-Author POV-
Suara musik kencang terdengar dari salah satu kamar didalam rumah besar itu. Wanita paruh baya berjalan mendekat kearah pintu kamar bergaya mewah yang terbuat dari marbel dan membukanya.
Cklek
“mooom... kenapa tidak mengetuk duluuu?” seorang gadis merengek sembari menengok ke arah pintu yang terbuka setengah itu, kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya didepan cermin.
Wanita itu tersenyum lembut sambil melangkah masuk dan memandangi sekeliling kamar besar yang terlihat sedikit berantakan. Tempat tidur dengan selimut yang acak-acakan, baju berserakan di mana-mana. Wanita itupun menghampiri gadisnya yang melanjutkan tariannya dengan penuh keringat di depan cermin besar.
“Kau sudah memutuskan baju yang akan kau pakai besok?” kata wanita itu.
Gadis itu menghentikan tariannya, berjalan ke arah speaker dan mematikannya, kemudian dia berjalan kearah kasur yang di penuhi pakaian dan duduk di atasnya lalu mengelap keringatnya dengan salah satu pakaian yang tergeletak berserakan.
“Belum, aku bingung, aku sudah seharian membongkar isi lemariku tapi aku belum menemukan apapun yang terlihat keren” ucap gadis itu sambil memandangi pakaian yang berserakan itu.
“You just need to be your self baby, you’re the best.. kamu hanya perlu menunjukan bakatmu dengan percaya diri, kamu bisa menggunakan apapun yang bisa membuatmu nyaman dan kau akan terlihat keren. Anakku kan bisa memakai apapun, bahkan hanya dengan sehelai karungpun kau akan terlihat keren Baby”
Sambil cekikikan gadis itu menjawab “oh come on mom, itu berlebihan.. “
“No Priya, it’s true.. “ wanita itu tersenyum lembut.
“Oke... Sebenarnya aku sudah punya beberapa pilihan tapi aku belum yakin, kau bisa membantuku mom?” tanya gadis itu sambil bangkit dari duduknya.
“Of course, let me see”
Gadis itupun menunjukan 3 style yang telah dia pilih sebelumnya.
“Style berlapis dengan sentuhan hiphop ini akan sangat cocok dengan perawakan mu yang seperti ini baby. Dan lagi aku sering melihat di drama-drama korea dan MV korea yang sering kau putar itu mereka juga menggunakan style seperti ini kan?”
“yup mom, aku juga berfikir seperti itu, oke aku akan menggunakan style ini. terima kasih mama sudah membantuku.. i love you” gadis itu memeluk dan mencium wanita itu kemudian berjalan menjauh kearah cermin besar.
Dengan gemasnya wanita itu berkata “kau mau apa lagi sekarang?”
“Apa lagi? Tentu saja melanjutkan latihanku. Aku masih belum puas dibeberapa gerakanku” kata gadis itu sambil menyalakan kembali speakernya.
Dengan kecepatan kilat wanita itu memencet kembali tombol power dan menatap gadis itu tajam.
“kenapa di matikan maaa? Apa lagiiiii?” gadis kecilnya merengek. Ini lah yang ia kurang sukai dari kelebihan gadis itu. Ya, itu kelebihan gadis itu tapi juga kekurangan baginya.
“Priya, aku tau kau suka menari, kau penuh semangat dan kau sangat pekerja keras. Tapi kau harus lihat, ini sudah jam berapa?” sambil menunjuk ke arah jam, wanita itu menatap gadis kecil yang sedang cemberut itu. Gadis itu pun akhirnya melihat jam.
“jam 11, lalu kenapa?” tanya gadis itu cuek.
“Priya! Kau belum makan, kau fikir aku akan biarkan kau untuk tetap ikut audisi itu besok jika kau bahkan tidak bisa mengurus dirimu sendiri bahkan saat kau masih bersamaku? Kau pasti bercanda kan? Kau tau, your daddy sudah sangat kesal karena dia menunggumu turun dari tadi tapi kau tidak juga turun hingga sekarang. Kau punya bakat, kau sudah berlatih sejak lama, tarianmu sempurna, kau sudah dapatkan pakaianmu, lalu kau masih mau latihan lagi? Pranpriya Manoban, aku tau ini adalah salah satu kelebihanmu, tapi terkadang aku sangat benci sifatmu yang perfeksionis itu. Turun sekarang juga atau kau mau daddy mu naik kesini dan menyeretmu untuk makan? Kau sudah susah payah mendapatkan restunya untuk ikut audisi ini tapi jika kau seperti ini, apakah kau mau membuatnya berubah pikiran?” ujar wanita itu panjang lebar dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Decision
FanfictionLalisa Manoban, salah satu Idol terbesar dari generasi ke 3 K-Pop. Maknae dari girlgrup Blackpink jebolan YG entertainment ini punya hidup yang seperti roller coaster! Ketika semua mata tertuju padanya, keputusan apa yang harus ia buat? Hai, author...