SEMESTA milik ZORA

16. Tentang pernah yang menjadi 'Masa lalu'

Akhirnya bisa balik lagi ke rumah.....
Dan tentunya bakal up lagi nih😊

Yang udah mampir, Happy reading🥰🥰🥰🥰

⭐⭐⭐⭐

Nasya menulis sesuatu di lembar belakang buku tulisnya. Tangan cewek itu menutupi samping bukunya agar tidak ada yang membaca apa yang dia tulis. Dan itu malah membuat Zora jadi tergerak untuk membaca apa isi tulisan yang Nasya tuliskan di bukunya.

"Nulis apa lo?"

"Kepo!"

"B-aja sih gue,"

"Halah bicit!"

"Asyu sekali ya Lo!"

Nasya tertawa, tanpa dia sadari bukunya di tarik pelan oleh Zora, dan sekarang buku miliknya itu sudah beralih ke tangan Zora. Cewek itu tak sadar, dia masih tertawa sambil menabok pelan bahu Zora.

Dan Zora, cewek itu membaca apa yang Nasya tulis.

'Aku dan kamu ibarat denyut nadi. Tanpa denyut nadi kamu mati! Tanpa tubuh, denyut nadi tak berfungsi. Kita sama-sama membutuhkan. Dan semoga sampai akhir akan selalu di satukan.

Intinya, tanpa denyut nadi, Lo mati!'

# Abstrak
#Mati_Rasa

Zora ngakak setelahnya. Dia tidak mengerti maksud dari apa yang Nasya tuliskan, entah Zora yang terlalu bodoh atau Nasya yang terlalu alay dan gak jelas. Zora sendiri tidak tahu.

"Lo ngetawain apa?"Nasya yang curiga akhirnya bertanya.

"Ngetawain ini,"kata Zora sambil menunjuk buku yang ada di bawah tangannya. Nasya melotot. Dia baru sadar kalau bukunya tidak ada di depannya.

"Ih, Zora! Kapan Lo ngambilnya?"

"Tadi pas Lo kumat,"kata Zora.

"Nih bukunya, makasih,"ucap Zora dengan sisa-sisa tawanya.

"Sumpah ya Ra, gue sebel banget sama Lo!"

"Bomat Wekkk!"

"Emang temen anjing sia teh!"

"Apa lagi atuh neng. Gak jelas koe!"balas Zora. Dia jadi ketawa lagi gara-gara Nasya.

"Buatin dong sya!"

"Apa?"balas Nasya nyolot. Dia nya marah ternyata.

"Kata-kata, tapi yang nyambung."

"Nggak, nggak bisa,"

"Nggak bisa apa gak mau,"

"Dua-duanya,"kata Nasya.

"Ayolah sya. Tentang Rindu,"

"Bomat,"

"Gue sunat mau Lo?"