"Kau serius akan pergi ke tokyo selama 3 hari?!" Tanyaku pada kyuhyun oppa yang kini sedang merapikan tuxedo nya di depan cermin full body milik kami.
Ia berbalik badan dan menghampiriku dengan senyuman yang terus merekah di antara kedua pipinya.
"Ne, yeobo. Aku harus bertemu dengan klein pentingku dari london yang kini sedang berada di tokyo" balas kyuppa sembari mengelus rambutku dengan halus. Tangan nya turun kearah perutku. "Jangan merindukan appa ya, anak manis" lanjut nya berbisik di depan perutku yang kini mulai membuncit. Oh ya, usia kehamilanku kini sudah memasuki bulan ke lima jadi makhlum kalau sudah mulai membuncit.
"Apakah aku benar-benar tidak boleh ikut denganmu. Jeongmal?!" Tanyaku sekali lagi meyakini kyuppa, karna setiap aku bertanya seperti itu ia hanya diam. Walaupun ku tahu arti diam nya itu adalah menandakan bahwa ia tidak akan mengajakku.
Ia mendongakkan wajah nya yang tadi berada tepat di depan perutku kini kedua tangan nya menangkup wajahku dengan penuh kasih sayang. Benar gak sih? Benarlah, dia kan suamiku *abaikan.
"Tidak, yeobo~ aku tak ingin membawamu. Bukan karna aku tak sayang atau tak ingin, tetapi ini semua demi aegi kita yang manis ini" balasnya sembari melirik ke arah perutku.
"Tetapi, kenapa tidak di korea saja. Lagipula, seoul dengan tokyo tidak terlalu jauh" balasku sedikit tidak rela jika ia benar-benar meninggalkanku di rumah sendirian. Walaupun ada security dan beberapa pembantu di rumah kami ini. Mengingat bahwa suamiku ini seorang CEO dan orang terpandang di seoul. Tetapi, tetap saja aku kesepian karna pembantu di rumah kami akan pulang ke rumah mereka masing-masing pada pukul tiga sore. Kami memang sengaja membuat jadwal seperti itu agar kami juga mengurus rumah kami sendiri saat malam hari dan terbangun di pagi hari. Dan jika para pembantu telah pulang, memang ada security. Tetapi, tempat mereka itu di pos. Aku pasti kesepian! Dan memangnya kyuppa tak mengkhawatirkanku? Teriakku dalam hati.
"Jujur, aku sangat khawatir padamu yeobo~ tetapi mau bagaimana lagi. Inilah profesiku, dan aku tak mau kau ikut lelah dalam hal itu. Tiga hari memang tak lama, tetapi jauh darimu itulah yang membuat hari-hari itu terasa lambat. Jangan sedih, aku akan kembali" balasnya sambil menyelipkan anak rambutku di balik telingaku.
"Pasti karna aku tak merelakanmu pergi" balasku. "Ayo, sedikit lagi aku akan take off" balasnya. "Oke, aku mengambil jaketku dulu" balasku lalu pergi dari hadapan nya. Setelah mengambil jaket dan memakai nya aku keluar menuju mobil yangbakan mengantar kami ke bandara.
"Kau sudah menyiapkan tissue?!" Tanya nya dengan kekehan. Aku tahu pertanyaan nya menyindirku yang akan menangis saat ia akan menghilang dari kaca besar di bandara itu.
Aku hanya membalasnya dengan cibiran bibirku tanpa suara.
****
Pagi ini, tepat hari kedua kyuppa pergi meninggalkanku demi pekerjaan nya yang tak kunjung selesai itu. Apakah ia melupakan hari ulang tahunku? Iya, esok adalah hari ulang tahunku *misalnya ya readers.
Sampai suara deringan handphoneku membuyarkan lamunan, dan semua pikiranku. Terburu-buru mencari handphoneku berharap sang penelpon adalah suamiku. Sampai kutemukan si kecil yang sedang berdering diatas nakas itu. Kulihat call name sang penelpon 'eomma'. Eomma menelponku?! Ada apa?!. Satu pertanyaan melintas dipikiranku.
"Ne, eomma. Waeyo?!"
"Seohyun, bisakah kau menemani eomma berbelanja sebentar"
Suara eomma terdengar dari sebrang sana.
"Tentu saja aku akan menemanimu, eomma. Aku sangat merasa bosan di rumah" balasku apa ada nya.
"Oke, maaf jadi merepotkanmu yang sedang hamil. Ini semua karna ahra yang tak mau menemani eomma, tetapi ia malah liburan bersama kekasih nya ke california. Sekali lagi, maafkan eomma"
"Gwaenchana, eomma aku akan bersiap-siap dulu. Aku akan kerumahmu 20 menit lagi"
"Tidak perlu, karna eomma yang akan menjemputmu"
"Tetapi jarak rumah eomma dengan rumah kami terlalu jauh, gwaenchana aku akan kesana"
"Tidak usah membantah, seohyun. Eomma akan menjemputmu, demi cucu eomma. Lagipula, eomma memang sedang ingin jalan-jalan jadi tidak usah mengkhawatirkan. Duduklah yang manis, dan tunggu eomma"
"Baiklah"
Ku tutup sambungan telpon itu.
