44. 🍑

12.7K 2.1K 171
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

***

Setelah makan malam sego resek, yang sebenarnya adalah nasi goreng dengan aneka komposisi, ada mie, suwiran ayam, toge, irisan kol, dan lain-lain, sampai penuh dan terlihat seperti tumpukan resek alias sampah, Bara mengajakku keliling menikmati suasana malam Kota Malang.

Kota yang di masa kami masih mahasiswa, banyak memberi kenangan manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kota yang di masa kami masih mahasiswa, banyak memberi kenangan manis. Nggak jadi nonton, karena sudah lewat dari jadwal bioskop manapun.

Aku menyelipkan kedua tanganku ke dalam saku jaketnya, supaya nggak kedinginan. Perutku rasanya penuh karena kekenyangan, sebagian isi sego resek milik Bara berpindah ke piringku, terutama suwiran ayam dan irisan kol, dia nggak terlalu suka dengan kol, apalagi ayam potong, bisa kumat alerginya.

"Kemana kita?" tanyanya di antara bising angin dan suara kendaraan lain. Tadi, sebelum berangkat, aku terpaksa mengganti outfit dengan jeans longgar, supaya lebih enak ketika naik motor.  Bayangkan ya, setelah lama padu padan outfit, terpaksa ganti ketika dia justru mengeluarkan motor maticnya. Pffth.

"Terserah kamu."

"Kok aku?"

"Kan kamu kayaknya yang butuh hiburan, kebanyakan pikiran."

Bara tertawa kecil, "ngemper di warkop aja ya?"

"Nanti cemburu."

Dia tertawa lagi, "Iya sih, repot punya Istri petakilan."

"Petakilan tapi bikin kamu bucin kan? "

"Kena pelet, terpaksa bucin."

Aku tertawa, apaan coba, mana ada terpaksa bucin. Terserah dialah mau kemana, aku menikmati kanan kiri pemandangan diantara jalanan Malang yang padat. Bara mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, mataku tiba-tiba menangkap sepasang muda-mudi yang naik motor serupa di depan kami. Sama-sama berjalan dengan kecepatan sedang.

Tangan kiri Si Mas nya tiba-tiba turun dari setir, dan menyentuh betis si perempuan yang tertutup celana jeans ketat. Aku menahan tawa.

"Ada apa?" Bara yang merasa aneh bertanya heran.

serendipity (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang