06. 1, 2

118 27 62
                                    

(Korea International School)  Hyuri's pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Korea International School)  Hyuri's pov

''Bukankah aku sudah bilang, dia itu memang berbakat.''

''Aku pun sudah ada dugaan, kalau nilai tertinggi akan dipegang olehnya. Hanya saja di luar perkiraanku lagunya menyebar dengan cepat di sekolah ini.''

''Tapi memang sebagus itu didengar sih....''

Aku terus berjalan menyusuri koridor. Anehnya setiap berpapasan dengan murid lain mereka selalu saja membicarakan hal yang sama. Gosip, mengganggu saja. Aku menyenggol lengan Haein, wanita itu tak terganggu dengan suara-suara itu karena sedang sibuk sendiri dengan ponselnya. Dia lantas melepas Aerphone di telinganya dan menoleh ke arahku ''Ada apa, sih?''

"Kau tahu gosip pagi ini, mereka yang melintas selalu membicarakan persoalan musik, memangnya ada apa?'' tanyaku sembari menoleh kanan kiri, berharap menemukan jawaban.

"Ooh itu, kelas 12-A baru saja meliris lagu secara individu, dan lagu yang memegang nilai tertinggi menyebar luas. Alhasil, semua anak di sekolah ini tahu. Semuanya menyukai lagu itu karena memang bagus sekali. Kau belum dengar?'' Haein berhenti sejenak, seperti sedang mengingat-ingat sesuatu.

''Aku sempat mendengar katanya nama penciptanya itu ... aduh siapa, ya? Kenapa jadi lupa begini aku!" Haein membuka kembali ponselnya untuk memastikan. Namun Belum sempat menemukan nama itu, dari arah belakang segerombolan siswa-siswi berlarian ke arahku. Kupikir ada yang salah denganku atau Haein, ternyata tidak. Mereka semua melintas begitu saja mendorong kami dengan asal.

''Yak! Apa kalian tak melihat ada orang di sini?!!'' Haein berteriak.

Aku mencoba menenangkannya, namun terhenti saat sayup-sayup kudengar instrumen musik yang sangat familiar di telingaku. Dapat kuasumsikan suara itu berasal dari aula yang tak jauh di depanku. Aku termenung- tidak, lebih tepatnya sedang berpikir tentang intrumen itu karena aku sungguh pernah mendengar sebelumnya.

Bola mataku sontak membesar, dengan kalang kabut kutarik pergelangan Haein tanpa aba-aba lalu membawanya ikut denganku.

"Yak Hyuri!"

Setelah sampai di depan pintu aula aku terkejut kerena dengan jelas mendengar lagu yang kemarin malam kunyanyikan bersama Hyunsuk, lagu itu diputar dengan volume besar di atas rata-rata, apalagi lagunya yang easy listening membuat heboh seisi ruangan.

Aku menutup mulut, tak percaya sekarang suaraku terdengar menggema di ruangan sebesar ini. Astaga, kenapa harus suaraku?

''Ini yang kubilang lagu baru Seonbae kita.''

Aku melirik asal suara tersebut, ternyata ada dua orang adik kelas berada di depanku.

''Seonbae kita yang mana?''

''Choi Hyunsuk Seonbae, yang baru masuk satu minggu lalu!''

Hampir saja aku tersedak.

Dengan cepat kualihkan pandangan seolah tak mendengar apa pun. Meski membicarakan Hyunsuk tapi kenapa seperti aku yang di ambang kematian? Mendadak tubuhku menjadi kaku dan sepasang sepatuku seperti melekat di lantai untuk tetap berdiri di sini. Aku berharap mereka tak membicarakan suara pendampingnya, alias suaraku.

Me and My Broken Heart || TAMAT✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang