Chapter 15 ( Everything is Just a Lie )

95 9 0
                                    

Kim Yerim•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Yerim





...


Gadis muda itu berlari keluar dari rumah tanpa alas kaki. Dia berlari dan terus berlari menjauh dari rumah tua tersebut . Wajahnya dipenuhi dengan air mata ditambah keringat dingin yang membasahi seluruh kulit wajahnya.

" maafkan aku ayah.... "

○○○

" kau dan yeri dekat ya? " tanya Jennie pada seoarang siswa yang duduk dibangku depan kelas. Siswa laki laki itu menggelang dengan wajah bingungnya. " tidak kenapa juga aku harus dekat dengan dadis aneh seperti dia " jawab siswa itu lagi. " oh kupikir kau dekat dengannya karna kemarin kalian terlihat mengobrol dikelas... " balas Jennie. " aku hanya menyuruhnya mengerjakan tugas ku " sahut pria itu lagi. Jennie terdiam menatap siswa yang duduk dihadapannya itu. Sebenarnya Jennie ingin menitip bekal yang dia buat untuk Yeri kepada siswa ini karna dia pikir mereka dekat tapi ternyata tidak.

" kalau begitu aku deluan " ucapnya lalu berjalan kembali kekelas. Biasanya kalau jam istirahat Yeri akan ada dikelas atau dilapangan basket tapi hari ini Jennie tidak melihat Yeri sama sekali. Saat bel istirahat berdering tadi anak itu langsung keluar entah kemana.

Jennie mengeluarkan bekal yang dia buat dan disimpan kedalam laci Yeri kalau kalau gadis itu kembali saat bel masuk nanti. " aku harap dia mau memakannya " gumam Jennie pelan. " kau terlalu baik " siswa laki laki tadi tiba tiba datang mendekati Jennie. " itu tidak salah " balas Jennie datar.

" dia mengerjakan tugasku dan meminta imbalan tapi dia menyuruhku memikirkan apa yang pantas untuk ku berikan padanya... " siswa berbadan tinggi itu memposisikan badannya duduk tepat didepan bangku Jennie. " aku sudah memberikan uang tapi dia menolak dia bilang pikirkan hal yang lebih berguna " lanjutnya.

Jennie terdiam mendengar penjelasan itu. " oh yaa siapa namamu ?? Kita belum berkenalan " sahut siswa laki laki itu. " Jennie.. Kim Jennie " sahut gadis bermata sipit itu. " nama yang bagus... aku Lee Taeyong " sahutnya lagi, Jennie hanya mengangguk pelan.

" Jennie aku mau bertanya " sahut siswa yang katanya bernama Taeyong itu. " apa?  " sahut Jennie. " menurut mu apa hal yang pantas dan berguna untuk kuberikan pada gadis itu?? " katanya. Jennie berpikir sejenak, tiba tiba dia memikirkan satu hal yang mungkin berguna bagi Yeri.

" mungkin... "

Kriiiing Kriiiiiing

°°°

Pintu ruangan itu perlahan terbuka menampilkan seorang pria berbadan tinggi dengan mantel yang cukup panjang. " lama tidak bertemu Chaeyoung " gumamnya lalu tersenyum manis kemudian masuk kedalam ruang rawat Rose. Gadis berambut pirang itu terdiam menatap tidak percaya mendengar kalimat yang dia dengar dari mulut Opsir tampan itu.

" kau?? "

Pria itu tersenyum tipis. " aku pikir setelah kita berkenalan dulu kau akan menjadi temanku... " sahutnya lagi. " dulu?? " Rose masih kebingungan dengan ucapan pria didepannya itu " iya dulu... dulu sekali saat aku berusaha menenangkan anak perempuan yang menangis didepan ruang ICU " balasnya.

The Case | Blackbangtan ( complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang