CHAPTER XXXXV

538 87 27
                                    

45

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Disini Joss berakhir sekarang, di dalam gudang tua minim sirkulasi udara yang sudah lama tak digunakan.

Setelah keributan besar yang ditimbulkan Mai di markasnya kemarin malam, Joss berhasil dilumpuhkan oleh seluruh antek-antek yang dibawa wanita itu. Bukan hanya itu, bahkan hampir seluruh orangnya termasuk Fah dan Nanon ikut menjadi sandera mereka, Mai tak hanya mengincar Joss.



Joss duduk bersimpuh di lantai dengan tangan terikat dan kepala tertutup kain hitam. Ia sedikit bergedik pelan ketika seseorang membuka kain yang sejak awal menutupi kepalanya. Ruangan pengap ditambah kain penutup itu berhasil membuat napasnya sedikit sesak, terdapat banyak memar dan luka di wajahnya, belum lagi hampir seluruh tulang di tubuhnya yang terasa ngilu akibat diserang habis-habisan.

Seseorang duduk di kursi yang ada di depannya. Pertama Joss kira orang itu tak lain adalah Mai Davika, namun nyatanya ketika ia mendongak tepat setelah penutup kepalanya ditarik, perkiraan Joss sepenuhnya salah, ia justru menemukan sosok pria yang selama ini masuk dalam daftar pencariannya. Keberadaan pria itu lantas berhasil membuat Joss langsung menatap nyalang.



"Tay." Desisnya.

Mai yang memerintahkan orang suruhannya untuk membawa Joss kesini dan sekarang ia justru menemukan Tay duduk di depannya. Joss diam-diam tersenyum samar. Itu artinya perkataan Fah benar, Mai menipunya selama ini, berpura-pura meminta Joss membawa Tay untuknya padahal pria itu jelas-jelas berada dibawah perlindungannya. Joss benar-benar masuk perangkap, ia dijebak oleh wanita itu.

"Jadi kau ..."



Tay menarik satu sudut bibirnya, tersenyum penuh kemenangan. "Semuanya sudah berakhir Tuan Wayar."

"Bajingan." Tekan Joss.

Mendengar Joss merutukinya, Tay lantas menatap Joss tajam, kemudian dengan kencang mengarahkan kepalan tangannya ke rahang Joss.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang