My Love || 07

249 41 21
                                    

Sinar matahari menyinari wajahnya, Allen membuka matanya sambil meregangkan kedua tangannya. Dia melirik ke sampingnya dan melihat sticky note berwarna kuning.

"Jangan lupa nanti malam papa dan mama mengundang kita untuk makan malam termasuk kedua orang tuamu."
Park Serim

Dia meremat sticky note, lalu membuang ke sembarang arah. Allen berpikir ada sesuatu yang menjanggal pikirannya, dan dia baru ingat apa yang terjadi semalam.

"Dasar bodoh," gumamnya.

Allen memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, berusaha melupakan kejadian yang terjadi semalam. Tapi bayang-bayang suaminya muncul di pikirannya, jantungnya bekerja tidak karuan.

"Lama-lama aku bisa gila tinggal bersamanya."

*****

Serim baru saja tiba di kantornya, para karyawan membungkukkan badannya, dan di balas senyuman olehnya. Dia hendak menaiki lift, tapi seseorang datang dan langsung masuk ke dalam lift.

"Selamat pagi, Pak Serim," sapa Wonjin, sekretaris.

"Selamat pagi juga."

Wonjin melihat lengan direkturnya di balut perban, dia mengernyitkan dahinya bingung.

"Mohon maaf Pak, apa yang terjadi kepada lengan anda?"

"Hanya luka kecil, mungkin beberapa hari bisa sembuh."

"Bukan karena istri anda, kan?" tanya Wonjin hati-hati.

Serim menggeleng kecil, dia tidak mungkin berkata sejujurnya, dia tidak ingin nama baik istrinya tercemar.

Ting! Lift pun terbuka, mereka berjalan ke ruangan masing-masing. Serim sudah menganggap Wonjin sebagai adiknya sendiri sama halnya dengan Jungmo.

"Oh ya Pak, nanti jam satu siang kita bertemu klien," ucap Wonjin memberikan daftar kliennya.

"Baik Wonjin, segera siapkan semuanya ya," balas Serim dan diangguki sekretarisnya.

Notifikasi ponsel Serim berbunyi, dia melirik siapa yang mengiriminya, raut mukanya menjadi murung. Serim membuka pesan, lalu membalasnya.

Hai sayang, sudah lama kita
tidak bertemu ya
|07.00|

Apa maumu hah? Kenapa
kau menghubungiku?
|07.05|

Entah, mungkin aku merindukanmu
|07.06|

Tapi, aku enggak
|07.07|

*****

Sementara di tempat lain, Jungmo berjalan menuju cafenya. Akhir-akhir ini hubungannya dengan Minhee renggang dan tidak ada saling mengubungi satu sama lain.

Saat berjalan dia tidak sengaja menabrak seseorang, untungnya orang itu menarik tangannya dan menabrak dadanya.

"Kamu gak papa? Ada yang terluka gak?" tanyanya.

Jungmo menjauhkan tubuhnya dari orang itu, dia menatap tajam ke arahnya. Dia hendak berbalik tapi orang itu menarik tangannya.

"Apa maumu?! Kenapa kau ada disini? Aku muak melihatmu."

"Berapa kali aku menjelaskan semuanya, aku tidak suka jika kamu menghindari ku, aku merindukanmu," ucap Minhee.

"CK, alasan klasik," balas Jungmo mendorong tubuhnya dan pergi meninggalkannya.

*****

Kediaman Park Seungwoo

Di ruang makan sudah ada Serim, Allen, dan kedua orang tua mereka. Hening, tidak ada yang memulai pembicaraan, hanya ada suara alat makan.

My Love || Sellen + Minimo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang