007

964 140 13
                                    

“Jangan hujan-hujanan. Ntar lo sakit”

Rose masih terdiam saat sebuah jaket tersampir di pundaknya. Rose masih terdiam tak menanggapi laki laki yang kini berada di depannya.

Laki laki itu terus menatap pipi dan tangan Rose yang lebam. Bahkan kaki perempuan itu juga ikut lebam.

“Lo kenap-- ROSE”

Laki laki itu dengan sigap menangkap tubuh Rose saat Rose ambruk ke tanah. Rose mendengar teriakan demi teriakan sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.







**






Rose membayangkan dirinya sendiri yang tampak menyedihkan kala itu.

“Jae, aku bukan wanita seperti itu”

“HALAH, NGELES TEROS!”

Rose meringis saat Jaehyun menjambak rambutnya dan mengikat rambut panjangnya ke kaki kursi. Tak lupa pula Jaehyun mengikat tangan dan kaki Rose.

Jaehyun melepas ikat pinggangnya dan terus menerut memecut Rose.

“Pokoknya hari ini kamu harus diberi pelajaran!”

Rose menangis menahan sakit. “Sakit, Jae. Hiks maaf sakit,” rintih Rose.

“SAKIT KAN?! ITU YANG AKU RASAIN SAAT AKU TAU KAMU TERNYATA MENGGODA TEMEN TEMENKU BUAT ML SAMA KAMU. MANA DENGAN SEENAKNYA KAMU NGAJAK PUTUS LAGI”

“Jae, aku ga kek gitu. Jae-- AAA!” pekik Rose saat ikat pinggang Jaehyun terjatuh tepat di perutnya.

Semua ini berawal dari Rose yang memergoki Jaehyun berduaan dengan sahabat yang paling Rose percaya, Lisa.

Karena sudah tak kuat, Rose memutuskan untuk mengucapkan kata sakral di depan Jaehyun. Rose pikir Jaehyun akan senang, tapi tanpa Rose duga, Jaehyun malah menarik tangannya dan membawanya ke apartemen milik Jaehyun.

Dan disinilah Rose berada, dengan tangan terikat dan luka di sekujur tubuhnya.

Jaehyun tersadar dengan apa yang ia lakukan saat Rose diam tak bergerak. Matanya tertutup sempurna yang membuat Jaehyun semakin panik.

Maka dengan panik, Jaehyun cepat cepat melepaskan semua ikatan di tubuh Rose dan menggendong Rose dengan pelan ke kasur. Jaehyun bergegas mengambil jaketnya berniat pergi ke apotek membeli obat untuk luka Rose.

Rose membuka matanya perlahan saat suara pintu apartemen terdengar. Rose sudah bisa menebak kalau Jaehyun akan panik jika mengetahui Rose pingsan, maka dari itu Rose pura pura pingsan.

Dengan susah payah, Rose berdiri dan berjalan ke arah pintu apartemen. Untung Jaehyun tak menguncinya dari luar. Mungkin ia terlalu panik hingga tak memperhatikan apapun.

Rose melangkahkan kakinya keluar dengan tertatih tatih mengabaikan tatapan demi tatapan nanar yang ia terima.

Rose mengerjapkan matanya, ia merasakan jiwanya seolah olah ditarik kembali ke tubuhnya. Telinganya terus menerus mendengar suara panggilan agar dirinya bangun.

Rose bisa mencium bau obat yang memenuhi ruangan itu. Di udara yang dingin ini, ia bisa merasakan tangannya menghangat. Mungkin efek digenggam oleh seseorang disana.

[✓] HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang