Bab 472 - 474. Bagian Dari Masa Lalu

38 6 0
                                    

Bab 472. Bagian Dari Masa Lalu Part 1

Ketika kepala Penny membentur bantal, keadaan mimpinya membawanya kembali ke masa lalu. Tempat di mana ingatannya pernah mati dan terhapus yang sekarang hanya kembali padanya, seperti yang selalu menjadi miliknya.

Menunggunya siap sehingga ia bisa melihat dan tahu tentang apa yang telah terjadi di masa lalu.

Saat itu, di mana kegelapan menyelimuti ruangan. Desisan api meredup perlahan di perapian, arang terus menyala terang.

Damien tidur di sebelah Penny di tempat tidur tanpa menyadari mimpi gadis itu, mata Penny berkedip-kedip di balik kelopak matanya yang tertutup ...

"Akan turun hujan malam ini," ia mendengar suaranya sendiri berbicara, "Lebih dari apa yang kita alami kemarin." ia berada di ruang tamu mereka, melihat ibunya yang sedang merajut sweter sambil duduk di kursi kayu yang telah usang selama bertahun-tahun.

"Memang," balas ibunya tanpa menghentikan tangannya dan melihat ke jendela kecil rumah mereka,

"Kau harus mengambil pakaian yang digantung di luar karena akan basah kuyup."

"Biar aku yang bawa masuk, Bu," Penny yang tadinya berdiri di dekat jendela, berjalan keluar rumah, berjalan ke belakang dan menarik pakaian yang sudah dicucinya dan diikatkan pada tali tadi pagi.

Selalu lebih mudah untuk mencuci pakaian di sungai ketika tidak ada orang di sekitar daripada menghadapi mata penuh kebencian penduduk desa.

Penny berjalan menuju tali. Angin bertiup kencang membuat pakaiannya bergerak ke arahnya tanpa berhenti sejenak.

Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat pusaran debu yang terbawa angin yang bergerak berputar-putar, bergerak menuju desa mereka.

Derak keras petir menyambar dari awan, kegelapan hanya bertambah seiring waktu. Mencapai tangannya ke pakaian yang tergantung di tali yang telah kering, ia menariknya satu demi satu, tangannya berubah menjadi penuh selagi ia bergerak dari satu sisi ke sisi lain.

Kembali ke dalam rumah untuk meletakkannya, ia keluar lagi, kali ini untuk mengeluarkan sprei yang telah dicuci setelah tiga minggu.

Selagi ia berjalan lebih dekat ke lembaran sprei, ia merasa seolah-olah seseorang sedang berdiri di sana. Di belakangnya, di mana ketika angin bertiup, itu menempel pada orang itu.

Alisnya menyatu, bertanya-tanya siapa yang berdiri di sana. Tidak ada seorang pun di desa yang pernah berbicara dengan mereka, berjalan untuk berada di sekitar mereka adalah pemikiran yang terlalu jauh bahwa Penny juga telah kehilangan harapan.

Sekarang ia berusia tujuh belas tahun, ia mengerti bahwa dunia yang ada di depannya bukan untuknya. Orang-orang menghindari mereka seperti wabah, mengawasi mereka dengan sudut mata seperti mereka semacam hama.

Sudah berkali-kali di masa lalu ia mengusulkan ide untuk meninggalkan desa, tetapi ibunya menolak karena ia mengatakan ini adalah tempat ia bertemu ayahnya.

Penny ingin terus mengingatnya meskipun ayahnys tidak akan kembali. Dan dengan itu, ia tidak bisa meminta ibunya dengan mengangkat masalah itu.

Saat ini, ia terus menatap garis besar dan bentuk orang yang berdiri di belakang lembaran kain panjang yang tergantung di tali.

Udara terus berhembus. Ia menelan ludah, mata dan pikirannya mencoba mencari tahu siapa itu atau apakah ini lelucon lain yang dibuat oleh penduduk desa.

Dengan langkah berani, ia berjalan semakin dekat hingga akhirnya melihat seorang pria yang berdiri di balik seprai, gerakannya masih tidak seperti angin sepoi-sepoi yang bergerak

Young Master Damien's Pet (Bagian 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang