CHAPTER 9

1.4K 132 6
                                    

"Menang sesaat dengan cara pengecut, itu sama saja dengan sampah. Gak GUNA".

-Nathaniel Gio Alvaro-

Lapangan Garuda.

Kevin dan anak Vagos sudah berada di lapangan dengan anak Tander juga yang berada di depan mereka, di pimpin oleh Vano Adelard. Melihat Vano melangkah maju, membuat Kevin sang Wakil ketua Vagos itu pun tidak mau kalah. Kini Kevin dan Vano saling berhadapan, mereka sama sama saling adu tatap, hingga sampai akhirnya Vano melayangkan pukulan ke arah Kevin dengan tia tia tetapi masih bisa Kevin tangkis. Lalu seketika setelah itu, perkelahian pun di mulai.

"Bugh.."

"Bugh.."

"Bugh"

"Bugh.."

"Mana ketua lo? Suruh dia berhadapan sama gue." Kelakar Vano, sang ketua Tander.

"Banci, Cuma ngirim anak buah yang gak guna seperti kalian buat ngelawan gue."

"He will come. Ini hanya makanan pembuka, hidangan utama akan datang."Cela Kevin.

"Get ready trash!" Seru Kevin sambil melayangkan satu tonjokan kepada Vano dan tepat mengenai wajahnya yang seperti pengecut itu.

Di sela sela pertarungan, Vano berdecik kesal karena yang ia inginkan tidak datang. Seegitu penakutnya Nathan sehingga dia tak mau mengadiri perkelahian ini?

Suara pukulan demi pukulan itu memenuhi area lapangan garuda, Vano melihat anggotanya mulai tumbang satu persatu. Akhirnya ia memutuskan untuk beralih ke rencana kedua, hal ini sangat ia nantikan karena ia yakin rencana kedua ini akan berhasil membuat anak Vagos dan bahkan Nathan sang pemimpin mereka itu tunduk padanya. Apakah kira kira rencana kedua yang Vano siapkan? Benarkah rencana itu akan berhasil membuat Nathan tunduk padanya?.

"Berhentii kalian semua!!!" Teriak Vano dengan suara lantang.

Sontak saja semua yang ada di lapangan itu menghentikan aksi baku hantam mereka, dan menatap kearah sumer suara yaitu Vano. Betapa kagetnya mereka, terutama anak Vagos dan juga termasuk Kevin sangat kaget dan merutuki dirinya mengapa bisa ini terjadi, mengapa mereka kelalaian akan seseorang yang di bawa oleh Galih dan Glen salah satu anak Tander. Mereka memawa seseorang yang sangat penting bagi Vagos, seseorang yang sedang mereka jaga.

"Tasha"

"Babby Tasha"

"Sweetyy ku"

"Queen"

"Queen"

Teriak Kevin, Devian, Emil, dan anak Vagos lainnya, saat melihat seseorang itu adalah Queen mereka. Natasha yang di bawa oleh Galih dan Glen.

"Kalau kalian mau ni cewek balik, suruh ketua pengecut kalian, berhadapan sama gue."

"Gila! Lo jangan bawa Tasha dalam masalah ini." Kelakar Kevin yang hendak maju ke arah Tasha.

Begitupun juga dengan Devian, Emil dan anak Vagos ingin maju menyelamatkan Natasha dari Vano, namun gagal karena Vano mengancam mereka untuk melukai Natasha.

"Diam di sana, atau cewek ini gue sakiti."

"Gue mau Nathan. Suruh dia datang!"

Natasha yang berada di dekat Vano itu hanya dapat menunduk dan terdengar samar samar suara isakan kecil, ia sungguh takut saat ini. Tangan dan kakinya ahkan semua anggota tuuh gadis itu kini sedang bbergetar hebat.

"Ceweknya Nathan lumayan bos, cantik." Tutur Glen.

"Gimana manis, lo main aja sama kita." Sambung Galih yang hendak menyentuh pipi gadis itu.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang