"Iya ini gue rain"jawab rain kepada kedua sahabatnya itu.
"Selesai ngerumpi nya"saut pak Budi selaku guru matematika.
Sontak ketiga gadis itu menengok kebelakang , sudah ada pak Budi di depannya . Ketiganya langsung pergi ke tempat nya masing-masing.
"Pagi gal"sapa rain pada galaksi teman sebangkunya itu , meskipun tidak pernah di respon tapi rain tetap menyapanya setiap hari .
"Galaksi makasih ya udah nolongin aku waktu itu, kalo gaada kamu mungkin aku udah... "Saut rain namun terpotong oleh galaksi "hmm".
"Sekali lagi makasih " lirihnya.setelah itu rain kembali fokus pada guru matematika yg sedang menjelaskan.
"Kenapa Lo pergi dari rumah sakit "tanya galaksi tanpa melihat gadis yg ia tanya.
"Ehh aku ga betah gal"jawabnya "padahal gue udah bayar biaya perawatannya sampe 3 hari kedepan "jawabnya cuek.
"Aku minta maaf , aku janji bakal ganti uang yg udah kamu keluarin buat pengobatan aku waktu itu" saut rain .
"Gausah"jawabnya "tapi gal"lagi lagi pembicaraan nya terpotong "kalo gue bilang gausah ya gausah "bentak galak.
"Ada apa galaksi" tanya pak Budi yg membuat seluruh siswa di kelas itu menatap galaksi.
"Gaada apa apa "jawabnya cuek . "Yasudah jangan berisik"saut pak Budi lalu kembali menulis di papan tulis.
Pelajaran pak Budi telah selesai , Kesya dan Maudi langsung berbalik ke belakang ."Rin cerita dong knpa Lo bisa ngilang"tanya Maudi "iya Rin"lanjut Kesya .
Galaksi memutar bola matanya malas, mendengar suara cempreng dari kedua gadis di depannya. Rain menyadari galaksi tidak nyaman saat ini.
"Yaudah ke kantin yu, gue jelasin di sana sekalian makan gue laper soalnya"saut Rain lalu berjalan mendahului kedua sahabatnya.
*****
Di kantin.
Setelah memesan beberapa makanan rain mulai menceritakan tentang dirinya yg di bully oleh Maura dan kawan-kawan sehingga dirinya di larikan ke rumah sakit oleh galaksi.
"GK nyangka ternyata galaksi cowok cuek itu yg nolong lu Rin"saut Kesya .
"Oh iya kalian tau GK kemarin Jefan ada yang nembak "saut Kesya memulai pergibahan.
"Di tembak siapa di terima GK"tanya Maudi dengan polos nya karna kemarin gadis itu tidak masuk sekolah.
"Di tembak pestol anjayyy"jawab Kesya lalu menjitak kepala Maudi .
"What"saut Maudi dengan sangat kencang.
"Bisa pelan pelan GK"bentak Kesya .
"Siapa yg menebaknya"tanya Rain dengan polosnya padahal dirinyalah yg menembak lelaki itu.
"Gatau Rin, masih di usut sama polisi lu liat aja di kantin sebelah tempat Jefan di tembak, banyak polisi yg lagi nyari barang bukti"saut Kesya menunjukkan tempat kejadian Jefan di tembak.
"Ko gue baru tau sih OMG , ko GK rame di media sosial ,lu juga knpa GK ngasih tau gue Kesya "saut Maudi dengan cerewet.
"Kasusnya sengaja GK di publish ke media , dengan tujuan supaya nama sekolah kita GK tercemar katanya, makanya hari ini kita GK di liburin"jelas Kesya .
"Trus keluarga Jefan gimana"tanya Maudi "keluarga nya sih menyerahkan semua ke polisi, lu tau sendiri kan orang tua si bad boy itu sibuk dan gaada di Indonesia"jawab kesya
"Trus pemakaman nya tanpa di hadiri orang tuanya gitu"tanya rain yg sejak tadi diam.
"Iya Rin, kasian banget dia udahmah lumpuh , orang tuanya GK peduli lagi"lirih Kesya merasa prihatin.

KAMU SEDANG MEMBACA
theory of life : murder mystery
RandomRAINIE gadis cantik berusia 7 tahun ini sedang menangis di balkon rumahnya meratapi kepergian sang bunda untuk selamanya. Wanita cantik menghampiri nya lalu memeluknya "jangan nangis kan masih ada bunda Sera "sautnya. Dia adalah Sera sekertaris ayah...