— Hai, selamat baca
∞
Ini masih siang, ada kali baru jam satu. Bel masuk juga baru aja bunyi beberapa menit yang lalu, tapi sudah disuruh untuk menghadap ke ruang Kepala Sekolah. Aslinya cuman Anna, tapi pas Anna mau ke ruang Kepala Sekolah papasan sama Sadam, yaudah ngikut.
" Balik kelas, anjenggg! " seru Anna pas sudah di depan ruangan.
" Ikut, ih. Masa gak boleh? " jawab Sadam.
Anna cuman berdecak. Ia lalu membuka pintu ruang kepala sekolag pelan. Ia menampakkan kepalanya saja guna melihat ada siapa di dalam.
" Ngapain, nak? Sini masuk, " ucap Kepala Sekolahnya yang menyadari kehadiran Anna.
Anna cuman nyengir. Setelah itu ia masuk dengan Sadam yang masih setia ngikut.
" Nak Sadam kenapa ikut? " tanya Bapak Kepala Sekolahnya.
Sadam nyengir. " Nemenin, pak. Sapa tau Annanya kenapa-kenapa entar repot. "
Anna cuman melengos pas Sadam ngejawab begitu.
" Ini surat rekomendasi kamu, kamu cek lagi siapa tau ada yang kurang, " ucap beliau sambil memberikan map berisi surat-surat penting ke Anna. " Kalau ada yang kurang kamu hubungi tata usaha dulu, ya. "
Anna mengecek surat-surat tadi. " Sepertinya tidak ada yang kurang, pak. Terima kasih, saya pamit dulu. "
Setelah berpamitan mereka berdua langsung undur diri dari ruangan Kepala Sekolah. Belum sampai keluar, Pak Chandra—Guru Sejarah mereka masuk ke ruangan.
" Loh habis ngapain? " tanyanya.
" Habis ngambil surat, pak. Bapak sendiri ngapain? Mau minta kenaikan gaji, pak? " jawab Anna.
Di belakang sana Bapak Kepala Sekolah mereka cuman tertawa mendengar ucapan murid yang satu itu.
" Sstsss!! "
Mereka lalu beneran keluar dari ruang Kepala Sekolah.
" Surat apa, sih, Na? " tanya Sadam.
" Surat rekomendasi buat beasiswa, " jawab Anna.
" Buat apa? Kan udah ada olim, Na, " tanya Sadam lagi.
" Jaga-jaga kalau gak menang, Sadam, " jawab Anna lagi.
Sadam mengangguk. Ia tidak terlalu mengerti dengan hal seperti itu. Yang ia tau sekarang cuman olimpiade yang tinggal beberapa minggu lagi.
" Habis ini lo mapel apa? " tanya Sadam.
" PKN kalo gak salah, jamkos. Tadi gurunya udah bilang, " jawab Anna.
" Pas, gue habis ini Kimia, bolos yuk, " ajak Sadam.
Jidatnya langsung disentil sama Anna. " Kimia geblek! Lo tuh kalo gak bisa jan malah ngehindar, pelajari! "
" Sekali-sekali, lagian sekarang ini gue cukup menguraingi bolos mapel gara-gara lo, " ucap Sadam.
" Kok gara-gara gue? " tanya Anna sambil menghentikan langkahnya.
" Karena... gue sering liat lo yang rajin sampe mau mampus, apalagi lo bagi sama persiapan buat olim, thanks, " jawab Sadam. " Iye kagak? Sekali-kali, kek. "
" Rooftop ayo! "
Sadam meraih tangan Anna dan membawa cewek itu ke rooftop. Semoga saja tidak ketahuan mereka di sana. Karena guru-guru suka patroli ke rooftop. Atau semoga saja tidak ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sin Cos Tan
Ficção Adolescente[SELESAI] Olimpiade Matematika Nasional incaran Anna ada di depan mata. Ia yang terpilih begitu bersemangat untuk mengikuti olimpiade yang pemenangnya bisa mendapat beasiswa di Universitas impiannya. Namun sayangnya, ia harus berpasangan dengan Sada...