Ketika semua mulai dipertanyakan.

1.6K 137 10
                                    

Suasana kantin yang cukup sesak memaksa Yura untuk mencari tempat lain. Teringat sesuatu, ia langsung duduk disalah satu bangku yang sangat terkenang dalam hatinya.

"Ibu, siomay dan es jeruk nya satu ya. Jangan pakai lama  bu, aku sudah lapar dan aku cukup lelah hari ini," teriak Yura namun dengan suara pelan.

"Iya, pasti selalu itu yang kau katakan jika memesan disini," kata sang penjual kepada Yura. Dibalas senyum anggunnya. Ibu itu balik tersenyum.

Dikejauhan terlihat mom Bora yang sedang melihat gerak-gerik Yura. Ia menampilkan senyum tipis nan keji. Ia sangat marah dan membalikan tubuhnya dan kemudian pergi.

"Terimakasih ibu," kata Yura  sambil mengambil pesanannya dari tangan si penjual.

Ia makan dibangku panjang dekat pohon yang rindang. Disitulah tempat ia makan dan menyendiri jika tak ada jam pelajaran.

"Yuri, aku kangen banget sama kamu, kangen kita makan bersama disini, bercanda terus ketawa bareng, kau tau? Dream Catcher yang ibumu berikan sesaat sebelum kecelakaan kau, aku, dan supirku, itu sangat menakutkan. Setelah kecelakaan bersamamu, ini semua berubah, aku takut ri. Seharusnya kita tak usah saja kerumah nenek ku, mimpi burukmu ternyata menjadi kenyataan, dan kupikir, aku mulai sepertimu," kata Yura sambil memandang foto yang ada diwallpaper handphone nya.

"Sesaat sebelum aku pingsan, aku melihat kamu mengeluarkan cahaya biru terang dari tanganmu, itu sangat indah. Tapi cahaya itu membuatku menutup mataku dan ketika aku terbangun, aku sudah berada dirumah sakit," kata nya lagi.

"oh jadi begitu. Jadi kamu dapatkan kekuatan itu dari Yuri" kata seorang perempuan. Sepertinya ia telah mendengar semua yang Yura ceritakan.

"Oh itu memang mom. Mom Bora orang kedua yang percaya dengan kekuatan magis aneh ini," kata Yura dengan saksama.

"Memang siapa lagi yang tau masalah ini?" kata mom Bora bertanya, ia penasaran siapa yang akan membantu Yura untuk hal seperti ini.

"Dia itu Dino mom, apa kau mengenalnya?" kata Yura bertanya.

"Dino siapa?" kata mom Bora balik  bertanya.

"Oh itu Dino, mom. Ardino William. Apa mom tidak kenal dengannya? Ia sekelas dengan ku..."

"Apa kalian berdua membicarakannku?" kata Dino setiba disana dan memotong pembicaraan Yura dan Mom Bora.

"Tidak. Baiklah aku akan kembali ke ruangan ku," kata mom Bora seraya meninggalkan Yura dan Dino.

"Kenapa ia tampak aneh ketika aku menyebut nama mu? Apa ia takut dengan keluarga William? Hahaha, aneh," Kata Yura sambil cekikikan tanpa menghilangkan sikap anggunnya.

"Hahaha, mungkin begitu, secara keluarga ku sangat terkenal dengan magisnya," kata Dino seraya duduk disebelah Yura.

Mereka tertawa  bersama. Tapi dari kejauhan Mom Bora melihat mereka sambil  mengepalkan kedua tangannya. Ia seperti memendam sejuta dendam kepada Yura.

"Tetapi, bagaimana Mom Bora tau tentang Yuri?" kata Yura menghentikan tawanya. Ia terus berpikir. Namun Dino hanya menaikan kedua bahunya mengisyaratkan bahwa Ia tak tau apa-apa.


"Hei. Hari ini aku update 3 part. Sebenarnya ceritanya udah selesai. Tapi akunya males buat ngepost. Tolong beri aku semangat huhu :-( Saran boleh kali kalo udah ada yang baca hiwhiw xd Sampai bertemu part berikutnya^_^" -Author

Black Dream CatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang