"PAK!!! JANGAN DI TUTUP DULU GERBANG NYA!!" teriak Alena yang baru saja turun dari motor.
"Gak usah teriak juga neng ini kuping gue sakit." cetus Teo karena Alena teriak tepat di telinga nya.
"Hehe, ya maaf abis nya Pak Satpam nya udah mau nutup gerbang nya." ucap Alena cengegesan.
"Jadi masuk gak ni neng? Kalo enggak mau saya tutup." ujar Pak Satpam.
"Ehhh jangan pak iya iya ini saya mau masuk, ya udah bang gue sekolah dulu ya." ucap Alena yang langsung berlari masuk sebelum Pak Satpam bener bener nutup gerbang nya.
Alena melihat pada jam tangannya yang menunjukkan pukul 07.00 yang berarti jam pelajaran pertama sudah mau di mulai.
"Ish ini salah bang Teo kenapa dia harus bangun kesiangan sih kan gue jadi telat." ucap Alena kesal.
"Anjing!" Umpat anak laki laki yang baru saja tertabrak oleh Alena.
"Ehh maaf maaf gue gak sengaja, lu gak papa?" Tanya Alena pada anak laki laki itu.
"Lu punya mata gak sih? Jalan tuh yang bener!!" Bentak anak laki laki itu.
"Kan gue minta maaf, gue tadi buru buru gue takut jam pertama udah di mulai." ucap Alena yang tak kalah ngeggas nya dengan anak laki laki itu.
Anak laki laki itu pergi meninggalkan Alena yang masih emosi di koridor.
"Ish ngeselin banget sih, gue udah minta maaf juga." kesal Alena.
.
.
.
.
."Alena kamu pergi ke lapangan, kamu hormat ke bendera sampai jam istirahat." titah Bu Dian dengan tatapan nya yang tajam.
"Baik Bu." Alena pasrah dengan hukuman yang di berikan oleh Bu Dian.
.
.
.
.
."Awas aja tuh cowok kalo ketemu lagi, gue pites pala nya." gerutu Alena yang sedang menjalani hukuman dari Bu Dian.
"Lu ngomongin gue?"
"Astaga, lu ngaggetin aja"
"Kok lu disini?" Tanya Alena pada anak laki laki yang berdiri di sampingnya itu.
"Menurut lu?"
'Ya Tuhan kenapa harus ada dia sih disini.' batin nya.
.
.
.
.
."Lu kok bisa telat na?"
"Gara gara bang Teo tuh, dia bangun nya kesiangan." kesal Alena.
"Kenapa lu gak bawa motor sendiri aja sih na?"
"Motor gue lagi di bengkel, gue gak bisa pake motor ninja punya bang Teo."
"Kok bisa di bengkel motor lu?"
"Gak tau tuh, kemaren motor gue di pinjem sama temen nya bang Teo eh tau tau dah di bengkel aja."
"Ya udah lu pulang bareng gue aja ya."
"Omaygat lu kesambet apa?"
"Btw makasihh yyaa Rara yang cantik muah." ucap Alena yang membuat Rara merinding mendengar nya.
"Ihh najis banget sih lu." cetus Rara yang dibuat geli oleh ucapan Alena tadi.
.
.
.
.
."Baik anak anak sekian pelajaran dari ibu, jangan lupa di kerjakan semua tugas tugas nya."
"Sampai jumpa di pertemuan berikutnya." Sambung Bu Mia.
Setelah Bu Mia keluar dari kelas, semua murid langsung membereskan buku buku nya dan bersiap untuk pulang.
"Na tungguin gue ya, gue mau piket dulu."
"Iya, gue tunggu di tangga ya."
"Oke, awas aja kalo ninggalin gue getok pala lu."
"Iya iya berisik lu." ucap Alena keluar dari kelas.
.
.
.
.
.Alena sedang menunggu Rara di kursi dekat tangga, hp Alena bergetar karena ada telpon dari Teo.
"Hallo, iya bang?"
"Lu balik jam berapa? Ntar gue jemput."
"Gak usah, gue mau pulang bareng sama Rara aja."
"Oh ya udah, hati hati di jalan nya ya."
"Iya bang."
Meskipun Teo sama Alena sering berantem, tapi Teo tuh Abang yang perhatian banget sama adik nya.
Apalagi pas Alena sakit, pasti Teo bakalan begadang buat jagain adiknya itu sampai sembuh.
Orang tua Alena dan Teo udah meninggal pas usia Alena masih kecil, orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat.
Awalnya Alena dan Teo tinggal bersama Tante dan Om nya di Jakarta, namun semenjak Alena masuk SMA dan Teo mulai kerja sambil kuliah mereka memutuskan untuk kembali ke rumah mereka di Bandung.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Makasih ya udah nganterin gue pulang."
"Iya santai aja kali na."
"Ya udah gue duluan ya, takut Mak gue nyari." ucap Rara melajukan motornya.
"Iya, hati hati ya ra." sahut Alena sembari melambaikan tangannya.
─── ❣️
Terimakasih buat kalian yang udah baca cerita ini.
Jangan lupa vote sama komen nya yaaa😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dilan Nya Milea | Na Jaemin
Fanfiction[ on going ] "Anjing!" Umpat anak laki laki yang baru saja tertabrak oleh Alena. "Ehh maaf maaf gue gak sengaja, lu gak papa?" Tanya Alena pada anak laki laki itu. ••• "Maafin gue ya, kemaren gue terlalu kasar sama lu." Ucap Dilan mengusap pelan pun...