05. Recording

143 46 111
                                    


[flashback END] 20.00KST

Suasana terasa mencekam, hawa dingin menyelimuti gadis dengan marga Park yang kini duduk sendirian di sofa berukuran 3,5 x 3 m. Setelah beberapa menit yang lalu ia dipanggil oleh bodyguard Hyunsuk untuk datang ke Studio pribadinya ini, ia tak mendapati apa pun di ruangan itu, hanya ada beberapa furniture yang Hyuri sendiri bahkan tak tahu nama-namanya.

Hyuri berpikir tempat ini begitu minimalis, dalamnya didominasi oleh warna ungu mulai dari lampu, lukisan yang terpajang, lalu tembok dengan cat hitam diikuti ungu keabu-abuan, tentu saja yang paling utama adalah perlengkapan alat rekam seperti mic, dan lain-lain.

Hyuri terhenyak, pintu ruangan terbuka dan Hyunsuk memasuki ruangan. Semerbak harum dari parfum laki-laki itu menyebar ke seluruh ruangan, ditambah Hyunsuk menggosok rambutnya yang masih basah, saat itulah perpaduan aroma sakura, buah pir dan sandalwood seperti terbang ke mana-mana, membuatnya tak hanya beraroma manis, namun juga menenangkan.

Hyuri yang sempat memandangi sosok itu pun dengan cepat kembali fokus pada kertas di tangannya. Seketika perasaannya menjadi was-was sendiri.

Hyunsuk duduk di kursi putar miliknya. "Maaf membuatmu menunggu,'' katanya dan mulai mengutak-atik keyboard, sementara handuknya ia biarkan menggantung di leher.

Hyuri menunduk, ''Tidak papa, aku belum lama....''

"Bisa kita mulai sekarang?''

Dua jam berlalu, Hyuri sungguh tak tahu apa yang sebenarnya diinginkan dari tuan mudanya ini, kesan pertama yang ia lihat adalah seorang  dengan ekspresi dingin dan tak berperikemanusiaan. Namun, semua tiba-tiba seperti menghilang begitu saja di hari ini.

Hyunsuk yang ia lihat sekarang mampu mengubah pandangan Hyuri yang sebelumnya. Hyunsuk si baik hati yang mengajarkan dirinya tentang nada lagu, dan Hyunsuk si periang mudah tertawa saat Hyuri melakukan kesalahan kecil. Hyuri sungguh tak berpikir sejauh ini jika mereka bisa dekat, walaupun keduanya sudah mulai dekat, tetap saja Hyuri masih menyimpan banyak kegugupan.

Gadis itu memberanikan diri curi-curi pandang,  memperhatikan Hyunsuk dari dekat saat pemuda itu di sampingnya. Terus memandangi wajah Hyunsuk membuatnya jadi berpikir, bagaimana Tuhan menciptakan pria ini? Resep apa saja yang Tuhan campurkan, wajah Hyunsuk nyaris sempurna dengan rahang tegas menghiasi kedua pipinya.

Jika Hyuri disuruh memandanginya setiap hari, ia sungguh tak keberatan melakukannya.

Hyuri sedang menjalankan rekaman, ia duduk di kursi yang sebelumnya dipakai Hyunsuk, dangan aerphone di kedua telinga, di depannya juga terdapat mic dengan rancangan khusus dan layar monitor yang menampakkan lirik ciptaan Hyunsuk. Sudah setengah jalan Hyuri bernyanyi dengan nada yang sempurna, tentu saja diiringi petunjuk yang di arahkan.

 Saat ini Hyunsuk berada tepat di belakang Hyuri dengan kedua lengan di sisinya. Hyuri terdiam, tubuhnya jadi menegang. Padahal, tentu saja Hyunsuk pasti tak berniat merengkuhnya semacam ini, dia sedang mengatur keyboard yang ada di depan Hyuri. Jadi tak sengaja menciptakan posisi seperti sekarang.

Sudah berapa kali Hyuri berusaha meneguk ludahnya samar, menahan agar tak pingsan di tempat saat ini juga. Namun sepertinya tenggorokannya sudah kering dari 5 detik yang lalu.

''Kau bisa ikuti nada ini setelah part akhir,'' suara Hyunsuk bagaikan bisikan tepat di telinga Hyuri.

Hyuri diam menatap layar monitor, tapi ia bisa melihat Hyunsuk memutar sedikit kepalanya menjadi menatap dirinya. Tiba-tiba keadaan hening, bola mata Hyuri bergerak ke sana kemari, ia menunduk, di tatap seperti itu membuat kegugupannya semakin meningkat.

Me and My Broken Heart || TAMAT✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang