Ch. 00

6.1K 485 6
                                    


Kala itu Jaeyoon tengah menunggu seeorang di sebuah bar. Memang sebenarnya ia mempertanyakan akal sehatnya. Mengapa bar? Mengapa bar, yang jadi tempatnya bertemu dengannya. Tapi disisi lain ia juga tak terlalu menyesalinya. Sekitar lima belas persen saja sih, ia menyesalinya. Sudah sekitar lima belas menit berlalu. Namun yang ditunggunya tak kunjung jua datang.

Layar ponselnya pun tak menampakkan satu pun notifikasi pesan masuk padanya. Ragu? Tentu. Siapa yang tak ragu. Berbagai macam hal sudah menghantui pikirannya. Dikerjai? Digantung? Ah, tidak bisa ia dibeginikan. Andai ini orang lain. Tentu dirinya akan langsung mengajar serta menyeret dengan tak berperasaan akibat membuatnya menunggu terlalu lama.

Hei. Lima belas menit itu bukan waktu yang sedikit. Jika lima belas menit ia di atas meja panasnya. Mungkin sudah ada sekitar tiga atau empat berkas yang sudah ia selesaikan. Lalu ini? Oh, yang benar saja.

Jaeyoon mengusak anak rambutnya sebal. Seteguk minuman vodka yang sejak tadi jadi temannya mulai tersisa beberapa senti sebelum benar benar tandas. "Jung Jeno sialan." Ia mengumpat si terkait yang membuatnya menunggu dimari. Ia tak tertarik dengan lampu sorot serta kebisingan dibawah sana yang berdansa dengan rianya meleburkan rasa stres. Ia lebih memilih berada di lantai atas sebab cukup terganggu dengan keramaian yang ada. Jangan salahkan dirinya. Salah seorang Jung Jeno yang mengajaknya kemari untuk pertemuan yang tak bernon faedah.

"Jaeyoon-ah!"

Jaeyoon mengerat emosi. Namanya dipanggil. Berarti si orang terkait ada dimari. Jaeyoon meneguk vodkanya sampai tandas sebelum Jeno menepuk bahunya sebagai tanda kehadirannya yang telah menghabiskan dua puluh satu menit berharganya dimari. Apa bisa Jaeyoon menampar kepala belakangnya? Masa bodoh dengan omega Jung Jeno yang mungkin akan mengomelinya habis habis akibat kelakukannya pada kerabat jauhnya ini.

"Sudah lama menunggu?" Jeno memulai percakapan. Senyumnya lebar. Membuat Jaeyun tersulut emosi yang memanas di ubun ubun kepala. Dasar tak tahu diri. Jaeyoon mengumpat lagi didalam hati. Jaeyoon membalas malas. "Baru saja. Sejak dua puluh sati menit yang lalu." Sengaja menekan angka yang jadi waktu berharga di akhir ucapan. Jeno menanggapi santai. Menepuk nepuk pundaknya ramah. Tak tahu apa Jaeyoon marah sangat akibat terlambatnya waktu bertemu. Sialan. Mengumpatlah Jaeyoon lagi.

"Adaapa? Ingin menyampaikan pesan mengapa tidak datang ke kantor?"

Jeno menggeleng kepala ribut. "Omegaku terlalu cemburu. Karena kubilang diperusahaamu terdapat banyak beta cantik dan menawan."

Jaeyoon mendelik acuh. Terlalu membual rasanya. "Baiklah." Balas Jaeyoon malas. "Lalu? Ingin mengutarakan apa?

Jaeyoon tersenyum miring. Ia sibuk meraih amplop coklat di dalam saku kantung dalam jas untuk lalu diberikan pada Jaeyoon. Terlihat Jaeyoon menanggapi acuh. Menatap beberapa saat sebelum akhirnya bertanya dari menungkiknya sebelah alis Jaeyoon pada Jeno.

Jung Jeno tertawa renyah. Ia bantu membuka isi amplop coklat itu untuk di tunjukkan pada Jaeyoon. Ia menyodorkan gambar seseorang. Wajahnya rupawan. Bibir yang sewarna buah cherry. Mengkilap dan begitu tipis. Kelopak mata bulat seperti kelereng dengan bulu mata lentik. Jaeyoon menatap lama pada Jeno akan maksud kerabatnya ini padanya.

"Aku ingin kau menikahinya."

Jaeyoon terdiam lama sebelum menjotor kepala Jeno keras keras. Tak peduli dengan omega Jeno yang mengomelinya nanti. Masa bodohlah.

"Dengarkan aku dulu." Jeno meminta Jaeyoon menjeda emosinya. Dan Jaeyoon mengangguki.

"Dia omega."

"Maksudmu agar aku berternak dengan omega ini?!"

Giliran Jaeyoon yang Jeno pukul kepala belakangnya. Dunia memang selalu adil jika masalah karma.

Jaeyoon berdecak sebal. Jeno tampak malas untuk melanjutkan. Namun dengan sebuah bisikan pada Jaeyoon di beberapa detik terakhir. Jaeyoon menyetujuinya.

"Baiklah. Jika itu maumu."

Jeno bersorak ria. Jaeyoon menyeret gambar calon omeganya ke lebih dekat untuk ia perhatikan. Ia memandanginya lama. Sebelum akhirnya menggumamkan satu nama milik sang omega.

Hong Heeseung?

tbc

[02] MIXED UP || JAKESEUNG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang