minuman aneh. Dia rendah alkohol." Ucap Yunho disertai senyuman. Lalu setelahnya ia sibuk dengan ponselnya untuk menghubungi Changmin.

Antara percaya dan tidak, Sicheng mengambil gelas tersebut. Ia memperhatikan isinya secara detail. Awalnya Sicheng ragu meminumnya, namun karena tenggorokannya mulai serat, ia terpaksa meminum cairan itu hingga isinya tinggal setengah.

"UHUK UHUK!" Sicheng sempat menjauhkan gelas dari mulutnya, ia terbatuk dan mengernyit. Sungguh, rasa minuman ini begitu menyengat di lidahnya.

"Kau seharusnya tidak meminumnya dalam sekali teguk." Yunho tertawa geli melihat tingkah Sicheng. 

Sicheng hanya diam. Habis mau bagaimana lagi? Ia kan tidak tau. Toh ia melakukan itu karena tenggorokannya serat. Dan saking tidak taunya tentang minuman itu, Sicheng sangat mudah diperdaya—Yunho berbohong padanya.

Minuman itu memiliki kadar alkohol tinggi, jelas Sicheng yang tidak tau kembali meminumnya walaupun disertai dengan batuk.

---

Di tempat lain, Yuta sedang berada di ruang tamu bersama Lucas dan yang lain. Mereka semua sedang menunggu informasi dari orang-orang yang Lucas perintahkan untuk datang lagi ke tempat minuman itu dijual—ditemani oleh beberapa polisi tentunya.

Dan selama menunggu, Yuta terus mondar mandir. Ia sudah tidak sabar mendengar informasi dari suruhan Lucas, selain itu ia juga takut. Takut hasilnya nihil. Jika hal itu terjadi, maka pencarian akan semakin panjang. Yuta tidak bisa membayangkan hal apa saja yang sudah pemburu itu lakukan pada Mark dan Sicheng.

Drrtt

Seketika mata Yuta melebar setelah mendengar ponsel Lucas berbunyi. Ia duduk disamping Lucas dan hanya bisa mendengarkan penjelasan si penelpon dari panggilan yang sudah di loudspeaker.

Hibrida •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang