7. 𝑵𝒆𝒐𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒂𝒏 𝒏𝒚𝒂

480 56 43
                                    

Neon dan perasaan nya
Chap. 8

.
.
.
 


Di ruangan Boss Nostrade, pukul 20:15.
 

(POV : Kurapika)
 


Tok Tok!

"Boss, saya Jenn!"
Terdengar suara seorang perempuan dari balik pintu.

"Masuklah Jenn!"
Seru Boss, menyuruh orang tersebut untuk segera masuk.

"Baiklah!" Jawabnya.

Klak!

Di bukalah pintu tersebut, dan muncul lah seorang perempuan berambut hitam Short Hair, ia mengenakan pakaian formal serba hitam dan melirik ke arah ku yang saat ini sedang menoleh ke arah nya.

Tap Tap Tap..

Perempuan itu melangkahkan kakinya tepat berada di sebelah kiri ku, seraya membawakan telpon genggam di tangan kanan nya.

"Boss, ini 1 unit telpon genggam yang baru, dan semua sudah di setting untuk siap di gunakan."
Ucapnya, pada Boss.

"Terimakasih Jenn, lalu apakah nomornya sudah di save dalam sistem kontak Nostrade?"

"Sudah Boss, 101 nomor untuk Kurapika dan sudah tersimpan di sistem, Boss hanya tinggal mencari nomor tersebut dengan menuliskan nama Kurapika." Jelasnya.

"Hm, bagus .. berikan telpon genggam itu pada Kurapika!"

"Baik!"

Perempuan itu menoleh ke arah ku dan memberikan telpon genggam itu pada ku.

"Ini Kurapika!"

"Terimakasih."

Saat ku raih telpon genggam itu darinya, ku lihat perempuan berwajah dingin itu menatap ku dengan tatapan tajam, entah apa yang sedang ia fikirkan saat melihatku.

"Oh ya Kurapika, ada apa dengan telpon genggam mu yang lama?"

"Rusak!"
Jawab ku singkat.

"Bisa kau tunjukan pada ku!"

Entah mengapa saat ia mengatakan hal itu, dan tatapan nya yang dingin menatapku membuatku kesal.

"Untuk apa? Kan sudah rusak!"

"Telpon genggam perusahaan Nostrade yang sudah rusak harus kembali ke perusahaan untuk di aman kan, agar informasi perusahan tidak bocor ke tangan orang yang tak bertanggung jawab." Jelasnya.

Perempuan itu mengerutkan alisnya seraya mengulurkan tangan kanan nya di depan ku. Ada sesuatu yang ia curigai dariku.

"Begitu ya."

Aku tak mau begitu banyak membuang waktu dengan nya, dengan segera ku berikan telpon genggam ku yang rusak itu padanya, dan sesaat setelah ia melihat telpon genggam itu, matanya tiba-tiba menatap ku dengan tatapan membulat.

"Kau menjatuhkan nya?"

"Ya, aku tidak sengaja menjatuhkan nya."

"Kau bohong! Dari retakan nya telpon genggam ini, terlihat baru saja di banting dengan keras."

Ucapan nya kali ini membuatku diam, aku lupa kalau dia pandai membaca suatu tanda kejadian, dia memang ahli dalam penyelidikan. Pantas saja Boss mengangkat nya menjadi asisten pribadi, dia sangat cerdas.

"Jadi kenapa kau membanting nya, Kurapika?" Lanjutnya.

Jenn terus menyudutkan ku, dengan tatapan tajam nya, walau pun aku sudah berekspresi biasa dan datar, ia tetap mencurigai ku.

𝑴𝒚 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅? - 𝐂𝐚𝐧𝐨𝐧 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 (𝐇𝐱𝐇) 🔞(Ongoing!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang