Kevin duduk ditemani secangkir kopi, ia menikmati suasana pagi dengan sangat bersantai, kapal pesiar itu masih mengarungi lautan dan sejenak malam panas itu menerpa pikirannya, di mana ia barusaja bercinta dengan seorang gadis merasa sedikit tidak enak dan Kevin berniat untuk meminta maaf atas kecerobohannya, namun sebelum kevin pergi ia terhenti oleh ulah Felix yang tiba-tiba menghampiri nya.
"Bos, maaf." Felix menundukkan pandangan.
"Untuk apa meminta maaf?" Kevin bertanya sebari kembali duduk, "Duduklah dan kita akan berbicara."
"Acara semalam itu memang milik seorang gadis bernama Cassandra, gadis itu rupanya membuat acara yang sama denganmu, aku harus berbohong kepada pengelola kapal bahwa kalian memang sengaja membuat pesta lamaran ini." Felix semakin salah tingkah, ini kesalahan fatal selama ia bekerja bersama Kevin.
Kevin terdiam, pantas saja kenapa wanita itu tiba-tiba berada di aula. "Sudahlah, lupakan saja." Kevin tak ambil pusing, waktu yang telah berlalu tak mungkin bisa diputar ulang.
"Aku benar-benar minta maaf bos, karena wanita itu juga sama-sama dicampakkan, maka tak ada pilihan lain." Felix semakin mengakui kesalahan, namun ia lakukan agar bosnya tak dipermalukan.
"Bersantailah disini, aku ada urusan sebentar." Kevin segera beranjak pergi meninggalkan Felix yang masih tak enak hati karena ulahnya itu, Kevin harus bermalam dengan seorang gadis tak dikenal.
Sepanjang langkahnya, Kevin selalu memeriksa setiap tempat berharap ia bisa bertemu kembali dengan Cassandra dan segera meminta maaf atas perbuatannya.
Kevin sampai diujung kapal, ia menghela karena setelah melewati beberapa jam pencarian ia tak kunjung menemukan sosok gadis yang ia cari, tak mungkin jika gadis itu sudah pergi, mereka berlabuh dengan tujuan yang sama. "Sial! Semuanya hancur berantakan." Kevin mengumpat sebari kedua manik miliknya memejam, ia lelah dengan keadaan seperti ini, lelah dengan kenyataan yang menaksanya selalu untuk melakukan hal yang tidak pernah ia sukai.
Kevin mengepalkan kedua tangannya dan berniat membalikkan tubuhnya, ia akhirnya menemukan sosok yang ia cari sedari tadi, Cassandra tengah duduk seorang diri nampak tubuhnya gemetar.
"Cassandra?" Kevin memanggilnya dengan nada rendah, mendapati wanit itu tak bergeming Kevin memberanikan diri untuk memposisikan tubuhnya di bagian depan, Kevin tahu. Rupanya wanita itu tak bergeming karena tengah berisak dalam diam, buliran bening itu tertahan dalam di pelupuk mata Cassandra, "Aku minta maaf." Kevin berjongkok di hadapannya, ia meraih kedua tangannya dan berusaha untuk menjadi pria sejati, "Aku akan bertanggung jawab."
Cassandra membalas tatapan Kevin, "Sebaiknya kita lupakan kejadian malam itu, aku tahu semua ini ketidak sengajaan." Aku Cassandra sebari mengusap kedua pipinya bersamaan, "Aku takkan lagi menyusahkanmu, aku harap kita tidak akan bertemu kembali."
Kevin mencegah, ia menahan pergerakan Cassandra untuk berlalu dari hadapannya. "Tapi aku harus bertanggung jawab sebagai seorang pria."
"Tidak perlu, aku baik-baik saja." Cassandra tersenyum kecil, ia harus kembali ke kehidupannya seperti biasa, "Lagi pula malam itu sebuah insiden tak sengaja."
"Apa kau akan baik-baik saja setelah keluar dari kapal ini?" Kevin kembali meraih pergelangan tangannya, menghentikan langkah Cassandra di langkah ketiganya, "Jika kamu hamil?"
"Apa kau akan menanggungnya sendiri?"
Cassandra kembali menitihkan airmata, ia tak tahu jalan mana yang benar, keadaan yang salah menghadirkan malam yang tak seharusnya terjadi, ia tak mungkin mengkhianati Miran dan membenarkan tuduhan-tuduhan kejam itu, ia bukan wanita murahan.
Cassandra berusaha melepaskan genggaman tangan Kevin sekuat yang ia bisa, namun pria itu tak memberikan kesempatan baginya lepas. "Kita harus berbicara." Ia menarik pergelanga tangan Cassandra lalu duduk di kursi berukuran cukup panjang, Kevin duduk tepat di sebelah kanan dan Cassandra di sebelah kiri, meski terasa begitu canggung, Kevin tak mau masalah ini tak memiliki jalan keluar.
"Aku akan tetap bertanggung jawab apapun yang terjadi." Kevin mengulangi pertanyaannya.
"Tidak perlu, kau tahu bukan kita memiliki pasangan sendiri?" Cassandra menoleh segera setelah perilaku Kevin semakin tak bisa diatur, "Kita hanya melakukannya satu kali, aku akan baik-baik saja dan kau akan hidup seperti hari biasanya."
"Bisakah kita kembali ke keadaan masing-masing? Di mana kamu dan aku tak pernah berjumpa sebelumnya, aku tak mungkin memanfaatkan keadaan ini untuk mengambil banyak keuntungan, aku masih memiliki harga diri." Cassandra beranjak bangun ia merasa jika pria ini selalu merasa ketakutan, "Aku bukan tipe wanita seperti itu jadi kau tidak perlu khawatir, setelah kita turun dari kapal ini, aku akan benar-benar lenyap dari pandanganmu atau bahkan kehidupanmu, permisi."
Kevin terdiam mematung, ia tak menjawab semua ucapan Cassandra dan membiarkan wanita itu berlalu sebari menggeret koper miliknya, ia hanya mampu mengamati setiap langkah wanita itu yang semakin jauh dari jangakauannya, Kevin menghela berulang kali. "Semoga kamu selalu bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED BY YOU
Roman d'amourGadis polos bernama Cassandra atau kerap di panggil Caca itu melakukan sebuah perjalanan romantis di atas kapal pesiar bersama sang kekasih untuk berlibur romantis, Cassandra begitu mencintai sang kekasih. Namun, sebuah insiden menimpa Cassandra ket...