***
Sudah berkeliling di pusat pembelanjaan yang eomma ajak. Aku sangat merasa lelah, untung saja eomma mengerti keadaan ku yang sedang mengandung. Jadi, ia langsung membawaku ke salah satu restoran disana. Aku tak lapar, tetapi aku lelah. Lelah memikirkan kyuhyun oppa, jhaa~ *abaikan.
Dan sampai akhir nya eomma mengajakku pulang ke rumah, jujur aku merasa tak enak pada nya. Yang seharusnya, aku menemani nya berbelanja tetapi malah merepotkan nya.
Aku membulatkan kedua mataku saat aku turun dari mobil sedan eomma tepat di depan rumahku. Kenapa pintu utama rumah terbuka?! Kenapa tak ada yang menguncinya?! Kemana security-security itu?! Apakah ada pencuri?! Semua pertanyaan itu terngiang di otakku. Dengan segenap hati, ku beranikan diriku untuk masuk kedalam. Didalam hati aku berdo'a, jika memang ini orang jahat dan ingin membunuhku biarkan aku yang meninggal hidupkanlah anakku. Do'a macam apa seperti itu?! Okay, positove thinking.
Aku mulai memasuki rumahku.
Satu langkah...
Dua langkah....
Tiga langkah.....
"Happy birthday, my lovely wife" ucap seseorang yang sangat ku kenal, dan ku rindukan selama 2 hari ini. Iya, dia suamiku kyuhyun oppa. Aku membalikkan tubuhku kebelakang, sampai aku dapat melihat nya. Diatas kedua tangan nya ada cake yang menandakan bahwa itu adalah kue ulang tahunku. Kalau seperti ini sih nama nya bukan orang jahat. Kalaupun pencuri kayak kyuppa semua orang pasti mau di rampok.
"Kyuppa?!" Tanyaku sontak kaget. "Ne, yeobo~" balasnya. Aku berlari kearahnya dan merengkuhnya dalam pelukanku, tak perduli dengan cake strawberry kesukaanku itu. "Pelan-pelan yeobo, ingat ada aegi di dalam kandunganmu" balasnya sambil menaruh cake itu di meja tamu dan membelai punggungku dengan rindu. "Bogoshipeo~" balasku tak perduli omelan halus nya. "Nado".
Aku meregangkan pelukanku.
"Hanya ini kejutan nya?!" Tanyaku meledek. "Tentu saja, ada lagi" balas nya sambil mencubit hidungku dengan gemas. "Mana?!" Tanyaku penasaran. Aku penasaran karna tak mungkin ia membuat kejutan yang lainnya. Ia tak membalasnya melainkan menarik tanganku kearah kamar yang berada tepat di samping kamar kami berdua.
"Kenapa kesini?! Ini kan kamar kosong?!" Tanyaku pada nya yang kini sedang membuka kunci pintu kamar itu. "Disinilah kejutanmu" balasnya lalu membuka pintu itu. Aku membulatkan kedua mataku dengan sempurna. Ya tuhan, ini dalah kejutan terindah yang ku punya. Iya, kejutan ini memang sederhana. Ia hanya membuatkan kamar kecil untuk anak kami. Dimana di dalam nya ada lemari pakaian, kasur kecil untuk anak bayi ataupun balita, mainan anak-anak, hiasan nya. Semua nya sudah lengkap, bahkan aku belum pernah membayangkan akan membeli ini semua. Ini benar-benar kejutan yang tak terduga.
"Ini semua kau yang membuat" tanyaku dengan mata berkaca-kaca. Kyuppa, jalan mendekatiku, menangkup wajahku dengan kedua tangan nya menyatukan ujung hidung kami berdua sampai nafas nya menerpa kulitku dan sebalik nya. Ia pun mengangguk samar.
"Gumawo" balasku. "Gumawo, telah menjadi suami yang baik dan selalu mencintaiku tanpa ada kekurangan nya. Gumawo, telah menjadi appa dari anak-anakku sekarang, nanti dan selama nya. Gumawo" lanjutku yang mulai terisak.
"Jangan menangis, yeobo~" balas nya membawaku dalam pelukan nya.
Sampai isakan tangisku menghilang ia melepaskan pelukan kami.
"Kau merindukanku?!" Tanya nya. Aku mengangguk pasti sambil tersenyum. "Yasudah, kita main rindu-rinduannya di kamar saja yah" balasnya dengan kerlingan jahil. Sontak aku membulatkan kedua mataku, ku pukul lengan kokoh nya. "Kyuppa, mesum!!!!!!"
***
TBC
Vomment yah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter In Seoul (SeoKyu)
FanfictionMusim dingin pembawa kebahagiaan?! Benarkah?! cast: cho kyuhyun. seo joo hyun. note: ini fanfiction pertama aku jadi kalau jelek makhlumin yah! Dilarang meng-copy, men-jiplak atau meng-copas! Kalau ketahuan, cek bio aku apa yang akan terj...