8

91 6 2
                                    

"Sutt, saya disini" ucap Axel.

"Hiks kapten takut hiks" adu nya pada Axel.
Axel tak tega melihat wanita ini menangis ia masih setia mengelus punggung Asta menenangkan.

Setelah dirasa tenang Axel membawa Asta kembali ke Tenda. Namun kali ini ia akan menemani Asta sampi tertidur.

Tubuh Asta yang masih gemetar mampu dirasakan Axel saat memegang tangannya. Ia tau gadis mungkin mengalami ketakutan apalagi disaat pedang itu yang sebentar lagi mengenai lehernya.

Axel menggeram. Kenapa bisa ada penyusup masuk wilayah TNI?

Ia keluar untuk memberitahukan kepada anggotanya.

"Kenapa bisa ada penyusup masuk wilayah kita?" Tanya Axel menatap tajam orang-orang di depannya. Mereka menundukntak mampu berkata apa-apa

"Kalau begitu amankan malam ini" ucap Axel final.

Mereka langsung bergegas untuk mengamankan markas TNI di hutan ini. Para prajurit mulai berjaga demi keamanan.

Tenda Axel dan Asta memanglah sama mereka satu atap namun ada sekat yang membatasi mereka. Axel tidak tega membiarkan gadis ini tidur di tenda sendirian.
Ia menatap gadis yang tengah tertidur meringkuk itu seperti kedinginan. Alhasil Axel membuka tas nya dan mengeluarkan sleeping bag dari dalam tasnya ia memakaikan kepada Asta. Ia merelakan tubuh nya malam ini kedinginan.

Kalau dilihat lihat gadis ini cantik juga batin Axel berkata yang tak terasa tersenyum. Ia memberanikan diri mengusap wajah Asta yang tertutup sehelian surai berwarna kecoklatan.

"Saya akan membawamu kembali" bisik Axel pada telinga Asta yang tentunya tak di dengar oleh Asta.

Setelah mengucapkan itu Axel kembali ke biliknya untuk istirahat. Jam sudah menujukan pukul 23.00 WIT. Ia harus tidur untuk memulihkan tenaga nya.

****

Pagi hari yang cerah di pedalaman nampak banyak tentara yang menyiapkan makanan sedananya. Matahari yang sudah muncul dari sela-sela ranting pepohonan tak menyurutkan Asta untuk bangun kali ini.

Ia mengeratkan sesuatu yang menghangatkan tubuhnya. Asta nampak nyenyak dalam tidur seperti layaknya..

Putri tidur?

Ahhh tidak itu memanglah Asta yang kebo.

Setelah mencuci muka Axel tak melihat perempuan itu di sekitar tenda.

Dimanakah ia??

Ia mencari-cari namun tak ada. Ia menyempatkan mengintip bilik Asta. Dan benar saja gadis itu masih tidur dengan nyenyaknya. Axel harus bersabar menghadapi gadis ini.

"Hana! Bangun!" Ucap Axel lembut sembari menepuk pundak Asta.
Namun sama sekali tak ada pergerakan dari gadis itu.
"Hana bangun!" Kali ini suara Axel agak keras. Namun Asta memanglah Asta yang tidurnya tak bisa diganggu mau gemoa bumipun sepertinya ia masih nyenyak tertidur.

" 10! 9! 8! 7! 6! 5! 4-!" Mau tak mau Axel membangunkan Asta seperti membangunkan 100 orang dalam perkemahan.

"Astagaaa!!" Asta teriak dan ia terlonjak kaget ia langsung bergegas keluar takut ia telat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang