Tay berjalan ke dalam kelas dengan penuh semangat karena kemarin ia sehabis makan malam dengan New.
Semalam mereka hanya sebatas makan malam dan pulang bersama. Tay mengantarkan New sampai depan pagar rumahnya. Walaupun hanya itu, Tay sudah sangat senang.
New yang dari mobil sampai mereka tiba di depan pagar rumahnya selalu di gombal-gombal dengan mulut manis Tay menahannya muntahnya. Walaupun iya kesal, penting perutnya terisi oleh makanan dan beberapa cemilan manis yang dibelikan oleh Tay sebelum pulang.
Tay menghampiri kedua sahabatnya yang sedang duduk di ujung kelas dan menempatkan diri di sebelah mereka.
"Eh gimana-gimana kencan sama doi lo itu? Sukses?" tanya Off penasaran.
Tay menghela nafasnya "duhhh lucu banget pls waktu dia makan. Embul, lucu pipinya pengen gw cubit" Tay merengek dan membaringkan kepalanya di atas meja.
Singto pun yang dari tadi sedang membaca buku melototi Tay. "Hah....lu bisa sebucin ini? Tunggu...lu Tay Tawan yang gw kenal kan?" tanya Singto kaget.
Tay hanya memutarkan bola matanya malas mendengar jawaban Singto.
"eh nanti siang makan sama pacar gw yak. Biar gw kenalin ke kalain" jelas Off.
.,.,.,.,.,.,.,.,.
Mereka bertiga memasuki kantin yang cukup ramai. Wajar karena sekarang sudah waktunya makan siang.
"Papi! Di sini!" saut pria yang bertubuh mungil itu dari mejanya.
Mereka pun beranjak ke arah meja yang di tempati pacar Off.
Pria yang tadi memanggil Off memiliki tubuh yang mungil yang membuatnya imut dan apalagi dia menggunakan t-shirt yang oversize. Dan ia pun memiliki bibir yang tebal.
"Pantesan Off suka, imut gitu" pikir Tay dalam hati.
Dengan senang hati mereka bertiga duduk. Tay dan Singto bersebelahan, membiarkan Off duduk di sebelah pacarnya.
"kenalin pacar gw guys. Heheh lucu kan. Namanya Gun." Saut Off sambil memeluk badan Gun dari samping.
Gun tersenyum "hai..."
Tidak lama, datanglah dua teman Gun dan duduk di sebelahnya.
"Oh New! dateng juga lo ternayta, kirain gak mau" saut Gun.
Tay memalingkan wajahnya ke arah sosok imut itu yang sekarang ada di sebelahnya. "N-new" jawab Tay yang gugup karena keberadaan New.
"Ngapain lo di sini? Gun dia siapa? Nyakitin lo ga?" tanya New heran.
"Enggak New! Kenapa sih? Lu kenal Tay? Dia sahabat pacar gw.." jawab Gun
New kaget karena ia tidak tahu kalau manusia menyebalkan ini bertemanan dengan pacar sahabatnya. Dengan refleks New duduk berjauhan dari Tay untuk menghindar serangan Tay ya itu gombalan-gombalannya.
"Sini dong Newwie. Jangan jauh-jauh dari gw..kangen tau" saut Tay dengan nada manjanya dan muka cemberutnya.
New ingin muntah saat itu juga mendengar perkataan Tay yang sangat ingin duduk di sebelahnya. "eukk!! Ih apaan sih lo. Dari kemarin lo gini. Naksir sama gw? Tapi no! Gw ga mau deket-deket sama lo."
Yang dari tadi Singto sedang memerhatikan cowok yang sedang berbicara dengan Gun. Cowok itu pun sadar sedang ada yang memerhatikannya. "Umm hi? Gw Krist. Salken yaaa.." saut cowok itu yang bernama Krist.
Singto pun kaget karena tidak sadar ia telah memerhatikan cowok yang didepannya itu dan tersenyum.
.,.,.,.,.,.,.,.,.
Tanpa mereka sadari, setiap harinya mereka makan siang bersama di kantin maupun di luar kampus.
Bagaimana dengan kabarnya New? Tentunya ia masih kesal dengan kehadiran Tay yang selalu di sisinya saat sahabatnya yang lain asik ngobrol.
"Aku tanpa kamu bagaikan ambulance tanpa uwiw uwiw"
"Aku rela dipenjara seumur hidup asalkan pelanggarannya karena mencintaimu."
Iya setiap harinya sudah muak dengan gombalan Tay. Kenapa Tay gombalan terus? Soalnya dia enggak tau cara deketin orang gimana, jadinya ngegombal deh. Sampe cape New dengerinnya.
"Susu apa yang paling bikin aku bahagia?" tanya Tay.
"Susu gw" jawab New ngasal supaya Tay diem. Tetapi jawabannya justru tidak bikin Tay diam.
Tay terdiam sementara mendengar jawaban New karena kaget, tetapi seketika mukanya merah seperti abis di maskerin cabe. "Ga salah sih...aku coba ya" tawa Tay sambil mendekati New.
"GA! GA! SANA LO JAUH-JAUH DARI GW! ANJIR!" usir New dengan tangan yang diangkat ke atas siap-siap memukuli lawan.
"Heheh canda. Padahal jawabannya dancow hadir mengubah segalanya menjadi lebih indah. Tapi kayaknya susu kamu bisa bikin aku lebih bahagia deh." Tawa Tay makin kencang.
"TAY TAWAN! JIJIK LO ANJIR! JANGAN SENTUH SENTUH GW DASAR PEDOOOO!" teriak New.
Untungnya mereka sekarang ada di rumah Off jadi suara teriakan New tidak di buat heran orang-orang.
Dengan kondisi Off dan Singto sedang bermain game online, Gun dan krist sedang mencoba untuk membuat kue mengotori dapur Off. Untungnya Off sayang dengan Gun, kalau tidak ia akan marah besar.
"Apa tuh gede banget teriakan lo New? Tay lu apain new?" tanya mereka. Sebenarnya semuanya sudah terbiasa dengan TayNew yang suka saja berantem karena masalah sepele.
Contohnya dengan New yang sedang memakan es krimnya dan tiba-tiba Tay mencurinya dari genggaman New. Atau karena Tay suka menggoda New di publik membuat orang-orang mendengar mereka. Yang pasti New tidak suka dan terus memukuli Tay.
"New cocok ya jadi petinju" pikir Tay.
-------------------------------
kalau kalian ada ide atau pertanyaan bisa komen ya
jangan lupa vote :)
hope you guys like it <3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player and The Hot-headed
FanfictionTay yang dicap sebagai fuckboy di kampus bertemu dengan seseorang yang tidak pernah berniat membuka hatinya untuk siapapun. Apakah Tay akan berubah 180 derajat dengan adanya keberadaan New? "Can I have a chance?"