Answer

1.7K 140 27
                                    

Anggaplah Yeosang memang tampan. Sangat tampan sampai banyak orang yang menaruh perhatiannya pada pria itu. Tak sedikit juga yang ingin menjadi dominasi dari seorang Kang Yeosang. Wajahnya tak hanya tampan namun berparas manis dan juga cantik. Apalagi dengan sifatnya yang lumayan pendiam.

Yeosang itu orangnya pemalu-able. Ia jarang menyapa orang karena sebenarnya ia tidak enakan juga. Takut di kira sok akrab kalau tiba-tiba nyapa. Beda dengan temannya Wooyoung yang super sosial. Orang ini adalah teman pertama Yeosang. Yah karena sifatnya yang super sosial, Wooyoung langsung mengajak Yeosang berkenalan. Esoknya ia tiba-tiba datang dan menggigit tangan Yeosang. Itu kerandoman Wooyoung yang gabut dan juga bukti kalau Wooyoung itu cepet banget dekat dengan orang lain.

Berkebalikan dengan dirinya. Wooyoung itu punya banyak sekali teman. Walaupun sebenarnya Yeosang agak bodo amat kalau tidak punya banyak teman. Soalnya kan dia mau bercanda apa dengan temannya? lawakannya aja garing.

"Sang, kamu tau gak? Aku lagi suka seseorang," curhat Wooyoung yang sepertinya menahan rasa bahagia. Yeosang ketawa lihat komuk Wooyoung yang salting sendiri. Walaupun sebenarnya Yeosang juga sama, lagi suka orang.

"Siapa?"

"Namanya Choi San! Bantu aku dekat dengannya yaaa..." Pinta Wooyoung dengan nada memelas. Ia tidak tahu saja kalau Yeosang ini menatap lurus dengan tatapan melotot. Itu karena sebenarnya Yeosang menyukai adiknya gebetan Wooyoung, namanya Choi Jongho!

Kebetulan atau tidak, rasanya Yeosang enggan membantu Wooyoung untuk dekat dengan San. Mau bantu gimana? Mau nyari temen aja kagak bisa. "Aku cuma bisa bantu temenin kamu. Gak bisa deket," ucap Yeosang sambil mengibaskan tangannya.

"Aku mau aja kenalan, tapi entar salting duluan kalau sendirian. Oke, Sang! Kamu harus temenin aku ya biar aku gak salting."

"A... Um... O-oke," setuju Yeosang dengan nada tidak yakin. Itu berarti ia sedang mencoba mendekati kakak gebetannya itu. Ngomong-ngomong Yeosang sadar gak sih kalau Jongho itu sering bareng San. Apa bukan Yeosang yang nanti lebih dulu salting.

Seriusan ini Yeosang yang lebih duluan jadi es batu. Dia beku dan malu buat masuk kedalam zona obrolan mereka. Sekarang mereka berempat berada di meja kantin dan si Wooyoung itu malah lebih cepat akrab dengan San maupun Jongho. Sedangkan si Yeosang dari tadi diam saja karena bingung mau ngomong apa.

Mana yang katanya salting heh! Ini mah Yeosang yang salting sendirian. Jantungnya udah dugun-dugun. Semoga saja tidak sampai keringetan karena gugup.

Sudahlah, minum es teh saja daripada liat orang pdkt.

"Kak Yeosang suka ayam?" Tanya Jongho membuat Yeosang yang masih menyedot es tehnya meliriknya dengan dahi yang mengernyit.

"Iya! Yeosang pencinta ayam walaupun cuma beli satu merek!" Seru Wooyoung semangat sambil menepuk pundak Yeosang dengan tangan kanannya. Yeosang balas dengan melirik Wooyoung yang tajam dan akhirnya ia hanya tertawa kecil.

Yah, salahnya sendiri membawa Yeosang dan orang itu jadi terlihat kaku begitu. Kasihan.

"Kok tau?" Tanya Yeosang dengan tatapan datarnya pada Jongho. Jangan percaya itu tatapan datar, Yeosang lagi menyembunyikan rasa senangnya karena gebetannya itu mengajaknya untuk berbicara. Bukankah ini pertama kalinya ia saling bertukar kata dengan adiknya San itu?

Jongho menunjuk ke samping Yeosang. Melihat bekas tulang-tulang ayam di atas piring kecil yang sebenarnya adalah milik mereka bersama. Tapi ya karena kaku dan mencari kesibukan, Yeosang tidak sadar kalau sudah menghabiskan stok ayam kriuknya.

"Ah... Itu..." Aduh Yeosang bingung. Itu barusan dia memberikan kesan pertama sebagai orang yang rakus (?) didepan gebetannya.

"Kak Yeosang mau ayam lagi gak? Nanti aku belikan."

JongSang DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang