Rahasia kecil

1K 156 58
                                    

Di perjalanan pulang, Beomgyu melihat sebuah minimarket yang masih buka, matanya berbinar, sedangkan tangannya menepuk-nepuk pundak Hyunjin supaya memberhentikan mobilnya.

"Kau mau membeli sesuatu?"tanya Hyunjin

Beomgyu membalas pertanyaan Hyunjin dengan anggukan penuh semangat.

"Kalau begitu cepatlah, aku akan menunggumu disini."ucap Hyunjin

Selang beberapa menit, Beomgyu kembali dengan membawa dua dus berukuran sedang.

Lelaki bermarga Hwang itu membulatkan matanya, "eh buset, beli apaan sampe dua dus gini?"

Yang ditanya hanya menampakkan wajah watadosnya, "hehehe Beomie beli 1 box susu almond sama roti."

"Buat kakak kamu ya?"tanya Hyunjin

"Iya, em... Kakak mau nggak nolongin Beomie?"

Hyunjin menaikkan sebelah alisnya, ia tampak sedang berpikir, "minta tolong apa?"

"Berikan ini untuk kak Soobin."ucap Beomgyu, kedua matanya berbinar, mengharapkan jawaban yang tepat dari lelaki bermarga Hwang itu.

Hyunjin terdiam, "lah kok aku?"

"Soalnya kalo Beomie yang ngasih kak Soobin nggak bakalan mau nerima, jadi kakak aja yang ngasih dan jangan kasih tau kak Soobin kalo ini dari Beomie, Rahasia."tatapannya berubah menjadi sendu

"Oh gitu, oke besok kakak kasih ya."

"Eum oke."ucapnya sambil mengacungkan jempol.

"Yaudah ayo masuk, ngapain disitu?"

"Oh iya kak heheh lupa."

Sesampainya di rumah Beomgyu~

"Hati-hati ya Gyu, kakak pulang dulu, kalo ada apa-apa telepon kakak."Hyunjin tersenyum manis kearah Beomgyu sebelum melajukan mobilnya.

"BYE KAK!!!"ucap lelaki bermarga Choi itu sambil melambaikan tangannya kearah mobil Hyunjin yang semakin menjauh.

-Waktu-

Kriet...

Beomgyu membuka pintu rumah dengan hati-hati, sambil berjaga-jaga kalau semisal mendapat pukulan mendadak dari sang kakak,  namun sejauh ini semuanya aman, Soobin sudah tertidur lelap, sedangkan Beomgyu menghela napas panjang, hari ini sangat melelahkan untuknya.

Sesampainya dikamar, dia memasukan beberapa lembar uangnya ke dalam celengan, lalu mengambil buku diary nya, seperti biasa, dia akan menuangkan semua beban dan pikiran kedalam buku diary berwarna hijau miliknya.

Beomgyu, dibully lagi:(
Memang Beomgyu pantas dibully ya? Kok perasaan Beomgyu terus yang kena bully TT

Eh tapi nggak papa deh, kata ayah kan Beomie anak yang kuat-!  Oh iya tadi Beomie beliin kakak roti sama susu almond yang baaaaanyaaak banget, semoga aja kakak suka ^^

Akhir-akhir ini Beomie kek ngerasa aneh, kenapa ya? Kayak gimana... Gitu, emm mungkin cuman perasaan Beomie aja kali ya?

Hm:)

Sayang kak Soobin ♡


Setelah itu Beomgyu membuka beberapa lembar bukunya, memcari halaman yang ia tandai menggunakan pembatas kertas.

Misi Beomgyu
-projek ultah kak Soobin
-nyenengin kak Soobin
-beliin kak Soobin susu almond+roti
-buat kak Soobin sayang sama Beomgyu
-biayain kuliah kak Soobin

Setelah mencentang nomor 3,Beomgyu menutup bukunya dan menaruhnya kedalam tas.

"Huft~hari yang melelahkan."

Beomgyu bersandar di kursi belajarnya, sambil melihat sebuah cutter yang ada di dalam kotak pensilnya.

"Em...."

Beomgyu memgambil cutter tersebut, dan...you know? Self harm?

Ini pertama kalinya Beomgyu bersikap nekat, garis demi garis dia ciptakan di pergelangan tangannya, 'tidak terlalu buruk' pikirnya, senyumnya mengembang saat dia melihat darah yang menetes ke lantai.

Lalu mengambil boneka kesayangannya, "Toto kau lihat ini? Wah hasil karyaku sangat bagus bukan?"

"Toto, ini tak sakit sama sekali, kau tahu? Ini menyenangkan, sangat menyenangkan! Hihihi."Beomgyu mulai menyayat tangannya, lagi dan lagi, ia semakin semangat melakukan aktivitas itu, senyumnya semakin terpancar. Bukan, bukan senyum ceria yang terukir, tetapi senyuman miring.

"Satu garis untuk pembunuh."

"Satu garis untuk pencuri."

"Satu garis untuk cupu."

"Satu garis untuk gila."

Masih banyak lagi garis-garis yang diciptakan oleh Beomgyu, intinya 'satu garis untuk satu masalah.'

Sudah pukul dua dini hari, Beomgyu mulai merasa perih di bagian tangannya, ia menghentikan kegiatannya tersebut, berbicara terus menerus ke boneka yang berada di depannya, bercerita, bergurau, bahkan menangis. Itu semua sudah Beomgyu lakukan sejak tadi.

Beomgyu mulai membaringkan tubuhnya di ranjang, "huh sudah pukul dua dini hari, Beomgyu tidur dulu ya Toto, biar besok nggak telat masuk ke sek-"ia menjeda kalimatnya.

"-Neraka maksudku. "

Setelah itu Beomgyu terlelap, beralih kedalam dunia mimpinya.

-oOo-

Have a nice day guys ♡

Waktu || Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang