Chapter 1

6.4K 465 204
                                    

Sebelum membaca, alangkah lebih baiknya kalian klik bintang di pojok kiri bawah:3

⚠18+⚠

"Baik anak-anak sebelum memulai pelajaran hari ini, sir mau mengenalkan murid baru pada kalian. Perkenalkan nama dan asal kamu ya, nak." ucap Mr. Jonathan kepada seluruh siswa di kelas.

"Perkenalkan semua, nama saya Ray Regan. Semoga kita bisa berteman baik, ya."

"Ray sebelumnya melakukan homeschooling, jadi sir harap kalian bisa membantu Ray beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Karena ini pasti pertama kalinya bagi Ray belajar bersama."

"Yes, sir.Jonathaaan."

****

Sudah hampir dua jam penuh Ray mengikuti pelajaran di kelas, walau masih baru tapi teman-teman di kelasnya sangat baik dan mau berbagi ilmu, materi, juga pengetahuan kepada Ray.

Dan di luar dugaan juga kalau Ray sama sekali tidak di kerumuni oleh siswa-siswi yang lain. Karena biasanya kalau ada anak baru yang datang, selain jadi pusat perhatian maka ia akan jadi target pertanyaan yang berjibun-jibun.

Yah..walau begitu ada satu-dua orang yang tidak bisa tidak kepo dengan yang namanya murid baru. Apalagi kalau murid baru itu seorang laki-laki.

Hanya saja, Ray berparas tampan yang feminin. Tubuhnya juga kecil dan tidak terlalu tinggi, mungkin hanya berkisar 158- 160 centimeter.

"Hai Ray! Kamu bener homeschooling sebelumnya?" suara berat dan basah itu menggema di satu ruang kelas, Ray hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Wahh, orang kaya berarti kamu Ray" celetuknya lagi dan kita sebut saja dia Halley. Ingat, dia adalah laki-laki dengan perawakan dan suara yang sangat macho juga outfit-nya yang necis.

"Tidak, aku tidak kaya." Ray tersenyum dan melepaskan tangan Halley yang merangkul pundak Ray sok akrab. Ray merasa risih, apalagi Ray termasuk anak yang impulsif. "Ada apa, Ray?"

"Aku tidak suka dirangkul, apalagi sesama lelaki" Ray menunjukkan muka risih yang teramat kentara, membuat Halley memerah seketika.

Halley tiba-tiba merasa malu padahal Ray cuma mengatakan hal yang sama sekali tidak dan jauh dari kata memalukan. "Baiklah Ray, maafkan aku."

"Tidak apa, Halley"

Jam yang sudah memasuki masa istirahat itu di pakai oleh banyak murid untuk membeli jajan di kantin, mengisi kekosongan perut mereka dengan menyantap makanan enak di kantin.

Begitu pula dengan Ray yang sudah duduk di bangku kantin. "Kalian mau makan atau ngobrol?" Ray memicingkan matanya dan menatap Halley serta Jack yang sangat bising.

"Ah! Maaf Ray, kami tidak akan bersuara lagi" Halley tersenyum dan berlagak menarik resleting di depan bibirnya, berumpama menjahit bibir supaya tak bersuara lagi. Ray menghela jengah.

"Kau lihat? Sepertinya dia anak baru"

"Benar, aku tak pernah melihat dia selama ini"

"Berani sekali dia duduk berdekatan dengan Halley, kalau Jack wajar saja karena Jack adalah saudara sepupu Halley, tapi si anak baru?"

"Entahlah, mungkin si anak baru tidak tau atau bisa saja dia... juga belok"

"Iya benar, hahaha! Menjijikkan"

Ray mengerutkan keningnya karena mendengar ocehan-ocehan dari para siswa di kantin, mungkin itu ocehan yang tidak penting dan Ray akan membiarkannya. Hanya saja ada satu yang mengganjal benak Ray, "belok? apa Halley..gay?"

PSYCHOPATH || BL18+⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang