Pandangan ham dei ji, mengetahui dan sering di apartemen akan sendirian. Memutuskan untuk membuat rencana untuk perayaan, Syukurlah aku bisa menjalankan dengan lancar dan menjadi topik untuk kegiatannya, yaitu perayaan secara tiba-tiba.
Pernah sekali, aku ingin mengajak ban yeo ryeong untuk bergabung tetapi sayangnya aku tidak dekat dengannya. Pada saat aku berbincang dengan gadis di kelasku, ban yeo ryeong tidak bergabung sama sekali dan aku hanya berpikir kemungkian ia sibuk dengan peran wali kelasnya, jadi aku yang memang tidak ingin berurusan dengan orang lain, tidak memperdulikan.
"Dan yi, aku ingin ke toliet. Lalu, kau bisa cari tempat duduk dengan yang lain, kan?"
"Tentu, mau aku antar?"
"Tidak usaha, lagi pula aku hanya sebenar. Lebih baik, kau mencari tempat kita untuk duduk, jadi kita tidak perlu mencari tempat."
Ham dan yi hanya membalas dengan menganggukkan kepala, setelahnya aku pergi ke toliet. Di toliet, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan yang secara terang-terang mengejek ban yeo ryeong dan aku merasa sedikit bersalah.
"Kau seharusnya melihat si jalang yang akan menangis, itu menyenangkan."
"Maksudnya ban yeo ryeong?"
"Benar, berkat kedatangan ham dei ji. Ban yeo ryeong dan ham dan yi, sulit untuk teman kembali. Ban yeo ryeong yang angkuh dan sok cantik itu akhirnya bisa menangis."
"Aku selalu bertanya-tanya, kenapa kau selalu mengejek ban yeo ryeong? Tetapi tidak dengan ham dei ji? Bukankah mereka sama saja."
"Selama yang aku lihat, ham dei ji itu baik tetapi dia terlalu bodoh, dia bahkan tidak mengetahui ham dan yi dan ban yeo ryeong bertengkar. Aku senang dengan ham dei ji karena dia tidak seperti ban yeo ryeong yang dekat dengan F4. Memang jalang"
"Tetap saja, kwon eun hyeong dan ham dei ji terlihat cukup dekat."
"Apakah kau tidak melihatnya?? Eun ji ho, woo joo in dan yoo cheon yeong tidak pernah terlihat bersama dengan ham dei ji. Ham dei ji suka berkumpul dengan gadis itu tidak bisa membuatku marah."
"Benar, dia baik membagikan pelajaran yang sudah di mengerti. Bahkan aku sering melihat dia belajar bersama yang lain atau belajar sendirian. Dia berkerja keras meskipun bodoh."kata seseorang yang sambil mengatakan baru masuk, gadis yang menjadi salah satu anggota grup belajar ham dei ji.
"Hey, kau yang bergabung dengan grup ham dei ji kan??"
"Iya, aku sedang mencari dei ji. Apakah kalian berdua melihatnya?"
"Tidak, kami tidak melihat."
"Baiklah, kalau begitu. Tapi kalian berdua, jangan mengejek ham dei ji. Ham dei ji dan ban yeo ryeong itu berbeda. Aku tidak pernah melihat ban yeo ryeong belajar ataupun yang di lakukan ham dei ji."
"Hey, aku tahu. Jadi jangan menuduhku seperti itu. Ban yeo ryeong itu si jalang pengoda F4 kita, sedangkan ham dei ji itu si bodoh yang tidak tertarik dengan F4."
Ham dei ji hanya bisa mendengar pembicaraan mereka dalam diam, kepalanya yang merasa pusing dan harus mendengar kenyataan yang baru, berhasil membuat dia terpikiran dengan ban yeo ryeong.
Setelah mereka meninggalkan kamar mandi, ham dei ji benar-benar bersyukur bahwa mereka tidak memeriksa tempat toliet yang membuat dia gugup tetapi dia tidak keluar karena masih takut bila ada yang melihatnya.
Mendengar setelah bel, ham dei ji tidak istirahat makan siang karena masih kepikiran meskipun dia berjalan menuju ke kelas seperti biasa.
Akhirnya ia bisa sendirian tetapi tidak lama, mereka yang mendatanginya adalah anggota grup belajar termasuk ham dan yi.
"Dei ji, kemana saja?"
"Hehehe.. maaf. Aku lupa bahwa kita makan siang bersama dan aku tadi hanya ingin sendiri. Meskipun begitu kalian sudah makan?"
"Huuh.. kalau tahu seperti itu, kami tidak perlu menunggu kamu."
"Iya, aku benar-benar minta maaf. Lain waktu, aku akan bergabung."
"Benar ya? Jangan lupa lagi atau awas saja."
"Iya, aku janji."
Aku bisa bersyukur berkomunikasi dengan lancar seperti biasa, berkat bilpen karena mengetahui dan kata-kata yang bagus untuk percakapan, aku bisa menjadi penasehat walaupun terkadang aku pernah melamun pada perbincangan dengan gadis sambil menatapnya. Meskipun aku bisa menjawab dengan tepat, aku tetap gugup dan mengalihkan menjadi pelawak penasehat.
"Dei ji. kita satu kelompok, ya?"
"Tentu, tapi bolehkan aku memilih satu orang untuk bergabung dengan kita?"
"Boleh, silahakan saja."
Kesempatan ini, aku akan mengunakan sebagai menembuskan rasa sedikit bersalah. Aku berdiri dengan tenang dan melakukan gerakkan santai dengan sengaja agar mereka tidak memperhatikan aku. Ham dan yi, dia sedang perbincangan dengan yoora.
Pandanganku yang memperhatikan kelompok laki-laki sepertinya salah satu dari mereka akan mengajak ban yeo yreong dan membuat aku reflek mengucapkan.
"Ban yeo ryeong, maukah kamu bergabung denganku?"
"Baik" ucapnya lemah tetapi aku masih bisa mendengarnya.
Berdebat dengan seseorang terlalu sering, aku sudah biasa dan membuat aku bisa mengatakan apa yang ada dalam pikiranku. Penyataan yang anak laki-laki itu sangat mudah dan aku tinggal menjawab 'waktu itu aku terlalu bodoh karena tidak tertarik dengan ban yeo ryeong dan sekarang aku bisa saja, berubah' itu sebenarnya yang akan aku katakan.
Belum mengucapkan apapun, aku malah terkejut dengan kepalaku yang terasa sakit yang perih. Aku tahu seharusnya aku tidak menunduk seperti ini, aku hanya merasa mataku yang mulai buram dan sakit di bagian kepala.
Kupikir aku akan pingsan tetapi aku tanpa sadar mengatakan yang berbeda dari apa yang aku pikirkan dan tindakkan yang aku lakukan yang tidak aku duga.
Aku mencoba menekan rasa sakit yang aku miliki, membagikan tugas dan menjelaskan dengan lancar yang aku ketahui. Mendengar pendapat, membuat topik maupun lelocon itu semua sudah aku lakukan dan berhasil dengan baik hingga pulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
butterfly effect from fans inso's law
FanfictionAku adalah daisy putri putih Bukan, sebenarnya aku reikarnasi dari seseorang wirausaha yang memasuki tubuh dengan jiwaku. Sejujurnya umurku berbeda jauh dengan anak yang berbakat ini, yaitu sekitar terpaut 18 tahun. Beruntungnya lagi, anak yang sang...