Part 1

529 8 0
                                    

Terima kasih sudah mampir 🥰🥰
Jangan lupa votenya
agar author tambah semangat lagi nulisnya
Happy reading 👍👍👍















"Heh kalau orang ngomong itu didengerin!" Ujar Siska sambil memukul kepala Runa dengan buku ditangannya
" Jadi orang tuh jangan caper sok cantik!" Kata Siska yang kini menepuk-nepuk pipi Runa
" Kalau orang ngomong tuh diliat didengerin baik-baik " tambah Naomi teman Siska yang ikut mendorong pundak Runa
" Jauhin Jesen ! Jangan deket-deket Jesen , jangan caper " ujar Siska sambil menoyor kening Runa
" Muka loe tuh sok polos banget makin jijik ! Makin benci gue ! " Kata Naomi
" Sadar ! Loe itu cuma anak haram nggak pantes buat Jesen , Sampek abang loe Andre yang anak OSIS, yang tahun ini mau jadi ketua OSIS malu tau nggak sama loe "
" Jadi orang tuh tau diri " ujar Siska

" Prankkk " sebuah kayu tampak melanyang didekat Siska dan mengenai pecahan asbes didekatnya
" Aduh kayaknya ada orang deh Sis " kata Naomi yang mulai takut buru-buru dia mengamit tangan Siska dan mengajaknya pergi
" Apaan sih ! Siapa loh sini maju kalau berani " tantang Siska sambil melempar tangan Naomi
" Ihhh ! Udah ayo , gue takut " kata Naomi menarik tangan Siska hingga jarak mereka dengan Runa sedikit menjauh
" Awas loe ya " kata Siska sambil menunjukkan jari tengahnya pada Runa yang masih tertunduk

Runa berjalan kearah dimana kayu itu ditendang tapi tak ada siapapun disana yang ada hanya tulisan " LAWAN " yang tertulis dengan begitu besarnya di dinding . Runa melihat tulisan itu sebentar kemudian tertunduk lesu.

Aruna Felicia Kuswanto nama yang tertera disampul depan buku pelajaran miliknya . Hari ini ada jam kosong dikelasnya dan 15 menit waktu yang tersisa sebelum bel pulang sekolah benar-benar berbunyi .

Semua anak tampak begitu riuh bersama teman sekelasnya yang lain. Namun, berbeda dengan Runa yang tampak terdiam membaca novel ditangannya

" Ih tadi aku liat Kak Andre sumpah ganteng banget lewat di gerbang sekolah sama guru bk ,"
" Tadi gue juga lihat Kak Andre bun , terus dibelakangnya ada siapa coba tebak "
" Siapa bund "
" Kak Jesen rival sejatinya bun , ya ampun demi apa sampek lelah gue senyum terus dari tadi "
" Kenapa ada orang seganteng dan seperfect itu sih bun , ya ampun " segerombolan anak tampak berbicang asik di bangku yang dengan sengaja ditata berhadap-hadapan
" Eh coba deh , minta no wa nya Kak Andre "
" Heh , mana berani kan malu "
" Ya minta sama adeknya lah " seketika segrobol anak perempuan yang bergosip ria melihat dengan sinis kearah Runa
" Tau sendiri Kak Andre aja nggak mau ngajak ngomong sama si Runa , benci banget sama tuh anak , kalau sampek Kak Andre tau no Wa nya kesebar gara-gara adeknya apa nggak makin benci tuh Kak Andre sama Runa "
" Bener banget "
" Udah bagus tuh anak haram di masukin KK orang terkaya di Indo , disekolahin di sekolah mahal , pulang pergi di antar jemput mobil mewah "
" Pakai tas kulit branded , sepatu branded " ujar salah seorang anak permpuan yang memakai bandana warna hitam
" Ibunya juga nggak salah pilih orang branded yah gaes"
" Wwwkkkk" suara cekikikan mereka sebenarnya mengaggu konsentrasi Runa membaca novel tapi ini sudah biasa . Dan tentunya bullyan itu tak akan pernah berakhir hari ini.

SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang