Sudut pandang ham dan yi pada awal dari pembicaraan tentang ham dei ji tidak bagus, ia berpikir ham dei ji sebagai pemeran antagonis. Gosib bahwa ia adalah gadis yang percaya diri, menunjukkan ia akan melakukan sesuatu pada protagonis, yaitu ban yeo ryeong.
Ham dan yi yang masih percaya, bahwa ia benar-benar masuk pada dunia novel. Merasa dirinya yang memiliki sifat kaku dan pemalu, menghindari ban yeo ryeong karena ia masih berharap bisa kembali ke dunianya yang dulu adalah cara yang terbaik.
Meskipun begitu, ham dan yi cukup ramah untuk bisa bergaul dengan anak-anak lain. Di hati nuraninya ia masih sulit bergaul dan berteman, jadi ia menjaga jarak dengan temen kelasnya. Situasi di kelas ke banyak membicara empat raja surgawi atau F4 yang sering memuji penampilan mereka, yaitu para gadis hingga membuat ham dan yi bosan mendengarnya.
Setelah ke datangan ham dei ji ke kelas, pandangan ham dan yi berubah. Berpikir bagaimana bisa ia yang baru saja muncul, mendapatkan gosib yang tidak baik? Dan mengakui ham dei ji memang gadis yang sangat cantik dengan fitur menggemaskan yang membedakannya, rambut coklat pekat dan mata coklat.
Seolah bingung memikirkan pandangannya terhadap ham dei ji, mengalihkan pandangan kepada F4 yang mencolok dengan rambut warna-warni seperti perak, coklat-oren, merah anggur dan hitam-biru. Tidak melupankan dengan ban yeo ryeng yang memiliki rambut hitam-ungu dan mata hitam beriris ungu.
Menghela napas dan ham dan yi memilih mencoba mendekati ham dei ji, berpikir untuk memastikan apa han dei ji termasuk pemeran tambahan atau manusia yang sama dengannya. Waktu belajaran berlangsung, ham dan yi di kejutan oleh ham dei ji karena ia yang mengumpulkan tugas pertama dan bisa berkomunikasi dengan baik kepada guru, bahkan mengerjakan dengan benar.
Ham dan yi mencoba untuk berpikir positif karena ia bisa saja, melakukannya untuk beberapa hal ke depan dan ia juga tidak mengenal ham dei ji. Waktu yang di tunggu, yaitu istirahat telah tiba. Berniat untuk mengajak ham dei ji untuk ke kantin.
Terlambat ham dei ji sudah pergi sendirian, tidak menyerah di situ. Ham dan yi berpura-pura hanya berjalan-jalan saja untuk mencari ke beradaan ham dei ji. Menemukan ham dei ji yang menuju ke kelas sendirian dengan membawa barang-barangnya, ham dan yi yang melihatnya tidak langsung memanggilnya karena pandangan orang-orang tertuju padanya.
Sampai di kelas, ia memberanikan diri untuk mengikuti kata hatinya. Mencoba bertanya apakah ia ingin berteman dengannya? Jika ham dei ji menolak, tentu ham dan yi akan menghargainya. Memiliki pemikiran ke mungkinan di tolak, entah kenapa perasaannya akan sedih.
Mendekati ham dei ji yang sedang fokus membaca novel, tanpa memperhatikan novel yang di baca. Hal yang tanpa harapan, membuat perasaannya buruk tetapi berkat itu juga ia bisa berbincang dengan ham dei ji seperti sahabat karib.
Saling menceritakan dengan selera yang sama dan beberapa yang di bagian yang telah terlupakan dalam cerita novel, membuat ham dan yi merasa bersahabat, bahkan membuat lelucon garing. Entah kenapa, terasa lucu. Setelah mengingat apa yang ingin ia katakan, akhirnya membuat ham dan yi merasa sedikit gugup dan tengang.
"Hmmm.. bagaimana ya?" Ucap ham dei ji yang terasa main-main.
"Jawab saja"balas ham dan yi sudah tidak tahan.
"Iya, baik. Tapi ada syarat."
"Syaratnya apa?" Bertanya ham dan yi dengan bingung.
Ham dei ji yang sengaja mendekati ham dan yi agar hanya ia yang dapat mendengarnya. Ham dan yi yang tanpa sadar tersenyum cerah dan menganggukkan kepala dengan antusias.
"Kau cukup mendekati aku, tanpa ragu-ragu. Maupun itu saat butuh atau tidak!! Hanya kau ingin saja dekat denganku karena aku juga akan begitu. Bila kau setuju, cukup menganggukkan kepala."bisik ham dei ji kepada ham dan yi.
Mereka yang memperhatikan kedua orang yang sedang berbisik hanya bisa memandang tanpa terdengar yang di katakan ham dei ji. Setelah itu, ham dei ji memberikan permen jeruknya kepada ham dan yi.
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly effect from fans inso's law
FanfictionAku adalah daisy putri putih Bukan, sebenarnya aku reikarnasi dari seseorang wirausaha yang memasuki tubuh dengan jiwaku. Sejujurnya umurku berbeda jauh dengan anak yang berbakat ini, yaitu sekitar terpaut 18 tahun. Beruntungnya lagi, anak yang sang...