CHAPTER 8

1.5K 124 7
                                    

Ketika mereka memasuki gerbang sekolah, seperti biasa ke empat motor sport itu langsung memarkirkan motor mereka di parkiran khusus milik Vagos. Semua warga sekolah mengetahui akan hal itu, dan sangat buruk jika ada yang ikut parkir namun dia bukanlah anggota Vagos.

Semua siswa dan siswi yang ada di koridor depan kelihatan sangat kaget, dengan kehadiran sosok cewek yang berada di samping Nathan. Mereka semua tahu bahkan guru dan kepala sekolah di ALVA INTERNATIONAL SCHOOL ini tahu Nathan telah menjadikan Natasha sebagai Queen of Vagos. Tetapi bukan hal itu yang membuat siswa dan siswi ribut dan rusuh di koridor utama, melainkan sosok Nathan lah yang sangat membuat mereka kaget. Bagaimana tidak, tangan sang ketua Vagos itu kini melekat sempurna di pinggang Natasha cewek yang beruntung bisa di perlakukan seperti itu oleh seorang Nathan.

"Mmm,,, kak aku gak enak kalo kita kayak gini, nanti di kiranya aku caper lagi." Kata Natasha.

"Lo milik gue."

"Terserah gue mau apa."

"Tapi kak nan-"

Prokk.. prokk..

Suara tepukan tangan itu bersumber dari arah belakang, siapa lagi kalau bukan si tukang cari masalah, cewek yang katanya cirle cantik dan berkuasa di sekolah ini. Cewek yang sangat membeci Natasha namun ia memiliki hubungan dengannya.

"Ohh, wow.. ternyata ada ya cewek yang sok cantik" Kata Safirah.

"Anak baru, tapi gak tahu malu." Sambung Nadia yang berada di samping Safirah.

"Biasa lah Saf, si tukang caper mha gitu." Ujar Ivana juga.

"Pake pelet apa sih sampai semua anak Vagos termasuk Nathan punya selera rendahan kek lo." Ucap Safirah lagi.

Omongan yang di ucapkan oleh mereka bertiga sangat menyakiti hati Natasha, tetapi ia masih tetap diam namun berbeda dengan inti Vagos dan terlebih lagi Nathan, cowok yang tadinya berada di samping Natasha kini melangkah perlahan ke arah Safirah dan teman temannya.

"Lo menghina dia di depan pemiliknya "

"She is better than you who are pretentious." Suara Bass itu memenuhi area koridor utama.

"Hahaa... lo iri sama Tasha karena dia di pilih Nathan sebagai Queen Vagos?" Tanya Emil.

"Tante Safirah, eh mbak.. eh apa ya bagus panggilan buat cewek kayak lo. Yakin lo aman setelah menghina Queen kami di depan pawangnya?" Jelas Devian menyambung perkataan Emil.

"Iri tanda tidak mampu." Sahut Emil dari arah belakang tepat di telinga Safirah.

"Ngapain juga gue iri sama cewek kek dia, cantikan juga gue" Ujar Safirah dengan penuh percaya diri.

"Mata mereka udah di cuci sama muka sok polos ni cewek." Sambung Nadia sambil tertawa dan menyilangkan tangan di depan dadanya.

" Apa yang kalian banggakan dari cewek ini? " Tanya Safirah.

"Oh jelas. Natasha sangat kami banggakan. Dia sekarang Queen Vagos, cantik, baik dan tentunya attitude yang bagus ." Jawab Devian.

"Dan dia sangat jauh berkualitas di banding lo." Tegas Kevin.

"Dari pada kita di sini gak jelas, mending ke rooftop aja" Ajak Emil.

Mereka semua pergi meninggalkan Ketiga cewek yang ada di koridor utama itu untuk menuju ke lantai atas, tempat biasa mereka berkumpul dengan anak Vagos lainnya. Saat mereka di ujung akhir pintu koridor tiba tiba saja Nathan berhenti dengan mendadak di ikuti oleh inti Vagos dari belakang.

"Besok lo gak usah berangkat sama Tasha." Kata Nathan mengarahkan tatapan tajam itu ke arah Safirah.

"Oh ya bagus. Gue juga males mobil gue bisa kotor kalo ada dia."

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang