YOUR HEARTBEAT : BAB 32

1.8K 187 3
                                    

"Iihh apaan sih kamu.. gak mau"

"Kamu inget gak kata mbak Tatik tadi. Sama suami itu harus sopan. Gak boleh bentak-bentak"

"Mas Arya..mau makan apa ? Atau mau mandi ? Biar aku siapin airnya" kataku kesal. Kenapa dia menggodaku terus sih.

"Yeee gak ikhlas banget manggilnya. Mas Aryamu ini maunya di goyang" jawabnya yang membuat aku melirik tajam padanya. Arya tertawa puas. "Nggak mau. Aku capek maaaasss..."

"Bercanda baby. Aku mau mandi dulu. Aku udah suruh orang besok buat benerin ini baby" katanya sambil menunjuk jendela dan teras rumah.

"Iyaa. Aku ke kamar ya siapin baju kamu" jawabku.

Arya mengangguk dan mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi yang berada di dekat dapur. Iya , mungkin Arya harus terbiasa untuk beberapa hari disini karena suasana rumah nenek berbeda sekali dengan apartmentnya.

****

POV Arya.

Aku tak henti-hentinya tersenyum mendengan Amanda memanggilku dengan sebutan mas. Sungguh panggilan yang tak pernah aku dapatkan sebelumnya. Mas Arya. Batinku lagi. Aku mengeluarkan pouch yang diberikan Amanda berisi sabun dan peralatan mandi lainnya. Kugantungkan handuk di gantungan belakang pintu kamar mandi.

Masih kubayangkan manisnya Amanda memanggilku seromantis itu. Iya , menurutku itu sangat romantis. Sepertinya aku akan memberikan hadiah pada para warga dan mbak Tatik karena kejadian ini aku bisa menikmati semua ini. Tiba-tiba saja keseimbanganku lemah dan "buuuugghhh..." aku terpeleset karena sabun mandi yang terjatuh di lantai dan aku injak. Aduh punggungkuu.

Aku meringis menahan sakit dan kulanjutkan mandiku. Sambil memegangi punggungku kuguyur perlahan badan ini.

*****

"Baby..." teriak Arya dari arah kamar mandi. Aku bergegas menghampirinya. Kulihat dia sedang memegangi punggungnya dengan memakai handuk menutupi bagian bawah tubuhnya dia berjalan agak tertatih.

"Mas..kamu kenapa ?" Aku menuntunnya ke dalam. "Jatuh di kamar mandi" jawabnya. Mungkin karena kamar mandinya lama tak digunakan agak licin. "Mana yang sakit ?" Tanyaku sambil mendudukkan dia di ranjang kamarku.

Dia memegangi punggungnya. Aku memakaikan baju untuknya. Lalu dia berdiri dan memakai celana pendeknya. Ku oleskan minyak urut pada punggungnya sambil kupijit pelan. "Hmm agak mendingan baby" katanya. "Nanti aku bersihkan kamar mandinya ya. Maaf yaa mas kamu jadi jatuh disana" kataku. Dia mengangguk. Aku berjalan keluar kamar.

"Mas laper gak ? Aku masakin dulu yaa" kataku sambil menatapnya.

"Baby..."

"Iyaa.."

"Kemarilah sebentar"

Aku menurut dan berjalan ke arahnya. "Kenapa ? Ada apa ?"

"Baby aku pengen.." katanya sambil meraih taganku dan menyentuhkan ke benda miliknya yang sudah mengeras itu.

"Eehh.." teriakku dan memukul lengannya. Dia terkekeh melihat sikapku. "Nanti yaa mas kan mas masih sakit. Kalo udah sembuh aja" kataku padanya.

"Kamu tau kan apa hukumannya kalo istri nolak melayani suami baby ?"

"Iya aku tau. Tapi kamunya lagi sakit kan" jawabku lagi.

"Iyaudah kalo gitu kamu bantu aku aja yaa" katanya lagi. Bukan Arya namanya kalo nggak mendesakku dalam urusan ranjang seperti ini.

"Ba-bantu apa ?" Aku sedikit gugup dengan permintaannya yang aneh-aneh ini.

"Bukain kaosku baby" katanya. Aku membantunya membuka kaosnya kembali. "Kamu kepanasan ?" Arya hanya berdehem sebagai jawaban iya.

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang