Matahari sudah mengeluarkan sinarnya. Alyssa belum bangun dari tidurnya, apadahal hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah yang baru.
"Alyssa,Alyssa,Alyssa!!! Ayolah sudah pukul berapa ini?".Teriak Camila keras ke arah kamarku.
Aku terkejut mendengar suara Camila yang hampir merobek telingaku."Iya tunggu sebentar".Balasku.
Aku langsung bangun dari ranjangku langsung pergi membersihkan diri,dan berdandan dengan pakaian yang sederhana tapi masih terlihat menawan.
Perkenalkan namaku Alyssa Perry Thomas, umurku 18 tahun, hobiku mendengarkan musik, menggambar dan membaca buku. Perkenalkan juga tetangga sebelah rumahku aka sahabatku namanya Camila Cabello, umurnya sama sepertiku dan juga hobi kami berdua hampir sama tapi Camila tidak suka menggambar.
*****
Sesampai dipintu pagar sekolah.
"Ohhh,ini sekolah idaman para wanita". Camila berkata sambil mentata rapi rambutnya.
"What? Idaman? maaf saya tidak. Balasku sambil terus berjalan.
Kampus ini paling terkenal, karena banyak pria kaya dan tampan berada di sini. Sebenarnya aku bersekolah disana bukan keinginan hatiku melainkan Ayahku. Ayahku yang menyuruhku untuk sekolah di sini.
Langkah demi langkah aku dan Camila berpijak. Camila yang selalu melihat kanan dan kiri karena dia tidak menyangka bahwa dia salahsatu dari mahasiswa di kampus ini.Sedangkan aku sendiri asik mendengarkan alunan musik di telingaku.
"Asik sampai juga kita dikelas".Camila berkata sambil menduduki sebuah kursi. Aku sendiri hanya terdiam melihat tingkah laku sahabatku ini.
"Alyssaa? Alyssa?kau dengar aku?". Camila Melambaikan tangan kearah ku.
"Iya aku dengar".jawabku dengan malas.
"Alyssa, apa kau baik - baik saja?". Camila bertanya dengan wajah penasaran.
"Of course, tidak ada yang harus dukhawatirkan". Balasku.
***
Bel berbunyi artinya masuk.pelajaran pertama hanya menjelaskan tentang sejarah kampus ini dibagun dan letak beberapa ruang yang ada disana.
Bel kedua berbunyi artinya istirahat. Saat guru yang masuk kekelasku keluar, Camila langsung menarik tangan kanan ku untuk pergi kekantin sekolah.
Sesampai di kantin, aku dan Camila mengambil beberapa makanan yang sudah tersedia ditempanya masing - masing. Sesudah itu kami berdua duduk di meja paling ujung karena meja itu yang masih kosong.
"Alyssa,lihat siapa yang datang!".Wajahnya tertuju kesebuah pintu masuk kantin.
"Siapa?".tanyaku sambil memalingkan wajahku.
"Ya tuhan, mahkluk apa mereka,sangat tanpan". Guman Camila sambil menumbang dagunya dengan kedua tangannya.
Saat aku melihat wajah keempat pria itu bagiku biasa saja tidak ada istimewanya, Tapi aku tidak asing dengan salah satu orang diantara mereka.
Aku yang sedang berpikir siapa pria itu, tiba-tiba Camila menepuk tangan didepan wajahku.
"Hay, kau mau tau siapa mereka?".Tanya Camila dengan wajah senang.
"Emang harus?".jawabku dengan datar. Camila yang tidak peduli dengan jawabku, menceritakan semua tentang mereka dari nama panjang, fakta, hobi dan keluarga.
"Dari mana kau tau semua tentang mereka?".Tanyaku dengan penasaran. "Emang harus?". Jawab camila.
"Yasudah lupakan! Ayo pergi". Ajaku. "Tapi kita belum memakan makanannya". Protes Camila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny to Love [L.H]
FanfictionSiapakah pria yang dapat meluluhkan hati Alyssa? Luke Hemmings atau Austin Mahone