Selesai Party, Nathan datang untuk menemui Ella. Ia akan memberi pelajaran ke Ella yang sudah berani menampar Reyna.
Sesampainya, ia membuka Gudang yang ada di apartemen miliknya.
"Hai, baby!" Ucap Nathan tersenyum manis.
"LEPASIN GUE BAJINGAN!!" Teriak Ella serak.
"Gue mau Main Sebentar sama lo" Balas Nathan tersenyum licik.
"LO!! LO JANGAN PERNAH NYENTUH GUEE!!" Teriak Ella yang masih berusaha melepas ikatan tubuhnya.
Nathan duduk dikursi yang agak jauh dari keberadaan Ella. Kalau dilihat-lihat, Ella memang cantik. Apalagi kalau tidak memakai pakaian, pikir Nathan.
"Mau main kapan? Sekarang?" Tanya Nathan mendekat kearah Ella.
"GUE HANYA PENGEN KELUAR!!" Balas Ella berteriak.
"Hei" Nathan memegang dagu Ella lembut membuat Ella terdiam. "Lo gak mau nyobain sperma gue?" Nathan kembali mengelus kepala Ella.
"LO NGOMONG APAAN?! GUE GAK NGERTI!!"
"Gak usah pura-pura bego! Gue tau lo ngerti sama ucapan gue"
"Gue ben--" Sebelum Ella berhenti berucap, Nathan langsung mencium bibir Ella.
Ella membulatkan matanya lebar. Ella berusaha menarik kepalanya. Namun ditahan oleh Nathan. Tangan Nathan meraih kantongnya dan mengambil pisau kecil. Ella yang melihat pisau ditangan Nathan, berusaha melepas tali ikatan itu. Apakah hidupnya akan berakhir sampai disini?.
Jauh yang dari yang dipikirkan Ella, Nathan malah melepas ikatan tali itu menggunakan pisau. Nathan mengangkat tubuh Ella. Dan reflek, Ella mengalungkan tangannya dileher Nathan.
Semoga rencana gue berhasil, Batin Nathan.
Nathan membawa Ella ke dalam Kamar dan membaringkan Ella diatas kasur.
"LEPASIN GUE BRENGSEK!!" Teriak Ella yang masih tak bosan-bosan. Apakah dirinya terlalu salah karena telah menampar Reyna?
"GUE BILANG ENGGAK! YA ENGGAK!" Bentak Nathan melepas ciumannya karena telinganya pengap mendengar teriakan wanita jalang yang berada dibawahnya.
"Kalau lo gak mau gue perlakuin dengan lembut, oke! Gue bakal kasar! Dan jangan nangis kalau lo ngerasa kesakitan" Ucap Nathan menyeringai iblis.
dan malam itu juga, mereka berdua melakukan itu.
*****
Lain dengan Reyna yang sedang sibuk berkutat pada bukunya. Ia tak sengaja melirik kalender. Dan seketika ia teringat. Bahwa besok adalah hari dimana Maminya berulang tahun.
"Bram" Panggil Reyna.
"Kenapa?" Ray langsung menghampiri Gadisnya yang memanggil dirinya.
"Besok ulang tahun mami. Reyna boleh ke Mall beli kado gak?" Tanya Reyna mendongak.
"Boleh. Asal aku yang temenin" Jawab Ray tersenyum ketika Reyna tersenyum.
"Gak usah. Aku bareng Vio dan Kira aja" Tolak Reyna lembut.
"No! Aku akan tetep nemenin kamu. Gak ada penolakan" Balas Ray.
"Emang kenapa sih? Reyna kan pergi sama cewek. Beda lagi kalau sama cowo. Bram boleh ikut" Kesal Reyna karena tak diperbolehkan pergi bersama sahabatnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Teen Fiction"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...