part 27

8.8K 78 1
                                    

Hello! Kabar kalian gimana? Makasih banyak ya yang udah vote cerita mimin. Adegan ini berisikan 21+. Harap yang baca sesuaikan umurnya ya. Jangan lupa vote, like, and comment ya. Silakan baca.

Naura keluar dari mobilnya, ia berjalan sembari melihat ke arah Melya dan Anggi disana. Mereka sudah menunggu Naura sejak tadi, karena sekarang hari senin dan ada upacara bendera, tetapi Naura belum datang sedari tadi.

Naura tersandung oleh batu besar di depannya itu, ia hampir saja terjatuh kalau tidak ada yang nolongin dirinya itu. Naura menatap lelaki itu tepat di matanya, sedangkan lelaki itu pun tengak melihat Naura tepat di mata Naura.

Naura segera bangun dari posisi seperti ini, tangan lelaki itu menopang kepala Naura dan tangan satunya tengah menahan pinggang Naura. "Maaf! Tapi, terimakasih!" Kata Naura sembari membenarkan rok pendeknya itu, sembari baju atasannya yang ia juga berbaiki. "Gue yang harus minta maaf, karena kayak gitu. Sama-sama. Gue duluan" kata lelaki itu yang entah siapa namanya, Naura sendiri tidak tau dan tidak kenal.

***

Setelah selesai mengikuti upacara bendera, Naura kembali kekelas bersama teman-temannya itu. Naura duduk di kursinya dan tanpa Anggi, karena Anggi tengah di uks untuk beristirahat. Tidak lama kemudian, guru perempuan pun datang, "Selamat pagi anak-anak! Apa kabarnya?" Tanya guru perempuan itu dengan ramah.

"Pagi bu! Baik Bu!" Jawab seluruh siswa siswi yang ada di kelas Naura. "Pagi ini ibu mau kasih tau kalian, kalau ada murid baru yang pindahan dari bandung. Harap kerjasamanya dan semoga kalian bisa berteman dengan baik ya. Silakan masuk" kata guru itu dengan ramah.

Siswa atau siswi yang di maksud oleh guru itu pun masuk kekelas, dengan gaya cool dan banyak senyum itu, mampu memberikan hati adem di seluruh siswa siswi di kelas Naura. "Kenalin! Nama gue Galang! Panggil Galang!" Kata siswa itu sembari senyum kepada seluruh siswa siswi di kelas Naura.

Naura yang asik duduk di kursinya, hanya melirik orang itu saja sampai omongannya selesai. Naura tidak percaya ia bisa bertemu dengan lelaki itu, lelaki yang pernah ia temui di cafe kemarin itu.

Lelaki itu duduk di kursi yang dituju oleh ibu guru itu. Lelaki yang bernama Galang mendekati kursinya, yang dimana sebelahnya adalah Naura. Naura yang gugup hanya bisa diam dan arah matanya ke bawah. Setelah lelaki itu duduk, guru itu pun mulai memulai mata pelajarannya itu.

Tidak ada sapaan apa pun, tidak ada omongan. Naura yang tidak suka akan hal itu pun memberanikan diri untuk berkata kepada orang itu. "Hai! Kenalin!" Kata Naura sembari mengulurkan tangan kanannya itu. "Nama aku, Naura. Panggil Naura aja ya, ga-galang!" Kata Naura, yang dimana ia sedang mengingat nama lelaki itu.

Lelaki itu hanya melirik sinis Naura, lalu ia kembali menatap guru yang sedang mengajar. Karena omongan Naura tidak di saut dan tidak ada balasan jabat tangan pun, ia segera menekuk lengannya dan menghadap ke depan.

***

Naura duduk di kursi kantin, bersama Melya dan Anggi yang tengah makan di meja itu. Jarak Naura dengan Anggi dan Melya agak sedikit jauh, walau enggak jauh banget. Melya dan Anggi berada di sebelah Naura, dengan Naura yang di depannya kosong tidak ada siapa-siapa. Naura seperti sedang memikirkan sesuatu, ia memikirkan Galang yang bersikap cuek padanya itu.

Pikirkan Naura segera terisi oleh hal lain, ia melihat dua sejoli yang tengah berciuman panas itu. Jarak Naura dan mereka lumayan jauh, tapi itu didepan mata Naura. Naura segera memutar kepala dan menundukkan kepala, ia ingin mengecek ponselnya itu.

Ternyata Kevin sudah menelepon, mengechat, bahkan sampai-sampai ia mengancam istrinya itu kalau sampai Naura menjauh terus ia akan segera bermain kasar di ranjang. Naura yang membaca itu hanya menaiki kedua bahunya, tanda ia tidak peduli. Sejujurnya Naura sangat ingin sex dan dibelai oleh Kevin, sayangnya ia harus menyelesaikan misinya itu.




















Hello! Kira-kira lelaki itu kenapa cuekin Naura ya? Kenapa Naura memikirkan lelaki itu? Apakah Naura tidak takut oleh ancaman Kevin? Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tungguin part selanjutnya.

My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang