5 hari yang telah berlalu, tidak terasa aku hanya bermalas-malas di apartemen. Dari membaca buku, mendengarkan musik, menari dan beryanyi tanpa rasa malu karena aku sendirian di rumah. Kegiatan yang lain seperti makan yang sudah di siapkan, mandi dan aktifitas yang lain.
Setelah hari melakukan tes masuk dan mendapatkan hasilnya, aku tidak langsung bersekolah karena nilai yang aku dapat adalah 100 dari semua mata pelajaran. Aku sudah menduga itu terjadi, berkat kepintaran dalam bidang ilmu pelajaran yang akan aku sebut singkat, yaitu Bilpen seperti sebuah nama tapi itu kode yang aku buat.
aku bisa melakukannya dengan baik dan lancar. membuatku bersyukur adalah pihak sekolah tidak heran karena aku dan ban yeo ryeng persis yang merupakan tipe yang sama, meskipun begitu aku bisa mengerti karena seseorang juga di sebut yang jenius ataupun daya ingat yang sangat bagus, bisa saja ada.
Dan sekarang adalah waktunya aku bersinar dengan menunjukan aku yang sebagai anak baru yang terlambat. Aku yang melihat ke cermin memang sangat berbeda, tetapi masih memperdulikan penampilan rapih dan sopan.
Gadis yang terpantul dalam cermin di hadapanku, seperti boneka hidup. Seragam yang cocok dengan bentuk tubuh terasa sangat nyaman. Rok krem hingga lutut kaki, jas putih bersih dan pita merah itulah seragam yang sedang aku gunakan saat ini. Rambut coklat yang sengaja tanpa aku ikat hingga siku lengan dan mata coklat, sebagai jaga-jaga aku sudah menyimpan ikat rambut dalam ransel.
Sebenarnya aku ingin pergi ke sekolah sendirian tetapi aku merasa masih di pantau oleh Ham jangmi. Biarlah selama beberapa bulan ke depan, aku akan bersikap tidak tahu apapun dan menjadi anak yang baik hingga ia sudah memiliki ke percayaan kepadaku.
Setelah sampai di sekolah menggunakan mobil, ternyata aku masih mendapatkan perhatian dari orang-orang tetapi aku tidak menghiraukannya dan berpikir aku sudah terlihat sombong sekarang karena menggunakan mobil ke sekolah saja.
Sebelum memasuki kelas yang aku akan tempati, aku menghampir ruang guru dan barulah aku akan di perkenalkan bersama dengan wali kelas 1-4 kepada murid-murid yang lain. Pada saat berjalan seiring di koridor menuju ruang kelas 1-4, aku bertemu dan saling berkenalan dengan rambut merah anggur dan mata abu-abu hijau.
"Hey, Eun hyeong. Perkenalkan yang akan menjadi anggota kelas kita!!" Ucap wali kelas yang mengatarku untuk ke kelas. Pria yang di hadapannya menganggukkan sebagai balas, mengalihan pandangan kepadaku dan mengatakan siapa bosnya di kelas 1-4.
"Oh. Hallo, perkenalkan namaku kwon eun hyeng dan aku ketua kelas 1-4. Salam kenal."
"Iya, perkenalkan namaku ham dei ji. Mohon jaga aku"
Kami bertukar sapa dengan ramah dengan senyum tipis, lalu melanjutkan menuju ke kelas 1-4 di tambah satu orang lagi yaitu ketua kelas. Aku yang merasa terkejut sekaligus heran dengan reaksi yang mereka yang di tunjukan kepadaku terasa berlebihhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly effect from fans inso's law
FanfictionAku adalah daisy putri putih Bukan, sebenarnya aku reikarnasi dari seseorang wirausaha yang memasuki tubuh dengan jiwaku. Sejujurnya umurku berbeda jauh dengan anak yang berbakat ini, yaitu sekitar terpaut 18 tahun. Beruntungnya lagi, anak yang sang...