"Buk, dimana bola basket ku? Yang lain sudah nunggu di lapangan." Tanya seorang gadis berambut pendek sebahu yang di biarkan tergerai, sedang mengobrak-abrik seisi kamar nya mencari benda bulat berwarna oranye itu. Ibu nya yang sedang memasak di dapur pun menghentikan pekerjaannya untuk mengingat dimana dia menyimpan benda oranye milik anaknya itu.
Ah dia ingat. Tadi karena kamar anaknya berantakan, jadi wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan anggun itu berinisiatif untuk membersihkan kamar anaknya. "Ova, cari saja di dalam lemari bagian atas. Tadi ibuk yang simpan disana." Ucap wanita itu sedikit keras agar anaknya dapat mendengarnya. Setelah itu wanita yang menjabat sebagai ibu dari gadis berusia 16 tahun yang biasa di panggil Ova ini melanjutkan pekerjaannya yang sempat terhenti.
Ova lalu berjalan ke arah lemarinya dan meraba raba bagian atas lemari pakaiannya. Karena lemarinya lebih tinggi daripada nya, Ova harus rela berjinjit demi mendapatkan bola basket kesayangan nya itu. Saat dia sudah merasakan permukaan benda bulat yang dicarinya, Ova mengambil kursi yang kebetulan berada di samping kanannya. Ova menaiki kursi itu dan akhirnya mendapatkan bola yang sejak tadi dicari nya.
"Baiklah buk, Ova ke lapangan dulu. Ittekimasu." Saat sang ibu akan menjawab perkataan putrinya walaupun kurang paham, sang kakak datang dan dengan tidak berperikeadikan dia bukannya menjawab 'Itterasai' malah menjawab perkataan Ova dengan nada mengejek.
"Ih, Wibu." Ova yang sudah berdiri di ambang kematian eh maksudnya ambang pintu berbalik menatap kakaknya yang setiap hari tak pernah bosan mengatainya wibu. 'Baiklah, apa ada di dunia ini yang mau tukar tambah kakak dengan ku? Aku ini hanya seorang animlovers, bukan wibu keles. Plis lah, mereka itu berbeda. Akh, mood ku jadi buruk, aku butuh asupan Hanamiya wangy wangy sekarang.'
"Sirik benar lu, kak. Ga papa gw wibu, yang penting gw gk pernah di ghosting." Balasnya lalu berjalan cepat keluar saat melihat kakaknya mengambil sandal jepit dan ingin melemparnya. Ibu mereka yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala berusaha memaklumi walaupun sudah hampir setiap hari mendengar perkelahian tak bermutu anak anak nya, sedangkan adik mereka yang kebetulan berada di ruang tamu mati matian menahan tawanya. Kalau kakak sulung mereka sudah marah, sudah kek kerasukan jin ifrit, apalagi kalau dia ikut ikutan, beh bisa berabe nanti.
***
"Aku ingin begini, aku ingin begitu... Ingin ini itu banyak sekali~" Ova sedang bersenandung ria di tepi jalan menuju rumahnya, dia sudah kembali dari pertandingan yang lumayan seru itu. Yah, hanya lumayan. Sahabat Ova tidak bisa datang, karena itu hanya lumayan seru.
"Tobe FLY HIGH! Ase to chi to namida de, hikaru tsubasa de ima zenbu zenbu, okisatte~" Ova mengganti lagunya, menjadi opening anime lain. Tapi Ova teringat sesuatu, ia tidak suka selingkuh. Karena itu dia berniat untuk menyanyikan salah satu lagu dari anime yang belakangan ini selalu dia tonton. (Bukan opening nya betewe, atau iya?:v) Ova berpikir dia tidak bisa menduakan anime kesukaan nya.
"I Ima made to wa, danchigai no pawā ga. Hirakikaketeru, doa no mokō e to sokesu." Ova tiba tiba berhenti. Dia lupa liriknya. Lalu kembali melanjutkan lagu awalnya sambil melanjutkan perjalanannya sambil memantul mantulkan bola ke tanah.
Tiba tiba bola orange itu menggelinding ke tengah jalan. Kebetulan jalan lumayan sepi, dia masih bersenandung ria sambil berjalan ke tengah jalan tempat bolanya berada. Tanpa Ova sadari, ada sebuah truk yang sedang melaju kearahnya.
"La la la, aku sayang sekali, Hanamiya~" yap dan itulah kata kata terakhirnya sebelum tubuhnya terhempas beberapa meter dan akhirnya bertemu dengan kegelapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku no Aniki
FanfictionOva, seorang otaku berjenis pujo yang sangat menyukai seorang Hanamiya Makoto dari anime Kuroko no Basket. Dengan harapan bisa bertemu dengan sang husbu, Ova berkali kali menonton anime KNB. Mempelajari semua teknik dari permainan basket, meminta sa...